Terkini Daerah
Dulu Kompol Yuni Berprestasi Berantas Narkoba Kini Terjerumus Sabu, Kompolnas: Kurang Reward
Anggota Kompolnas Pudji Hartanto Iskandar menanggapi kasus mantan Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi yang terjerumus kasus narkoba
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
"Orang yang tanpa hak, apakah itu dia menanam, menyimpan, menguasai, sampai menggunakan itu kena ancaman hukuman pidana," tandasnya.
Lihat videonya mulai menit 8.00:
Johnson Panjaitan Sebut Kompol Yuni Buat Malu Kapolri
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Kamis (18/2/2021).
Johnson mengingatkan ada kemungkinan kartel narkoba yang mempermainkan isu tersebut demi kepentingan pribadi.
Baca juga: Terjerat Narkoba, Ini Profil Kompol Yuni 5 Tahun Lalu: Ahli Bela Diri yang Disapa Bunda oleh Bawahan
Ia meminta kasus itu ditindak tegas oleh polisi dan Badan Narkotika Nasional (BNN) hingga berujung pengadilan.
"Untuk menjawab itu, saya kira tidak bisa ditangani hanya oleh Propam. Saya kira harus serius menangani oleh pihak kepolisian dan dibantu oleh BNN agar kasus tindak pidana ini menjadi benar-benar jernih dan mendalam, dan dikemukakan di publik," kata Johnson Panjaitan.
"Baru setelah itu ditindak secara tegas dan dibawa ke pengadilan serta digunakan pasal-pasal yang bisa menjerat dia," katanya.

Johnson juga menyinggung kemungkinan narkotika yang digunakan adalah bagian dari pencucian uang oleh jaringan bandar narkoba.
"Saya kira pencucian uang, jaringannya, juga harus dilakukan (penyelidikan)," kata aktivis hak asasi manusia (HAM) ini.
Ia menyinggung kiprah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang baru saja dilantik baru saja meluncurkan sejumlah gebrakan baru untuk memperkuat Polri.
Namun perbuatan Kompol Yuni dan 11 bawahannya mencoreng nama baik Polri.
Baca juga: Kompol Yuni Terjerat Narkoba, Reaksi Kapolda Jabar: Pilihannya Ada Dua, Dipecat atau Dipidanakan
"Terus terang saja, pada saat kapolrinya lagi mengkampanyekan program yang sangat baik, dia ditampar oleh perilaku dari kapolsek yang melakukan tindakan yang sangat ekstrem mempermalukan institusi dan pimpinannya di depan rakyat banyak yang sedang memperhatikan bagaimana Polri memperkuat dirinya," kecam Johnson.
Johnson menilai selama ini masih banyak kasus pelanggaran hukum oleh polisi yang tidak tuntas ditangani.