Terkini Nasional
Jokowi Minta Dikritik, Sudjiwo Tedjo Tagih Tanggung Jawab Atasi Buzzer: Kalau Curhat Disebut Baper
Budayawan Sudjiwo Tedjo turut mengomentari soal permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
"Dan ini kayaknya upaya sistematis. Sekarang ada upaya sistematis lagi bahwa kritik sama dengan hujatan."
"Dianggap Sudjiwo Tedjo membela hujatan," sambungnya.
Sudjiwo lantas membahas perbedaan antara kritik dan hujatan.
Di akhir pernyataannya, Sudjiwo sempat memutus kalimatnya dan hanya terbahak.
"Enggak, yang aku sebut kritik itu tidak menyerang pribadi."
"Artinya siapa pun, mau dari kubu mana pun kalau pribadi itu namanya bukan kritik, hujatan yang harus ditertibkan," tukasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-8.48:
Ade Armando Sebut Jokowi Tak Baperan saat Dikritik
Sementara itu menurut Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando, selama ini justru sudah banyak kritik yang datang dan ditujukkan kepada pemerintah, termasuk kepada Jokowi.
Oleh karenanya, Ade Armando membantah ketika Jokowi selama ini disebut anti kritik, sehingga sampai harus dipersilakan terlebih dahulu.
Baca juga: Demokrat Tuding Moeldoko Janjikan Rp100 Juta ke Kader demi Jadi Ketum: Jika Pemilik Suara Setuju KLB
"Jadi memang bukan hanya sudah lama masyarakat mengkritik, tapi memang sudah lama Presiden Jokowi sendiri bersedia menerima kritik secara terbuka," ujar Ade Armando, dalam acara Kompas Petang, Rabu (10/2/2021).
"Saya rasa tidak ada keraguan terhadap niat Pak Jokowi untuk mengizinkan kritik datang kepada dirinya maupun pemerintah," imbuhnya.
Ade Armando lantas menyinggung orang-orang yang kerap sekali memberikan kritik, bahkan dilakukan secara keras.
Mulai dari Rizal Ramli, Refly Harun hingga Rocky Gerung.
"Coba aja kita lihat ada sedikit banyak masyarakat sipil yang bersuara sangat keras dan tidak mendapatkan perlakukan apa-apa," kata Ade Armando.