Terkini Nasional
Kaitkan Pidato Prabowo dengan Jokowi, Effendi Ghazali: Jadi Ini Bagus, Balance
Pengamat Komunikasi Politik, Effendi Ghazali menyampaikan pandangannya terkait pidato dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Komunikasi Politik, Effendi Ghazali menyampaikan pandangannya terkait pidato dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Pidato Prabowo Subianto disampaikan secara virtual saat memberikan intruksi kepada kadernya yang bertepatan dengan hari ulang tahun ke-13 Partai Gerindra, Sabtu (6/2/2021).
Dilansir TribunWow.com dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Selasa (9/2/2021), Effendi Ghazali lalu mengaitkan dengan pidato yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Prabowo Minta Kader Gerindra Berkorban demi Kekuasaan: Kita Siap Menahan Diri, Dizalimi, Difitnah
Baca juga: Prabowo Minta Kadernya Jangan Gaduh, Effendi Ghazali Singgung Fadli Zon hingga Pendesak Anies Mundur
Seperti yang diketahui, Jokowi juga melakukan dua pidato setelah Prabowo.
Yakni pidato terkait hasil ombudsman serta peringatan Hari Pers Nasional, pada Selasa (9/2/2021).
Effendi Ghazali pertama membandingkan gaya pidato Prabowo saat ini dengan di HUT Gerindra tahun lalu.
Selain kondisinya yang dinilai berbeda akibat pandemi Covid-19, Effendi Ghazali menyoroti gestur tubuh dari Prabowo yang dinilai lebih tenang dan kalem, terlepas dari sifatnya yang lugas dan keras.
"Memang pada waktu itu belum ada pandemi Covid-19. Saya rasa ini mungkin disesuaikan karena tidak semeriah pada waktu tahun lalu," ujar Effendi Ghazali.
"Dan ini saya rasa tidak ada beban khusus juga, kalau soal pegang-pegang mic, lebih banyak tahun lalu," ungkapnya.
Effendi Ghazali lantas menekankan pada poin saat Prabowo yang meminta kadernya untuk tidak membuat gaduh hingga menganggu kestabilan politik maupun negara.
Dirinya lalu mengaitkan dengan poin pidato dari Jokowi yang justru meminta masyarakat lebih banyak memberikan kritik.
"Justru ini menarik, setelah Pak Prabowo bicara, ketika ada peluncuran hasil-hasil ombudsman, Bapak Presiden justru bilang ayo masyarakat mari terus kritik, masukan dalam waktu itu konteksnya maladministrasi," kata Effendi Ghazali.
"Kemudian pada peringatan hari Pers Nasional, Bapak Presiden bilang pers itu adalah saranan buat diskusi dan kritik."
"Jadi menurut saya ini adalah penyesuaian pada suasana, tetapi mengandung arti tertentu," jelasnya.
Baca juga: Demokrat Tuding Moeldoko Janjikan Rp100 Juta ke Kader demi Jadi Ketum: Jika Pemilik Suara Setuju KLB
Lebih lanjut, Effendi Ghazali juga menggarisbawahi saat Prabowo meminta Gerindra untuk kompak dan patuh terhadap pimpinan.