Breaking News:

Terkini Nasional

Ungkit Rekam Jejak Jokowi, Haikal Hassan Duga Imbauan Kritik Sandiwara: Kritik Aku, Kau Ku Tangkap

Sekretaris Jenderal Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan kembali mengungkit janji Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
Capture YouTube Refly Harun
Sekjen HRS Center Haikal Hassan menanggapi pemeriksaan Habib Rizieq Shihab, diunggah Kamis (17/12/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jenderal Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan kembali mengungkit janji Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Haikal Hassan bahkan menduga imbauan Jokowi agar masyarakat aktif mengkritik hanyalah sandiwara belaka.

Hal itu diungkapkannya dalam acara DUA SISI tvOne, Kamis (11/2/2021).

"Karena yang menyampaikan ini kan Pak Jokowi," kata Haikal.

Sekjen Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan baru saja mendatangi Polda Metro Jaya pada Rabu(23/12/2020).
Sekjen Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan baru saja mendatangi Polda Metro Jaya pada Rabu(23/12/2020). (Channel YouTube Kompas TV)

Baca juga: Jokowi Minta Dikritik, Haikal Hassan Bongkar Kerugian Jadi Oposisi: Jelas-jelas Orangnya Minta Maaf

Baca juga: Jokowi Minta Dikritik, Sudjiwo Tedjo Tagih Tanggung Jawab Atasi Buzzer: Kalau Curhat Disebut Baper

Ia mengatakan, selama ini masyarakat sudah aktif mengkritik pemerintahan.

Karena itu, Haikal justru memertanyakan imbauan Jokowi tersebut.

"Dengan hormat ini saya katakan, ini mungkin ada suatu perubahan perbaikan ke depan," kata Haikal.

"Tapi kalau ada kalimat 'Pak Jokowi minta masyarakat kritik'."

"Loh emang selama ini kita enggak kritik? Kalau dibilang minta berarti kurang dong."

"Selama ini kita kurang? Selama ini kurang semua orang kritik Pak Jokowi?," sambungnya.

Terkait hal itu, Haikal lantas mengungkit soal pernyataan Jokowi.

Baca juga: Akui Sering Gontok-gontokan di TV, Akbar Faizal Terbahak Ungkap Hubungan dengan Haikal Hassan

Baca juga: Sering Disebut Pentolan FPI, Pengakuan Haikal Hassan Buat Akbar Faizal Terkejut: Orang Melabelkan

Haikal pun menyinggung kemungkinan buruk yang akan terjadi bagi para pengkritik Jokowi.

"Lagi pula, dengan segala hormat saya katakan, Pak Jokowi berkata 'Saya rindu didemo'," kata Haikal.

"Begitu didemo hasilnya apa tuh? Kita tahu semua."

"Yang kedua, sekarang bicara lagi seperti itu."

"Mohon maaf, saya jadi keingat judul film zaman dulu ya, kejarlah daku kau ku tangkap," tambahnya.

Lebih lanjut, Haikal juga membahas rekam jejak Jokowi sejak awal memimpin pemerintahan.

Menurut Haikal, Jokowi sudah terbukti kerap mengingkari janji sejak periode pertama.

"Bisa-bisa kritiklah daku kau ku tangkap," kata Haikal.

"Pak Jokowi udah banyak rekam jejak, ini bukan menghina ya, ini kritik."

"Rekam jejak di mana Beliau mengingkari janji periode satu."

Karena itu, Haikal lantas menduga imbauan kritik ini hanya sandiwara belaka.

"Jadi timbulnya acara ini itu kan menandakan bahwa ini ucapan yang jangan-jangan panggung sandiwara."

"Jangan-jangan loh ya," tandasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-7.33:

Komentar Sudjiwo Tedjo

Budayawan Sudjiwo Tedjo turut mengomentari soal permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, Jokowi meminta masyarakat untuk lebih aktif memberi kritik bagi pemerintah.

Namun, anjuran Jokowi itu dinilai bertolakbelakang dengan realita.

Hal itu pula yang diungkap Sudjiwo Tedjo dalam kanal YouTube Indonesia Laywers Club, Rabu (10/2/2021).

Baca juga: Jokowi Minta Masyarakat Aktif Mengkritik, Hendri Satrio: Pemerintah Mau Mendengarkan atau Tidak?

Baca juga: Demokrat Minta Aparatur Sinkron soal Keinginan Jokowi untuk Dikritik: Buzzer-buzzer Sangat Reaktif

Menurut Sudjiwo, banyaknya buzzer menyebabkan masyarakat semakin enggan memberi kritik terhadap pemerintah.

"Pertama, dewan bahasa harus turun bahwa yang namanya berpendapat dengan baper itu beda," ujar Sudjiwo.

"Sekarang ada upaya yang sistematis."

Sudjiwo bahkan menyebut hal itu seperti sudah direncanakan secara sistematis.

Meski enggan menuduh, Sudjiwo berharap pemerintah ikut turun tangan memusnahkan para buzzer.

"Saya tidak menuduh siapa pun, tapi goverment harus ikut bertanggungjawab," ujar Sudjiwo.

"Karena goverment juga mewadahi bahasa, pusat pengembangan bahasa."

Baca juga: Ade Armando Sebut Jokowi Tak Baperan saat Dikritik, Singgung Rocky Gerung hingga Refly Harun

Baca juga: Ridwan Remin Terancam Diperkarakan Ruben Onsu, Postingan sang Komika soal Ngaca Tuai Kritikan

Ia menambahkan, saat ini, kritik sudah disalahartikan oleh sebagian masyarakat.

Sudjiwo menyebut, hal itu menyebabkan masyarakat semakin malas mengutarakan pendapat.

"Artinya kalau curhat, mengeluh dan berpendapat sama aja disebut baper," ucapnya.

"Begitu ada orang berpendapat 'Ah lo baper', makin lama orang makin males berpendapat."

"Dan ini kayaknya upaya sistematis. Sekarang ada upaya sistematis lagi bahwa kritik sama dengan hujatan."

"Dianggap Sudjiwo Tedjo membela hujatan," sambungnya.

Sudjiwo lantas membahas perbedaan antara kritik dan hujatan.

Di akhir pernyataannya, Sudjiwo sempat memutus kalimatnya dan hanya terbahak.

"Enggak, yang aku sebut kritik itu tidak menyerang pribadi."

"Artinya siapa pun, mau dari kubu mana pun kalau pribadi itu namanya bukan kritik, hujatan yang harus ditertibkan," tukasnya. (TribunWow.com)

Tags:
JokowiJoko WidodoHaikal HassanKritikSudjiwo Tedjo
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved