Isu Kudeta Partai Demokrat
Jhoni Allen Ungkap Cerita SBY Bisa Jadi Ketua Umum Demokrat: Ini Bentuk Pengingkaran Janjinya
Berdasarkan pengakuan Jhoni Allen, justru SBY-lah yang pernah melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Eks kader Partai Demokrat Jhoni Allen mengungkapkan cerita bagaimana SBY bisa menjadi ketua umum Partai Demokrat.
Sebelumnya diketahui, Jhoni Allen adalah satu dari 7 kader Demokrat yang telah diberhentikan secara tidak hormat karena tudingan ingin mengambil alih kekuasaan partai.
Jhoni bercerita, justru Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah sosok yang pernah melakukan kudeta terhadap Demokrat.
Untuk membuktikan pernyataannya itu, Jhoni menceritakan awal mula SBY menjadi ketum Demokrat.

Baca juga: Sebut SBY Hanya Sumbang Rp 100 Juta saat Awal Gabung Demokrat, Jhoni Allen: Tidak Berkeringat
Hal tersebut disampaikan oleh Jhoni dalam kanal YouTube milik eks petinggi Demokrat Marzuki Alie, @Bang MA Official, Senin (1/3/2021).
"Siapakah orang yang pernah mengkudeta partai Demokrat? Mari kita buka fakta sejarah," ucap Jhoni.
Jhoni pertama menceritakan ketika Anas Urbaningrum terpilih menjadi Ketum Demokrat melalui proses demokratis di Kongres Kedua Demokrat, di Bandung pada tahun 2010 lalu.
Kemudian, di saat Anas tersandung masalah hukum namun belum menjadi tersangka, Jhoni bercerita bahwa SBY langsung bertindak mengambil alih kekuasaan Anas.
"SBY selaku ketua dewan pembina Partai Demokrat, dan juga Presiden Republik Indonesia, mengambil kekuasaan ketua umum Anas Urbaningrum dengan cara membentuk presidium," ungkap Jhoni.
"Inilah kudeta yang pernah terjadi di tubuh Partai Demokrat."
Jhoni melanjutkan, setelah Anas menjadi tersangka kasus tersebut, barulah diselenggakaran Kongres Luar Biasa (KLB) pertama atau kongres ketiga Partai Demokrat, di Bali, tahun 2013.
"Untuk melanjutkan sisa kepemimpinan Anas Urbaningrum hingga 2015, di mana Beliau mengatakan 'hanya akan meneruskan sisa kepemimpinan Anas Urbaningrum'," jelasnya.
Ia bercerita, dirinya juga sempat diperintahkan oleh SBY untuk membujuk Marzuki Alie yang kala itu menjabat sebagai Ketua DPR RI untuk tidak maju menjadi kandidat Ketum Demokrat.
Berdasarkan keterangan Jhoni, kala itu Marzuki meraih suara kedua terbesar setelah Anas Urbaningrum dalam kongres Demokrat kedua tahun 2010.
"Pada kongres keempat 2012 di Surabaya, SBY merekayasa jalannya kongres agar dia menjadi calon tunggal sebagai ketua umum Partai Demokrat," jelas Jhoni.