Breaking News:

Pilpres 2024

Pemilih Prabowo Menyebar ke Anies dan Sandi, LSI Prediksi 2024 Ada Lebih dari 2 Pasangan

Memperhitungkan sejumlah faktor yang ada, Lembaga Survei Indonesia memperkirakan akan ada lebih dari dua pasangan pada Pilpres 2024 nanti.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memberikan ucapan selamat kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disaksikan Wakil Gubernur Sandiaga Uno saat pelantikan, di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10/2017). Presiden Joko Widodo melantik Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017-2022. Terbaru, LSI memprediksi akan ada lebih dari dua pasangan capres dan cawapres di tahun 2024 nanti. 

"Pemilih Pak Prabowo itu cenderung menyebar di calon-calon yang dianggap selama ini dekat dengan Pak Prabowo, misalnya Anies dan Sandi."

Ke depannya Djayadi tak bisa menjamin hasil survei akan tetap seperti itu atau berubah karena terdapat banyak kemungkinan seperti Prabowo berdiskusi dengan Anies hingga adanya peluang bagi calon-calon lainnya.

Simak videonya mulai menit ke-9.26:

PDIP dan Gerindra Bergabung di 2024?

Menjelang Pilpres di Indonesia pada tahun 2009 lalu, PDIP dan Partai Gerindra sempat mengadakan perjanjian Batu Tulis yang berisi kedua partai akan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di 2014.

Namun perjanjian tersebut tidak terlaksana karena pada tahun 2014, PDIP mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) yang kala itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Kini Prabowo memiliki elektabilitas yang tinggi, PDIP tidak membantah maupun mengiyakan kemungkinan perjanjian Batu Tulis akan terlaksana di tahun 2024 nanti.

Pada acara SAPA INDONESIA MALAM Kompastv, Selasa (23/2/2021), Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menegaskan, PDIP saat ini masih berfokus untuk menyelesaikan persoalan yang nyata dirasakan oleh masyarakat.

Terkait perjanjian Batu Tulis, Djarot mengatakan hal tersebut bisa dikomunikasikan oleh PDIP dan Gerindra.

"Kalau masalah itu nanti bisa dikomunikasikan bersama partai politik," ujar dia.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri) sebelum mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertemuan tersebut sebagai silaturahmi serta membahas berbagai persoalan bangsa. Tampak pula Prananda Prabowo (paling kanan) dan Puan Maharani (paling kiri) ikut mendampingi.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri) sebelum mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertemuan tersebut sebagai silaturahmi serta membahas berbagai persoalan bangsa. Tampak pula Prananda Prabowo (paling kanan) dan Puan Maharani (paling kiri) ikut mendampingi. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Elektabilitas Prabowo Tertinggi, Supratman Ungkap Harapan Ketumnya Maju di Pilpres 2024

Mantan Wagub DKI Jakarta pendamping Ahok itu menyoroti, tahun 2024 yang ia sebut akan menentukan nasib bangsa Indonesia.

"Yang kita harus fokus adalah tahun 2024 sangat menentukan arah perjalanan bangsa kita ini," ujarnya.

"Tentang orangnya nanti terserah," lanjut Djarot.

Djarot menyebut tahun 2024 mendatang menjadi masa-masa genting bagi masa depan Indonesia.

Ketika ditanyakan apakah perjanjian Batu Tulis masih berlaku atau tidak, Djarot tidak memberikan jawaban lugas.

"Wah saya tidak tahu kalau seperti itu," ujar dia.

"Itu nanti bisa dibicarakan antar petinggi partai, perlu ada komunikasi politik yang intensif."

"Karena untuk membangun bangsa ini tidak bisa sendiri, harus bareng-bareng," pungkasnya. (TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Pilpres 2024Anies BaswedanSandiaga UnoLembaga Survei Indonesia (LSI)Prabowo SubiantoCapres 2024
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved