Gibran Wali Kota Solo
Namanya Masuk Bursa Pilkada Jakarta, Gibran Tegaskan Komitmennya: PR-nya Banyak
Baru dua hari menjabat jadi Wali Kota Solo, nama Gibran Rakabuming Raka sudah dibicarakan sebagai kandidat potensial dalam Pilkada Jakarta nanti.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Selain vaksinasi dan program penanganan Covid-19 lainnya, Gibran mengatakan akan menampung dan mengembangkan kreatifitas yang dimiliki oleh anak-anak dan remaja warga Kota Solo.
Menurutnya hal itu juga secara langsung bisa meningkatkan daya saing usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Solo ini adalah gudangnya anak-anak kreatif, gudangnya anak-anak inovatif. Selalu ada peluang di tengah kesulitan," ungkapnya.
"Untuk membuka peluang, kami akan perbanyak creative hub, kami akan perbanyak co working space, agar anak-anak Solo bisa punya daya saing dan UMKM bisa naik kelas melalui pemanfaatan teknologi," terang Gibran.
Lebih lanjut, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengatakan akan memanfaatkan peran big data dalam melakukan perencanaan pembangunan Kota Solo.
"Tak lupa, peran big data sangat krusial bagi smartcity. Big data memberikan info akurat, dan sebagai dasar dalam menentukan keputusan dan langkah-langkah strategis dalam perencanaan pembangunan," jelas Gibran.
"Penggunaan teknologi seperti e-budgeting, e-catalog dan e-money akan kami optimalkan sehingga APBD bisa dikelola secara efektif dan efisien."
"Harus kita tingkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep good government," pungkasnya.
Baca juga: Gibran Blusukan Perdana ke Pasar Gede seusai Dilantik, Tiba-tiba Diberi Payung Merah oleh Pedagang
Ungkap Peluang Gibran di 2024
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi sempat mengungkapkan peluang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Pilkada 2024.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas Petang, Jumat (26/2/2021), Burhanuddin menyinggung soal kemungkinan Pilkada 2022 dan 2023 yang akan dimundurkan menjadi 2024.
Kondisi itu terjadi lantaran revisi UU Pemilu sudah ditolak oleh pemerintah dan mayoritas di parlemen.
"Jadi hampir pasti Pilkada serentak diadakan bukan tahun depan, bukan pula di tahun 2023 tetapi 2024," ujar Burhanuddin.
Baca juga: Meski Resmi Jadi Walkot Solo dan Medan, Gibran dan Bobby Tetap Dikawal Paspampres, Ini Alasannya
Itu artinya Pilkada 2024 akan digelar di tahun yang sama dengan Pilpres 2024.
Hanya saja menjadi persoalan menurut Burhanuddin adalah seorang Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak lagi menjadi presiden.