Breaking News:

Kabar Ibu Kota

Akui Tak Mudah Atasi Banjir Jakarta, Riza Patria: Anggaran 100 Triliun pun Tak Bisa Menyelesaikan

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria tanggapi persoalan tahunan di Ibu Kota, yakni terkait banjir.

Youtube/Apa Kabar Indonesa tvOne
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria tanggapi persoalan tahunan di Ibu Kota, yakni terkait masalah banjir. 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria tanggapi persoalan tahunan di Ibu Kota, yakni terkait banjir.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Sabtu (20/2/2021), Riza Patria mengatakan bahwa sejauh ini pemerintah DKI Jakarta bersama Gubernur Anies Baswedan telah melakukan beberapa langkah antisipasi untuk mengentaskan banjir.

Hanya saja menurutnya, persoalan banjir di Ibu Kota tidak bisa dengan mudah ditangani.

Banjir menggenangi Tol JORR ruas Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021).
Banjir menggenangi Tol JORR ruas Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). (Instagram @jktinfo via Tribun Jakarta)

Baca juga: Tawarkan Anies Baswedan Solusi untuk Atasi Banjir DKI, Gembong: Jangan Tersandera Janji Kampanye

Baca juga: 4 Pernyataan Anies Baswedan soal Banjir: Karena Curah Hujan Ekstrem dan Target Surut dalam 6 Jam

"Yang pertama kalau kita lihat di Jakarta sekarang trotoarnya sudah banyak yang baik," ujar Riza Patria.

"Di bawah trotoar itu dibangun got, drainase, kemudian juga ini tidak kurang 2.974 titik penambahan sumur resapan di Jakarta yang terus kita tingkatkan," jelasnya.

"Kemudian juga selain sumur resapan, drainase vertikal, gorong-gorong semua kita tingkatkan."

Politisi Partai Gerindra itu mengaku membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk bisa menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.

Pasalnya menurutnya faktor penyebab banjir di Jakarta tidak hanya dari Jakarta itu sendiri ataupun terkait masalah anggaran, melainkan juga akibat dari daerah-daerah sekitar, khususnya yang memiliki daratan lebih tinggi, seperti halnya Bogor.

"Pembangunan banjir ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu 5-10 tahun ke depan, dengan uang Rp 50 triliun atau Rp 100 triliun sekalipun itu tidak bisa menyelesaikan banjir," kata Riza Patria.

"Kalau pun hari ini kita dikasih anggaran Rp 100 triliun, pertanyaanya apakah banjir akan hilang? Tidak bisa, perlu waktu dan proses."

"Karena pengendalian banjir ini tidak bisa diselesaikan oleh Jakarta sendiri, harus didukung oleh daerah-daerah sekitar," tegasnya.

Baca juga: Pertanyakan Janji Gubernur DKI soal Banjir, Gembong: Mohon Maaf, Pak Anies Tidak Melakukan Apa-apa

Oleh sebab itu, selain menyelesaikan persoalan di Jakarta sebagai hilir, Riza Patria akan berkoordinasi dengan daerah sekitar, termasuk juga dengan pemerintah pusat untuk bersama-sama menyelesaikan masalah klasik tersebut.

"Kalau Jakarta terus kita perbaiki drainasenya, normalisasinya, sumur resapan, tapi kalau di hulu tidak diselesaikan itu tidak akan membantu," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit awal:

Gembong Tawarkan Anies Baswedan Solusi untuk Atasi Banjir DKI

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono memberikan solusi kepada Gubernur DKI Anies Baswedan terkait dengan penanganan banjir di Ibu Kota.

Dilansir TribunWow.com, Gembong mengatakan satu-satunya solusi yang bisa Anies lakukan saat ini adalah melakukan normalisasi pemukiman di bantaran sungai.

Karena menurutnya, satu di antara penyebab utama banjir di Jakarta adalah masih banyaknya pemukiman di bantaran sungai.

Hal itu disampaikan dalam acara Kompas Petang, Jumat (19/2/2021).

Dengan begitu maka secara langsung Pemprov DKI juga berkolaborasi dengan pemerintah pusat.

Pasalnya pemerintah pusat sendiri masih menunggu proses pembebasan lahan yang menjadi kewenangan dari pemerintah daerah, dalam hal ini Pemprov DKI.

Baca juga: Bandingkan Banjir 2017 dengan 2021 di Cipinang Melayu, Kini Lebih Parah daripada Awal Anies Memimpin

"Satu-satunya solusi yang bisa mengatasi persoalan banjir secara permanen, ya mau tidak mau tugas Pak Anies adalah melakukan pembebasan yaitu normalisasi," ujar Gembong.

"Artinya Pak Anies perlu melakukan penataan pemukiman di bantaran sungai-sungai itu," ungkapnya.

Gembong mengatakan, dengan melakukan normalisasi, maka tidak hanya bertujuan mengatasi banjir, melainkan juga untuk penataan pemukiman yang tidak layak tersebut.

"Sehingga sekali dayung dua pekerjaan selesai, satu pengetasan banjir, kedua soal penataan pemukiman di daerah aliran sungai," kata Gembong.

"Jangan tersandra oleh janji kampanye."

Baca juga: Video Detik-detik Evakuasi Jenazah Pria Pakai Perahu Karet di Tengah Banjir Jati Padang Jaksel

Lebih lanjut, Gembong masih mempertanyakan alasan Anies sampai saat ini masih enggan untuk melakukan normalisasi.

Menurutnya, sikap dari Anies tersebut tidak terlepas dengan janjinya pada masa kampanye yang mengatakan tidak akan melakukan penggusuran.

"Kenapa sih Pak Anies enggak melakukan pembebasan atau penataan pemukiman di bantaran sungai? Karena Pak Anies termakan oleh janji bahwa selama memimpin tidak akan melakukan penggusuran," ungkapnya.

"Padahal penggusuran ke depan adalah bagaiaman Pemprov melakukan penataan terhadap pemukiman di aliran sungai untuk menaikan harkat dan martabat warga DKI Jakarta yang tinggal di pemukiman itu," pungkasnya.(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Ahmad Riza PatriaAnies BaswedanDKI JakartaJakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved