Viral Medsos
Kepala Desa Ungkap sebelum Beli Mobil Bersama, Sejumlah Kelompok KK Sempat Tolak Keras Jual Tanah
Sebanyak 70 Kepala Keluarga di Dusun Pomahan, Desa Sumurgeneng, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendapatkan uang penjualan tanah dari Pertamina.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Kades Khawatir
Sementara itu, Kepala Desa Sumurgeneng Gihanto mengaku khawatir meski pun warganya mendadak menjadi miliarder.
Sebab, sebagian besar warganya sedikit menggunakan uang itu untuk usaha.
"Ada rasa kekhawatiran karena sedikit yang dibuat usaha," kata Gihanto, Selasa (16/2/2021) dikutip dar Surya.co.id.
Kata Gihanto, sekakarang hampir setiap rumah yang mendapat uang pembebasan lahan memiliki satu hingga tiga mobil di garasinya.
Baca juga: PDIP Tanggapi Usul Tuntutan Hukuman Mati Juliari oleh Wamenkumham: Sebaiknya Kita Hemat Opini
Selain membeli mobil, ada sebagian warga memilih membeli tanah dan membangun rumah.
"Warga yang menggunakan uangnya untuk sangat minim, jadai jangan heran kalau di kampung sini cari warung makan aja susah," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa.
Kata Giharto, warganya membeli mobil baru setelah mendapat pembebasan lahan proyek pembangunan kilang minyak new grass root refinery (NGRR) Pertamina.
Masih dikatakan Gihanto, uang pembebasan lahan yang diterima warga juga bervariasi, mulai dari Rp 28 juta.
Namun, rata-rata sebagian besar warga mendapat Rp 8 miliar.
Bahkan ada beberapa orang yang mendapat di atas Rp 20 miliar.
Dijelaskan Ginarto, di desanya terdapat 840 kepala kelaurga (KK), sekitar 225 KK di Desa Sumurgeneng menjual lahan garapan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak terbesar di Indonesia itu.
"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangun rumah juga," ungkapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Mereka yang Membeli Mobil Baru Secara Bersamaan Itu Kelompok yang Dulunya Menolak Keras Menjual Tanahnya".