Breaking News:

Ustaz Maaher Meninggal Dunia

Komnas HAM Desak Usut Kematian Ustaz Maaher, Rocky Gerung: Mereka Hasil Tukar Tambah Politik

Akademisi Rocky Gerung menanggapi desakan Komnas HAM untuk mengusut meninggalnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture YouTube Rocky Gerung
Rocky Gerung, diunggah Senin (30/11/2020). Terbaru, Rocky Gerung menanggapi desakan Komnas HAM untuk mengusut kematian Ustaz Maaher At-Thuwailibi. 

TRIBUNWOW.COM - Akademisi Rocky Gerung menanggapi desakan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk mengusut meninggalnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (10/2/2021).

Diketahui tersangka kasus ujaran kebencian Soni Eranata alias Ustaz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri akibat sakit yang sudah lama dideritanya.

Tersangka kasus ujaran kebencian Ustaz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia, Senin (8/2/2021).
Tersangka kasus ujaran kebencian Ustaz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia, Senin (8/2/2021). (Instagram/@nikitamirzanimawardi_172)

Baca juga: 5 Fakta Ustaz Maaher Meninggal: Sakit saat Ditahan, Pesan Yusuf Mansur, hingga Alasan Polisi Bungkam

Komnas HAM kemudian mendesak penyebab kematian Ustaz Maaher diusut, meskipun pihak keluarga sudah mengonfirmasi sang pendakwah tutup usia karena penyakit dalam.

Menanggapi hal itu, Rocky Gerung menilai kasus ini menarik.

"Ini tema yang menarik. Menariknya bukan karena tema itu seksi, tetapi berbahaya," komentar Rocky Gerung.

Ia menganalisis ada dua alasan Komnas HAM terkesan hati-hati menangani topik kematian Ustaz Maaher.

"Saya bayangkan bahwa Komnas HAM bertindak hati-hati dan terlihat ketakutan karena dua hal," ungkapnya.

Rocky memperkirakan para tokoh di dalam Komnas HAM sedang ketakutan karena ditekan kekuasaan.

"Satu, individunya ditekan habis-habisan oleh kekuasaan," kata Rocky.

"Artinya tekanan itu melampaui daya tahan subjektif dari masing-masing tokoh Komnas HAM. Ini tokohnya dulu ya, bukan sebagai lembaga," lanjut dia.

Baca juga: Terkait Ali Jaber, Yusuf Mansur Pilih Makamkan Ustaz Maaher di Darul Quran: Aslinya Buat Keluarga

"Jadi tekanan itu sangat kuat, maka Komnas HAM akan kirim sinyal, 'Saya enggak akan datang'," tambah pengamat politik ini.

Ia tidak menampik ada kemungkinan tekanan itu dalam bentuk kekerasan fisik.

"Kita bayangkan itu sebagai tekanan kekuasaan terhadap individu-individu. Mungkin tekanan fisik, kekerasan, atau political bribery (suap politik)," ungkit Rocky.

Alasan kedua yang ia kemukakan adalah Komnas HAM menjadi perantara kekuasaan yang tiap komisionernya ditunjuk demi politik.

"Kedua, memang Komnas HAM ini dari awal sebetulnya adalah proksi dari kekuasaan. Mereka diangkat oleh hasil tukar tambah politik," jelas Rocky.

"Jadi hanya dua itu kemungkinan. Dia ketakutan sebagai individu karena ditekan atau ini betul-betul pelayanan palsu terhadap hak asasi manusia," terangnya.

Rocky menilai hal ini sudah menjadi rahasia umum.

"Memang orang menganggap dari dulu fit and proper Komnas HAM itu basisnya tukar tambah politik," terangnya.

Lihat videonya mulai menit 1.30:

Keterangan Keluarga soal Penyebab Meninggalnya Ustaz Maaher

Adik kandung Ustaz Maaher At-Thuwailibi, Jamal, mengungkapkan kondisi terakhir kakaknya sebelum meninggal dunia.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan di kanal YouTube iNews, Selasa (9/2/2021).

Diketahui Maaher ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri karena kasus dugaan penghinaan berbasis suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca juga: Kenang Sosok Ustaz Maaher, Ustaz Yusuf Mansur Beberkan Percakapan Terakhir Almarhum: Itu Baik Sekali

Pendakwah yang bernama asli Soni Eranata itu ditahan sejak 4 Desember 2020.

Menurut sang adik, Ustaz Maaher sebelumnya memang sudah menjalani pengobatan karena memiliki riwayat penyakit tuberkulosis (TB) usus.

"Beliau 'kan punya TB usus. Jadi Beliau sebelumnya sempat sakit parah, drop," kata Jamal.

"Kemudian membaik," lanjut dia.

Ustaz Yusuf Mansur membagikan suasana pemakaman Ustaz Maaher At-Thuwailibi dalam akun Instagramnya.
Ustaz Yusuf Mansur membagikan suasana pemakaman Ustaz Maaher At-Thuwailibi dalam akun Instagramnya. (Kolase Instagram/yusufmansurnew via TribunnewsBogor.com)

Saat itu dokter menyarankan Maaher tetap menjalani perawatan dan minum obat secara teratur.

Perkiraan konsumsi obat rutin mencapai 12 bulan, menurut keterangan sang adik.

"Itu dari dokter (mengharuskan) rawat jalan dan ada obat yang harus diminum selama, kalau saya enggak salah, 9 atau 12 bulan," ungkap Jamal.

Namun saat tersandung kasus yang menjeratnya dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), Maaher harus berhadapan dengan hukum.

Akibatnya pengobatan TB usus yang selama ini dijalani terputus.

Baca juga: Ustaz Maaher At-Thuwailibi Meninggal di Rutan Bareskrim Polri, Pengacara Ungkap Kejadian 3 Hari Lalu

Kesehatan Maaher pun semakin menurun selama ditahan kurang lebih dua bulan terakhir.

"Baru berjalan beberapa bulan, tersangkut kasus ini 'kan, kasus UU ITE," kata Jamal.

"Jadi ketika masuk Bareskrim, pengobatan rawat jalan sama obatnya terputus," paparnya.

"Di situ kondisinya mulai semakin drop."

Selain itu, Jamal menduga suasana rutan semakin memengaruhi kesehatan Ustaz Maaher.

Ia menyebut kakaknya ditahan di basement sehingga tidak pernah terpapar sinar matahari.

"Mungkin juga karena kondisi di sana 'kan enggak kena matahari. Jadi ditahan di Bareskrim itu di basement dua," singgung Jamal.

"Kondisi drop, akhirnya meninggal," tutupnya.

Pihak keluarga sempat meminta Maaher dirawat di Rumah Sakit UMMI Bogor, Jawa Barat pada Januari 2021 lalu.

Saat kondisi Maaher kritis, ia dilarikan ke Rumah Sakit Polri.

Namun sayang nyawanya tidak terselamatkan. (TribunWow.com/Brigitta)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Rocky GerungUstaz MaaherMaaher At-ThuwailibiBareskrim PolriKomnas HAM
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved