Breaking News:

Terkini Nasional

Novel Baswedan Dipolisikan, Rocky Gerung Ungkit Permintaan Kritik Jokowi: Kelihatannya Ada Sponsor

Pengamat Politik Rocky Gerung turut mengomentari kasus yang menyeret Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
KOMPAS.com/Walda/TRIBUN/FAHDI FAHLEVI
Kolase foto Novel Baswedan (kiri) dan Rocky Gerung (kanan). Rocky Gerung buka suara soal kabar pelaporan terhadap Novel Baswedan. 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung turut mengomentari kasus yang menyeret Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Dilansir TribunWow.com, Rocky menganggap Novel hanya menyuarakan isi hati soal kematian Ustaz Maaher At-Thuwailibi.

Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (12/2/2021).

Mulanya, Rocky menyinggung imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta masyarakat aktif mengkritik pemerintah.

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan memberikan kesaksian dalam sidang kasus penyiraman air keras terhadapnya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, di Jakarta Pusat, Kamis (30/4/2020). Majelis Hakim menghadirkan Novel Baswedan sebagai saksi utama dalam sidang kasus penyiraman air keras terhadap dirinya dengan terdakwa Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette.
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan memberikan kesaksian dalam sidang kasus penyiraman air keras terhadapnya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, di Jakarta Pusat, Kamis (30/4/2020). (Tribunnews/Herudin)

Baca juga: Yakin Tak Bersalah, Novel Baswedan Enggan Tanggapi Kabar Dirinya Dipolisikan: Aneh dan Mengada-ada

Baca juga: Adi Prayitno Anggap Jokowi Minta Dikritik Sebatas Jebakan Batman, Novel Sehari Langsung Dilaporin

Dalam hal ini, menurut Rocky, polisi melanggar imbauan Jokowi jika benar-benar memroses laporan terhadap Novel.

"Kalau diproses artinya polisi justru yang mengabaikan permintaan presiden," kata Rocky.

"Berarti polisi enggak peduli mau presiden apa pun 'Pokoknya gue mau tangkap'."

"Jadi terlihat polisi sebagai aparat dan ada di bawah presiden dia enggak baca headline 'Silakan kritik kami'," tambahnya.

Rocky menilai, Novel bahkan tak mengkritik kematian Ustaz Maaher di dalam sel.

Menurutnya, Novel hanya mewakili suara masyarakat yang merasa janggal Ustaz Maaher dipenjara dalam kondisi sakit.

Baca juga: Dilaporkan atas Dugaan Provokasi soal Meninggalnya Ustaz Maaher, Novel Baswedan: Pelaporan Itu Aneh

Baca juga: Profil Listyo Sigit, Calon Tunggal Kapolri: Eks Ajudan Jokowi hingga Bongkar Kasus Novel Baswedan

"Bahkan Novel enggak kasih kritik, dia cuma beri peringatan," ujar Rocky.

"Karena masyarakat menduga ada hal yang kurang etis, orang sakit ditahan."

"Itu kan pikiran netizen sudah berhari-hari, lalu Novel merumuskan itu dalam bentuk satu kalimat."

"Jadi Novel bukan melakukan penghinaan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Rocky menganggap saat ini pihak yang menyuarakan isi hati secara jujur kerap dipolisikan.

Termasuk, Novel.

"Itu bukan keributan, itu suara hati," kata Rocky.

"Jadi bagaimana mungkin setiap orang mengucapkan kejujuran suara hati langsung diproses."

"Kalau begitu bikin aja semacam prinsip keadilan, diproses aja seluruh memes, seluruh orang yang mengatakan soal Ustaz Maaher."

Karena itu, Rocky lantas menyinggung soal imbauan Jokowi.

Menurut dia, ada maksud khusus Jokowi akhirnya membebaskan masyarakat menyampaikan kritik.

"Jadi kelihatannya ada sponsor di balik ucapan presiden, yaitu pemetaan politik," tukasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-6.52:

Komentar Novel Baswedan

Di sisi lain, Novel Baswedan enggan menanggapi dirinya yang dipolisikan.

Novel Baswedan dianggap telah melakukan provokasi dan hoaks di media sosial terkait kabar meninggalnya Ustaz Maaher.

Laporan tersebut dibuat oleh DPP Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK).

Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (12/2/2021), Novel bahkan menyebut laporan tersebut mengada-ada.

Baca juga: Adi Prayitno Anggap Jokowi Minta Dikritik Sebatas Jebakan Batman, Novel Sehari Langsung Dilaporin

Baca juga: Dilaporkan atas Dugaan Provokasi soal Meninggalnya Ustaz Maaher, Novel Baswedan: Pelaporan Itu Aneh

Karena itulah, Novel enggan banyak menanggapi laporan tersebut.

"Saya tidak merasa penting untuk menanggapi ya," ujar Novel.

"Karena saya merasa laporan itu enggak masuk akal, aneh."

Novel yakin betul cuitannya di akun Twitter itu adalah suatu kebenaran.

Pasalnya, menurut dia, kematian Ustaz Maaher di dalam sel tahanan perlu diusut tuntas.

"Apa yang saya sampaikan itu saya yakin benar," ucap Novel.

"Dan tentang adanya orang dalam hal ini almarhum Ustaz Maaher yang meninggal di dalam ruang tahanan itu masalah loh."

"Apalagi itu kasusnya kasus penghinaan."

Baca juga: Novel Baswedan Kritisi Bareskrim Polri karena Ustaz Maaher Masih Ditahan saat Sakit, Ini Kata Polisi

Baca juga: Profil Listyo Sigit, Calon Tunggal Kapolri: Eks Ajudan Jokowi hingga Bongkar Kasus Novel Baswedan

Tak hanya itu, Novel juga yakin polisi tengah menyelidiki kematian Ustaz Maaher.

Ia menganggap, laporan atas dirinya sangat mengada-ada.

"Saya yakin di internal Polri hal kayak gitu diperiksa," ujar Novel.

"Terus masalahnya ada di mana? Saya kira laporan itu aneh dan mengada-ada."

"Jadi saya enggak perlu menanggapi karena mau ditanggapi dari sisi mana?"

Sekali lagi, Novel mengaku enggan menanggapi perlaporan tersebut.

Novel mengaku, hanya merasa prihatin atas kematian Ustaz Maaher di sel tahanan.

"Apa yang saya sampaikan itu tidak ada masalah sama sekali," kata Novel.

"Saya menunjukkan bahwa saya memiliki rasa kemanusiaan yang peka."

"Justru yang saya sampaikan itu bentuk rasa keprihatinan dan kemanusiaan. Kalau yang kayak gitu dibiarkan, saya kira salah."

"Dan menghapus (cuitan) untuk apa? Enggak ada kepentingan saya untuk menghapus," tukasnya. (TribunWow.com)

Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved