Breaking News:

Terkini Nasional

Luruskan Laporan kepada Din Syamsuddin, Jubir GAR Alumni ITB Bantah soal Dugaan Radikalisme

Juru bicara Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni ITB, Shinta Madesari luruskan soal laporannya terhadap mantan Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Tribunnews/Herudin
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Juru bicara Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Insitut Teknologi Bandung (ITB), Shinta Madesari luruskan soal laporannya terhadap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Kabar Petang, Sabtu (13/2/2021), Shinta Madesari mengaku tidak melaporkan Din Syamsuddin atas dugaan radikalisme.

Menurutnya, laporan tersebut hanya terkait soal dugaan pelanggaran disiplin dan etika sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca juga: Din Syamsuddin Dituding Radikal, Ketua PP Muhammadiyah: Bingung juga Saya dan Logikanya di Mana?

Baca juga: Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Menkopolhukam Mahfud MD: Beliau Itu Kritis Bukan Radikalis

"Laporan GAR ITB kepada KASN itu adalah menyoal dugaan pelanggaran disiplin dan etika ASN," ujar Shinta Madesari.

"Seperti kita ketahui, Pak Din Syamsuddin itu masih ASN."

Dirinya membantah ketika bunyi laporan tersebut menduga presidium Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) itu melakukan tindakan radikalisme.

"Jadi kita enggak ada tuh nulis-nulis istilahnya masalah, kami tidak berhak mendeskripsikan pelanggaran ini adalah radikalisme atau bukan," jelasnya.

Sementara itu terkait kabar-kabar di media sosial, Shinta Madesari menyebut belum membacanya secara detail isi laporan dari GAS ITB.

"Saya rasa komen-komen itu belum ada yang baca. Jadi silahkan saja (baca), karena kami sudah memberikan laporan kami tersebut kepada banyak sekali media," kata Shinta Madesari.

"Jadi silahkan saja dibaca dengan sedetail-detailnya isinya apa saja," imbuhnya.

Baca juga: Din Syamsuddin Dituduh Radikal hingga Dilaporkan GAR ITB, Menteri Agama: Jangan Gegabah Menilai

Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengaku cukup bingung laporan terhadap Din Syamsuddin baru menjadi ramai sekarang.

Padalah menurutnya, pelaporan tersebut sudah dilakukan sejak Oktober 2020 lalu,

"Saya malah bingung terus terang, maksudnya gini, laporan kami ke KASN itu sudah bulan Oktober dan yang kami laporkan adalah dugaan pelanggaran ASN," ucapnya.

"Saya juga bingung kenapa yang rame baru sekarang dan yang diramaikan masalah radikalisme karena kami tidak pernah menggolongkan laporan tersebut sebagai radikalisme," jelasnya menutup.

Simak videonya mulai menit ke-07.00:

Respons Ketua PP Muhammadiyah

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas buka suara terkait munculnya tudingan radikal kepada Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsuddin.

Dilansir TribunWow.com, Anwar Abbas dengan tegas mempertanyakan dasar dari tudingan tersebut dan meminta untuk ditunjukkan bukti-buktinya.

Hal itu disampaikan dalam acara Kabar Petang, Sabtu (13/2/2021).

"Kita melihat tuduhan mereka itu tidak berdasar, apa dasarnya?," tanya Anwar Abbas.

"Kalau mengatakan Pak Din radikal, mana tindakan dan ucapan Pak Din yang radikal?," tanyanya.

Baca juga: Soal Pelaporan Novel Baswedan, Zainal Arifin: Punya Sejarah Panjang Pergesekan dengan Kepolisian

Anwar Abbas lantas mengungkapkan sosok dari Din Syamsuddin yang diyakini tidak mungkin memiliki sikap radikal.

Dikatakannya bahwa mantan Ketua PP Muhammadiyah itu memiliki peran besar dalam aksi perdamaian Islam, baik di Indonesia, Asia, maupun dunia.

"Pak Din ini hidup di tengah-tengah pluralitas dan dia mendirikan sebuah organisasi atau lembaga kajian yang bernama Center for Dialogue and Cooperation among Civilisation (CDCC)," ungkapnya.

"Dan di tingkat Asia dia adalah presiden dari Asia Conference of Religions for Peace (ACRP). Jadi sebuah konferensi agama-agama di tingkat Asia, di mana agama untuk menciptakan perdamaian," sambungnya.

"Dan di tingkat dunia dia adalah honorary president dari Word Conference Religions for Peace (WCRP)."

Oleh karenanya, Anwar Abbas mengatakan tidak mungkin seorang Din Syamsuddin yang memiliki niat baik dalam perkembangan Islam justru dituding radikal.

"Jadi Pak Din ini adalah orang yang cinta damai dan mencintai perdamaian serta memperjuangkan perdamaian," kata Anwar Abbas.

"Kalau dia radikal mana mungkin dia ditunjuk jadi presiden di tingkat asia dan menjadi honorer presiden di tingkat dunia," terangnya.

"Bingung juga saya dan logikanya di mana?," tutupnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Din SyamsuddinGerakan Anti Radikalisme (GAR)Institut Teknologi Bandung (ITB)PP MuhammadiyahTribunWow.comKoalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved