Isu Kudeta Partai Demokrat
Demokrat Bingung Eks KSP Ikut Bicarakan Moeldoko, Curiga Terkait Kekuasaan hingga Singgung Istana
Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyoroti keterlibatan Kantor Staf Presiden (KSP) dalam dugaan penggulingan partainya.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyoroti keterlibatan Kantor Staf Presiden (KSP) dalam dugaan penggulingan partainya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Senin (8/2/2021).
Diketahui Demokrat menuding Kepala KSP Moeldoko adalah dalang di balik upaya kudeta, dengan mengajak kader Demokrat lainnya.
Baca juga: Herzaky Mahendra Putra Minta Moeldoko Tak Bawa Nama Luhut Pandjaitan dalam Isu Kudeta Demokrat

Baca juga: Bahas Sumbangsih AHY hingga Muncul Isu Kudeta Demokrat, Pengamat: Ditarik Pak SBY, Kalah Pula
Moeldoko mengakui dirinya sempat bertemu sejumlah kader Demokrat dalam pertemuan santai dan menegaskan dirinya hadir sebagai pribadi, bukan mewakili KSP.
Menanggapi hal itu, Herzaky tetap meyakini Moeldoko hadir sebagai perwakilan KSP.
Ia memberi gambaran jika Moeldoko ingin maju sebagai calon presiden (capres) pada 2024.
"Misalnya saja begini, kalau Pak Moeldoko sebagai individu, katakanlah besok bukan menjadi Kepala KSP, kira-kira kalau beliau keliling-keliling laku enggak nama dia ke kader-kader kami atau ke kader partai lain?" singgung Herzaky.
Ia meyakini ada kaitan KSP dengan upaya penggulingan kepemimpinan Demokrat.
Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya perwakilan KSP yang memberi komentar hingga pembelaan, termasuk mantan staf KSP Bambang Beathor Suryadi.
"Katanya bukan (terkait) KSP, tapi kami bingung di hari Kamis mendadak ada staf ahli (KSP) yang komentar membela Pak Moeldoko," ungkap Herzaky.
"Terus mendadak ada eks staf KSP. Ini 'kan bingung. Katanya tidak ada kaitan dengan kekuasaan, tidak ada kaitan dengan KSP, tetapi kenapa semua relasinya KSP semua. Ini agak membingungkan," katanya, merujuk kepada Bambang Beathor Suryadi.
Baca juga: Eks KSP Sebut Moeldoko Digiring Senior Demokrat, Herzaky: 1 Jenderal Tak Ikut Jejak Terhormat Senior
Selain itu, ia menyebut Moeldoko datang ke pertemuan dengan mengenakan lencana KSP, menunjukkan posisinya sebagai pejabat publik.
"Tapi ya sudahlah, kalau misalkan Pak Moeldoko bilang urusannya pribadi, ya bagus kalau begitu," tambah Herzaky singkat.
Dalam tayangan yang sama, sebelumnya Herzaky menuturkan ada faktor luar partai yang mencoba mengambil alih kepemimpinan Demokrat.
Herzaky mengaku tidak masalah jika hanya muncul kritik dari para politisi Demokrat senior.
Namun karena upaya kudeta ini disinyalir melibatkan orang luar partai, Herzaky merasa hal itu menjadi masalah besar.
"Faktor eksternal ini menurut para saksi yang melaporkan kepada kami bahwa salah satunya adalah orang dekat kekuasaan atau orang dalam Istana," kata Herzaky.
Lihat videonya mulai menit 2.20:
Bambang Beathor Sebut Moeldoko Digiring Senior Demokrat
Mantan staf Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Bambang Beathor Suryadi, menanggapi tuduhan Partai Demokrat terhadap Ketua KSP Moeldoko terkait kudeta.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Senin (8/2/2021).
Diketahui, pihak Demokrat menuding Moeldoko berencana mengambil alih kepemimpinan partai biru tersebut, bersama empat tokoh lainnya.
Baca juga: Ingatkan Moeldoko Dapat Jabatan karena Jasa SBY, Eks KSP: Kalau Suka, Bisa Ditawarin ke Demokrat
Menanggapi hal itu, Bambang Beathor tidak menampik kemungkinan memang ada rencana makar yang diinisiasi Moeldoko.
"Itu bisa jadi. Dalam politik serba mungkin," komentar Bambang Beathor.
Ia menyinggung sejumlah nama lain yang merupakan eks kader Demokrat, yang disebut-sebut dalam rencana kudeta.
Menurut Bambang, mereka ini hanya berusaha menggiring Moeldoko agar dapat dimanfaatkan.

"Kita tidak tahu niatnya Nazaruddin, Jhoni Allen, dan kawan-kawan. Sebenarnya Moeldoko ini mau mereka giring bagaimana?" kata Bambang.
"Mau menggiringnya itu apakah Moeldoko bersedia atau tidak?" lanjut dia.
Ia mengungkapkan dugaan para kader senior di internal Demokrat sendiri yang berupaya memanfaatkan Moeldoko.
"Saya rasa begitu. Ada kegelisahan para senior di dalam partai, tapi mereka tidak berdaya. Ketidakberdayaan itu mereka mencari figure di luar partai," terangnya.
Baca juga: Tak Cuma Moeldoko, Ruhut Sitompul Ungkap Luhut juga Temui Kader Demokrat: Saya Kan Orang Dekatnya
Mendengar penjelasan itu, Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyanggah.
Ia menyebut ada kesalahan logika dalam penjabaran Bambang Beathor.
Diketahui sebelumnya Bambang memberi contoh ada sejumlah upaya mengambil alih yang dilakukan di berbagai partai.
Namun, upaya itu gagal dan mereka membuat partai baru, seperti yang dilakukan pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya lihat luar biasa terhormatnya jenderal-jenderal seperti ini. Termasuk Pak SBY tidak mencoba menjadi pemimpin di partai lain, tapi Beliau membangun partai sendiri," kata Herzaky Mahendra Putra.
Ia menyebut tindakan Moeldoko "tidak terhormat" karena berupaya merebut partainya dari luar, tidak seperti eks jenderal TNI lainnya yang terjun ke politik.
"Yang sangat disayangkan kali ini ada satu jenderal yang tidak mencoba mengikuti jejak terhormat para seniornya," sindir Herzaky. (TribunWow.com/Brigitta)