Banjir Jakarta
Anies Sebut Sejumlah Banjir di Jakarta Surut, Ferdinand Hutahaean: Berkat Kesalehan Gubernurnya
Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengkritik kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani banjir.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengkritik kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani banjir.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter miliknya @FerdinandHaean3, Minggu (21/2/2021).
Mulanya Anies Baswedan mengunggah sejumlah foto yang menunjukkan banjir di beberapa titik ibu kota sudah mulai surut.

Baca juga: Sulit Kerja Sama dengan Anies Atasi Banjir, Buat Menteri PUPR Basuki Geram? PDIP Ungkap Faktanya
"Alhamdulillah, pagi ini ruas-ruas jalan yang tergenang luapan Kali Krukut sudah dapat dilintasi seperti biasa," tulis Anies Baswedan.
"Apresiasi setinggi-tingginya atas usaha, kerja dan kolaborasi seluruh jajaran dalam merawat dan menjaga Jakarta."
Ia menunjukkan foto di kawasan Jalan Kemang Raya, Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Pada Minggu dini hari terlihat tidak lagi tersisa genangan air.
Diketahui kawasan Kemang termasuk cukup parah terdampak banjir.
Foto selanjutnya yang diunggah adalah situasi Jalan Jendral Sudirman, Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Pada dini hari terlihat kondisi jalanan sudah lengang dan tidak ada lagi air menggenang.
Namun unggahan Anies itu justru mendapat sindiran dari Ferdinand.
Ia membagikan ulang cuitan Anies disertai komentar.
"Iya berkat ke salehan gubernurnya," sindir Ferdinand Hutahaean.
Baca juga: Anies Baswedan Klaim Jakarta Dapat Kiriman Banjir dari Depok: Bukan dari Kawasan Puncak Bogor
Dalam unggahan selanjutnya ia juga membagikan cuitan warganet yang membandingkan era kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Anies.
Saat itu Ahok mendesak penghambat saluran penghubung dibongkar untuk mencegah banjir, sedangkan Anies mengimbau warga mengunduh buku panduan mengatasi banjir.
"Beda antara yang menguasai masalah dengan yang tak mengerti masalah..!! Dikira banjir itu bisa dihindari secara online," komentar Ferdinand.
Ferdinand juga menyoroti unggahan warganet yang menduga data banjir di DKI Jakarta dimanipulasi.
Data yang diunggah akun Pemprov DKI Jakarta pada 20 Februari 2021 itu membandingkan kondisi banjir pada 2013 dan 2015.
"Data banjir setahun 2013 dan 2015 kok dibandingkan dengan data banjir 1 hari? Data 2016 dan 2017 disembunyikan karena jumlah pengungsi sudah jauh menurun," tulis warganet.
Rupanya cuitan itu membandingkan era kepemimpinan Ahok dan Anies, seperti pada unggahan sebelumnya.
Ferdinand lalu membagikan ulang cuitan itu.
"Apakah memang sekarang Pemda DKI dibawah Gubernur Anies ini perbuatan tidak jujur itu hal biasa dan lumrah?" sindirnya.
Bamus Betawi Sebut Penanganan Banjir DKI oleh Anies yang Terbaik
Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Rahmad HS ikut komentari terjadinya bencana banjir yang menggenang sebagian wilayah DKI Jakarta.
Bencana banjir menggenang sebagian wilayah di Ibu Kota yang terjadi sejak Jumat (19/2/2021) hingga Sabtu (20/2/2021).
Meski begitu, Rahmad HS menyebut bahwa penanganan banjir di DKI Jakarta oleh Gubernur Anies Baswedan masih yang terbaik.
Baca juga: Tawarkan Anies Baswedan Solusi untuk Atasi Banjir DKI, Gembong: Jangan Tersandera Janji Kampanye
Baca juga: Pertanyakan Janji Gubernur DKI soal Banjir, Gembong: Mohon Maaf, Pak Anies Tidak Melakukan Apa-apa
Alasannya menurutnya, meski intensitas hujan yang tinggi, jumlah RW yang tergenang banjir tidak sebanyak sebelum-sebelumnya.
"Kalau kita mau membandingkan curah hujan yang lalu dengan sekarang, justru kita melihat semenjak ditangani oleh Pak Anies area RW yang tergenang bisa kita lihat datanya," ujar Rahmad HS, dikutip dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Sabtu (20/2/2021).
"Tidak ada yang ekstrem, tapi hanya 113 RW yang tergenang, dibandingkan dengan yang lalu-lalu, 2013-2015 itu jauh," ungkapnya.

Tidak dipungkiri bahwa dengan intensitas hujan yang tinggi dan juga dalam kurun waktu cukup lama tentunya wajar akan menyebabkan banjir.
Menurutnya, persoalan tersebut juga tidak hanya terjadi di Jakarta saja, melainkan juga di daerah-daerah lain.
"Sekarang kita lihat, sebelum banjir Jakarta kita sudah dihebohkan di Kalimantan Selatan, di Bandung, di Garut, dan daerah-daerah lain," kata Rahmad HS.
"Padahal curah hujannya tidak seekstrem curah hujan yang ada di Jakarta, terutama kemarin," imbuhnya.
Baca juga: 4 Pernyataan Anies Baswedan soal Banjir: Karena Curah Hujan Ekstrem dan Target Surut dalam 6 Jam
Dari fakta-fakta tersebut, Rahmad HS menyakini bahwa penanganan banjir di tangan Anies masih yang terbaik, jika dibandingkan pemimpin-pemimpin sebelumnya.
"Jadi oleh karena itu, saya yakin penanganan banjir di Jakarta masih the best," sebutnya.
Lebih lanjut, Rahmad HS mengatakan bahwa patokan untuk menyebut penanganan banjir di Ibu Kota gagal adalah ketika banjir menggenang daerah Tamrin dan Sudirman.
"Hujan deras ini tidak bisa kita hindari, yang namanya hujan begitu tinggi sampai 5 jam pasti banjir. Banjir Jakarta hari ini banyak area yang kebetulan di area sungai, sungainya meluap," kata dia.
"Kalau mau jadi rujukan kalau Jakarta gagal (atasi banjir), Tamrin-Sudirman," pungkasnya. (TribunWow.com/Brigitta)