Terkini Daerah
Susun Rencana Bersama Selingkuhan untuk Bunuh Bayinya Sendiri, Begini Nasib Ibu di Bandar Lampung
Bersama pria selingkuhannya, seorang ibu di Bandar Lampung tega mengakhiri nyawa hidupnya sendiri.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Bersama pria selingkuhannya MA (43), AO (35) seorang ibu di Bandar Lampung tega membunuh bayinya yang baru berusia sembilan bulan.
Kejadian itu berawal dari omongan para tetangga yang mengatakan bahwa wajah KSC (9 bulan) tidak mirip ayah kandungnya, namun mirip MA.
Selama dua bulan, AO bersama selingkuhannya menyusun rencana untuk mengakhiri hidup KSC yang kemudian tewas karena diracun.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunbandarlampung.com, padahal diketahui bahwa AO dan MA baru menjalin hubungan gelap mereka ketika AO masih dalam kondisi hamil 5 bulan saat mengandung KSC.
Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, kedua pelaku mendapat ancaman hukuman yang sama.
Keduanya dikenakan pasal berlapis atas perbuatan mereka.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolsek Telukbetung Selatan Kompol Hari Budianto.
AO dan MA dikenakan pasal 340 tentang pembunuhan berencana dan dikenakan pasal 80 ayat 4 undang-undang perlindungan anak.
"Dikenakan dua pasal sekaligus, ancamannya maksimal hukuman mati," kata Kompol Hari Budianto, Selasa (9/2/2021).
Sampai saat ini pihak kepolisian masih terus mendalami keterangan dari kedua tersangka.
"Dalam waktu dekat akan kami lakukan pra rekonstruksi," kata Kompol Hari Budianto.
Dikutip dari Kompas.com, bahan-bahan atau ramuan yang digunakan oleh pelaku untuk meracuni korban di antaranya adalah minyak rambut, gula merah, dan asam jawa.
Ramuan itu menyebabkan korban kejang-kejang lalu tewas.
Baca juga: Malu Wajah Bayinya Disebut Mirip Pria Lain, Ibu dan Selingkuhannya 3 Kali Racuni sang Anak
Dipaksa Minum Racun 3 Kali
Secara paksa air ramuan itu dimasukkan ke mulut korban.
Hal yang membuat miris adalah korban masih bertahan hidup setelah dua kali diracun para pelaku dan baru tewas dalam percobaan ketiga.
"Korban dijejali air ramuan, pada percobaan pertama korban masih hidup, begitu juga pada percobaan kedua," ujar Kompol Hari.
"Ketiga kalinya, pelaku memaksa bayi menenggak air ramuan yang dicampur," lanjutnya.
Ide membunuh bayi itu diketahui pertama kali muncul dari pelaku MA.
MA takut hubungan gelapnya terbongkar lantaran banyak omongan para tetangga bahwa wajah korban mirip dirinya.
Ia lalu membujuk AO supaya mau menghabisi nyawa korban.
Baca juga: Ibu Kabur seusai Titipkan Jasad Bayinya di Rumah Mertua, sang Suami Tak Mau Polisikan Istrinya
Omongan Tetangga
Kedua pelaku berhasil diamankan di tempat yang berbeda pada Senin (8/2/2021).
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, AO dan MA menjalin hubungan gelap mereka saat usia korban di kandungan menginjak lima bulan.
"Karena omongan tetangga sekitar bilang kalau anak AO itu mirip MA," ujar Kapolsek Telukbetung Selatan Kompol Hari Budianto dalam konpers di Mapolsek Telukbetung Selatan, Selasa (9/2/2021).
"Malu, maka yang bersangkutan muncul niat membunuh korban," ujarnya.
MA kemudian merencanakan pembunuhan bayi tersebut selama dua bulan, dan dieksekusi di kontrakan milik rekannya.
Jasad Bayi Ditinggal di Rumah Mertua
Mertua pelaku, Warni awalnya tak menyadari bahwa cucunya KSC yang baru berusia 9 bulan itu sudah meninggal dunia saat dititipkan di rumahnya.
Ia baru tersadar cucunya itu telah meninggal dunia ketika melihat kondisi tubuh sang bayi yang sudah berubah warna, mulai dari bibir hingga bagian tubuh yang lain.
Seusai menitipkan anaknya, AO langsung pergi dari rumah mertuanya.
Baca juga: Sosok Pembunuh Bayi 9 Bulan yang Dititipkan di Rumah Neneknya, sang Ibu Selingkuh sejak Hamil
AO pada saat itu berpesan kepada mertuanya untuk menitipkan KSC selama satu malam.
"Umurnya sembilan bulan. Niatnya mau dititipin semalam," beber Warni, Minggu (7/2/2021).
Sebelum datang ke rumah Warni, AO lebih dulu pamit ingin pergi ke rumah sang kakak di Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.
"Pamitnya kan ke rumah saudara. Nah, ini pulang malam, jam 12," ujar Warni.
Warni bercerita, ketika ada di rumahnya, AO nampak aneh berjalan bolak balik sambil menggendong KSC.
"Saya bilang, anak kok diewer-ewer (dibawa mondar-mandir). Terus anaknya ditidurin di kamar depan," kata Warni.
Setelah meletakkan sang anak di kasur, AO pamit ke Warni hendak pergi menemui saudara sebentar.
"Sempat saya tegur, 'Mau ke mana lagi?' Katanya mau ke depan sebentar mau nemuin saudara. Tapi sampai sekarang enggak balik," ungkap Warni.
Warni tersadar cucunya itu telah meninggal ketika cucu pertamanya atau kakak korban menangis.
"Cucu saya yang meninggal ini nomor dua. Nah, kakaknya umur empat tahun ini nangis. Katanya adiknya diem aja," ujarnya, Minggu (7/2/2021).
Warni pun tersadar saat dibawa oleh ibunya tadi, KSC diam saja tak menangis.
Padahal biasanya KSC kerap menangis ketika hendak dibaringkan di kasur.
"Waktu dibawa ke sini enggak nangis. Padahal kalau mau ditidurin aja nangis," tuturnya.
Ia lalu bergegas mengecek kondisi cucunya di kamar.
Nampak bibir KSC sudah membiru.
"Ini badannya sudah keras. Kakaknya nangis, takut lihat adiknya. Mulutnya biru, dada sama perut pada biru juga," ungkap Warni. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari tribunlampung.co.id dengan judul Misteri Bayi Tak Bernyawa Dititipkan ke Rumah Nenek, sang Ibu Tak Kunjung Pulang, Tak Sadar Cucunya Sudah Meninggal, Warni: Mulutnya Biru, Badannya Keras, Feri Menduga sang Istri Mondar-mandir Sambil Gendong Bayinya yang Sudah Meninggal, Bayi Sembilan Bulan di Bandar Lampung Dibunuh Ibu Kandung karena Disebut Mirip Selingkuhan, dan Pembunuhan Bayi Sembilan Bulan di Bandar Lampung Dilakukan Secara Sadis, 2 Pelaku Pembunuhan Bayi Sembilan Bulan di Bandar Lampung Terancam Hukuman Mati, dan Kompas.com dengan judul "Kronologi Pembunuhan Bayi 9 Bulan oleh Ibu Kandung di Lampung"