Breaking News:

Vaksin Covid

Isu Kehalalan Vaksin Covid-19 Masih Jadi Polemik, Burhanuddin Muhtadi: Banyak yang Tidak Tahu

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menganalisis penyebab banyak orang masih enggan disuntik vaksin Covid-19.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua di halaman Istana Kepresiden, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2021). 

"Survei kami di bulan Desember yang kurang bersedia atau sangat tidak bersedia 43 persen," ungkapnya.

"Jadi turun hanya 2 persen," kata pengamat politik tersebut.

Baca juga: Ingatkan Ancaman Pandemi Covid di Indonesia Bisa sampai 10 Tahun, Epidemiolog: Vaksin saat Ini Aman

Burhanuddin menganalisis, Jokowi hanya memberikan efek sebanyak 2 persen dari total orang yang tidak bersedia divaksin.

"Efek Presiden Jokowi ada, tapi efeknya cuma 2 persen menurunkan mereka yang awalnya tidak bersedia menjadi bersedia," katanya.

Ia menilai tindakan Jokowi dengan memberi contoh menerima vaksin tidak terlalu signifikan di mata masyarakat.

Menurut Burhanuddin, angka 41 persen masih terlalu besar.

Apalagi ditambah 4,2 persen orang yang masih belum memberikan jawaban tentang kesediaannya.

"Tetapi yang kurang bersedia atau tidak bersedia ini terlalu besar buat saya," kata Burhanuddin.

"Saya kira yang lain juga punya perasaan yang sama, karena masih ada 4,2 persen yang enggak mau jawab," lanjut dia.

Burhanuddin mengkhawatirkan hal ini akan berdampak pada kesehatan masyarakat yang lebih luas.

Diketahui vaksinasi menjadi program unggulan demi mengatasi pandemi Covid-19.

"Jadi 41 persen di bulan Februari bukan angka yang kecil. Ini bisa menjadi masalah karena vaksinasi pada dasarnya untuk kepentingan bersama," tambahnya. (TribunWow.com/Brigitta)

Tags:
Burhanuddin MuhtadiVaksin Covid-19VaksinCovid-19Virus CoronaHalal
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved