Isu Kudeta Partai Demokrat
Dipecat, Marzuki Alie Debat dengan Sarjan Tahir sampai Diimbau Tahan Emosi: Muka Saya Ini Demokrat
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Marzuki Alie, berdebat dengan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Sarjan Tahir.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Marzuki Alie, berdebat dengan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Sarjan Tahir.
Dilansir TribunWow.com, perdebatan keduanya terjadi saat membahas Demokrat yang memecat 7 kader, termasuk Marzuki Alie.
Seperti yang terlihat dalam kanal YouTube tvOneNews, Minggu (28/2/2021).
Menurut Sarjan, Marzuki sudah selayaknya diberhentikan dari Demokrat.

Baca juga: Dipecat Demokrat soal Isu Kudeta, Ini Reaksi Darmizal dan Marzuki Alie, Singgung KLB dan Sikap Loyal
Baca juga: Sosok 7 Tokoh yang Dipecat Demokrat karena Dianggap Membangkang, Yus Sudarso hingga Marzuki Alie
Pasalnya, Marzuki disebutnya terlalu sibuk dengan kegiatannya.
"Pak Marzuki Alie kan sudah lima tahun tidak pernah aktif di Partai Demokrat," ucap Marzuki.
"Jadi komunikasi kita tidak seperti yang bisa diharapkan."
"Dan mungkin Pak Marzuki Alie sibuk dengan kegiatannya."
"Saya pikir itu lebih baik dia sibuk dengan kegiatannya," lanjutnya.
Ucapan Sarjan langsung dibantah Marzuki.
Meski sibuk, Marzuki mengaku selalu membawa nama Demokrat di setiap kegiatannya.
Baca juga: Daftar Nama Kader Demokrat yang Dipecat soal Isu Kudeta: Marzuki Alie, Darmizal hingga Jhoni Allen
Baca juga: SBY Sebut akan Lawan Pengganggu Partai Demokrat, Marzuki Ali Beri Kritik: Harus Konsisten
"Saya kan bukan pengurus, saya tidak pernah dapat undangan," bantah Marzuki.
"Kalau saya pengurus, dapat undangan, saya akan hadir."
"Saya tidak pengurus tapi saya aktif dalam kegiatan kemasyarakatan."
"Muka saya ini di mana-mana merknya Demokrat loh," tambahnya.
Marzuki mengatakan, ia selalu dicap sebagai perwakilan Demokrat di mana pun berada.
"Setiap mereka ketemu saya 'Salam buat Pak SBY'," kata Marzuki.
"Ada juga yang menyampaikan kekecewaaan, ada yang menyampaikan pujian."
"Muka saya nih Demokrat loh, jangan kira saya ke mana-mana tidak bawa Demokrat."
Namun, ucapan Marzuki itu kembali memancing perdebatan.
Sarjan menyebut, Marzuki justru semakin membuat suasana semakin rumit karena terus berkoar-koar di media.
"Kalau punya Demokrat di kepala tentu Pak Marzuki menjaga bagus-bagus ini partai," sahut Sarjan.
"Enggak perlu di luar berkoar-koar memancing suasana jadi gaduh, enggak usah emosional."
"Saya jaga tapi kenapa orang yang memfitnah tidak ditindak?," tandas Marzuki.
Simak videonya mulai menit ke-10.05:
SBY Dalang Isu Kudeta?
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya buka suara terkait Gerakan Pengambilalihan Partai Demokrat (GPK-PD).
SBY bahkan juga menyatakan akan turun gunung dalam rangka ikut menyelesaikan gerakan tersebut.
Menanggapi sikap SBY, Politik M Qodari mengungkapkan persepsi yang ia atau publik tangkap.

Baca juga: Kata Pengamat soal SBY Turun Gunung Bahas Isu Kudeta Demokrat, Lindungi AHY Agar Tak Lengser?
Baca juga: SBY Turun Gunung Atasi Kudeta Demokrat, Ali Ngabalin: Aduh Kasihan Ya, Masalah Remeh-temeh Begini
Menurutnya, publik justru beranggapan bahwa turunnya SBY menandakan AHY tidak mampu mengatasi persoalan tersebut.
Kesimpulan lainnya adalah apakah memang GPK-PD menjadi masalah besar bagi Partai Demokrat sehingga harus melibatkan SBY.
"Dilihat oleh banyak orang bahwa Pak SBY turun gunung dan itu adalah pertanda bahwa api di dalam Partai Demokrat terlalu besar untuk dipadamkan oleh seorang AHY," ujar M Qodari, dalam acara Kabar Petang, Jumat (26/2/2021).
"Dan sebetulnya memang itulah risiko yang terjadi ketika SBY tampil, karena akan mengirimkan pesan atau bisa ditafsirkan pihak luar sebagai pertanda ketidakmampuan AHY," jelasnya.
Meski begitu, M Qodari mengaku memiliki teori atau pandangan tersendiri terkait sikap SBY tersebut.
Dirinya menyebut bahwa panjangnya persoalan GPK-PD, dalangnya utamanya adalah SBY.
Jika benar begitu maka menurutnya memang sengaja diangkat dan dimainkan oleh Partai Demokrat untuk meningkatkan elektablitas partai.
"Tetapi sebetulnya ada teori kedua dan saya berpegang pada teori kedua ini bahwa sutradara atau dalang yang sesungguhnya dari cerita mengenai kudeta Parai Demokrat ini adalah Pak SBY itu sendiri," kata M Qodari.
"Jadi panggung depannya AHY, tetapi panggung belakang, dapurnya adalah Pak SBY," pungkasnya. (TribunWow.com)