Banjir Jakarta
Dari Hulu sampai Hilir, Menteri PUPR Basuki Ungkap Rencana Tangani Banjir: Sebenarnya Januari Ini
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan rencananya menangani banjir di kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan rencananya menangani banjir di kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia lakukan seusai meninjau lokasi banjir di perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Sabtu (20/2/2021).
Diketahui genangan air di kawasan rawan banjir itu sudah mulai surut pada Minggu (21/2/2020) pagi.

Baca juga: Yakin Betul Anies Baswedan Sukses Atasi Banjir saat Hujan Ekstrem, Bamus Betawi: 2013-2015 Itu Parah
Menanggapi banjir yang terjadi di kawasan Bekasi, Basuki menjelaskan penanganan banjir harus dilakukan secara sistemik.
"Sistem penanganan banjir tidak bisa penanganan lokal," kata Basuki Hadimuljono, dalam tayangan Kompas TV.
Ia menjelaskan rencana pencegahan banjir harus dilakukan dari hulu ke hilir.
Basuki memberi contoh luapan Kali Bekasi terjadi karena aliran dari Cikeas dan Cileungsi sebagai hulunya.
"Ini penanganan banjir Kali Bekasi. Kali Bekasi itu kalau dari hulunya Cikeas dan Cileungsi, jadi satu menjadi Kali Bekasi," papar Basuki.
"Itu total panjangnya sekitar 33 kilometer," ungkapnya.
Ia menyebut Kementerian PUPR sudah meneken tanda tangan kontrak pengerjaan proyek penangan banjir di Kali Bekasi sejak Januari 2021.
Rencananya penanganan banjir dilakukan dari hulu hingga hilir.
Baca juga: PDIP Pertanyakan Janji Anies Bisa Buat Banjir Jakarta Surut dalam 6 Jam: Faktanya Bertolak Belakang
Seharusnya proyek jangka panjang itu mulai terlaksana sejak Januari 2021.
"Kami dari Kementerian PUPR sudah membuat rencana penanganan secara sistemik dari hulu sampai hilir, dibagi menjadi 7 paket," kata Basuki.
"Jadi tidak hanya perencanaan. Sekarang ini sudah terkontrak, sebenarnya sudah harus dilaksanakan Januari ini. Maksud saya, tanda tangan kontrak Januari," terangnya.
Proyek itu akan dilakukan sepanjang bantaran kiri dan kanan hulu Kali Bekasi sampai Bendung Bekasi.
"Ini akan dilakukan pengerjaannya sepanjang 11 kilometer dari pertemuan Cileungsi ke Cikeas sampai ke Bendung Bekasi. Kiri dan kanan sepanjang 11 kilometer, jadi kira-kira 22-an kilometer," paparnya.
"Di sini persis juga sudah akan ditangani karena tanahnya sudah bebas," tambah Basuki.
Lihat videonya mulai dari awal:
Wagub Riza Patria Klaim Korban Banjir DKI Kian Turun
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria membeberkan sejumlah langkah yang sudah pihaknya tempuh untuk mengendalikan banjir.
Dilansir TribunWow.com, meski sudah melakukan banyak usaha, menurutnya mengendalikan banjir bukanlah perkara mudah.
Riza Patria lantas menyinggung dana yang diperlukan untuk melakukan normalisasi bantaran sungai wilayah Ibu Kota.
Baca juga: Tuntut Anies Baswedan Buat Gebrakan Atasi Banjir DKI, PDIP: Jangan Hanya Kita Debat soal Istilah
Baca juga: Sederet Artis Jadi Korban Banjir, Nicky Tirta Menikmati Sambil Ngopi, Anya Geraldine Pilih Ngungsi
Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (20/2/2021).
"Pak Gubernur juga mencanangkan naturalisasi terus kami galangkan," kata Riza Patria.
"Di samping itu kita menyiapkan pompa, ada 729 pompa stasioner, pompa underpass yang kami siapkan."
"Setiap tahun kami tambah jumlahnya."

Ia mengklaim, pihaknya selalu meningkatkan setiap program yang dicanangkan.
Mulai dari pengerukan hingga membuat codetan untuk menangani banjir.
Baca juga: Jakarta Banjir Lagi, PDIP Tagih Janji Anies Baswedan Selama Jadi Gubernur: Tidak Lakukan Apa-apa
Baca juga: Yakin Betul Anies Baswedan Sukses Atasi Banjir saat Hujan Ekstrem, Bamus Betawi: 2013-2015 Itu Parah
"Kami juga menyiapkan 257 eskavator dan 495 truk besar untuk melakukan program pengerukan atau meningkatkan daya tampung air," ujar Riza Patria.
"Jadi program yang lama terus kami tingkatkan, normalisasi, pembangunan drainase vertikal, membangun sungai resapan."
"Termasuk juga kami menyiapkan pintu air, membuat program lainnya."
"Program unggulan lainnya di antaranya melakukan optimalisasi kerukan, membuat codetan dan olakan," sambungnya.
Karena itu, Riza Patria menyebut intensitas dan dampak banjir berkurang setiap tahun.
Ia lantas mengatakan pengendalian banjir tak semudah membalikkan telapak tangan.
"Kalau lihat data setiap tahun jumlah pengungsi, korban, titik pengungsian, KK, RT, semakin berkurang," kata Riza Patria.
"Yang pertama, mengendalikan banjir tidak seperti membalikkan tangan."
"Pembebasan lahan untuk program tersebut tidak cukup dana 50 triliun bahkan 100 triliun."
"Jangka pendek sekarang, karena kita menghadapi curah hukan ekstrem," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia menyebut kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tengah fokus menyelamatkan warga dari banjir.
"Program utama kita adalah keselamatan jiwa warga Jakarta."
"Jangan sampai ada warga Jakarta yang meninggal karena banjir," tukasnya. (TribunWow.com/Brigitta/Tami)