Isu Kudeta Partai Demokrat
Eks Staf KSP Sebut Kedekatan dengan SBY Dimanfaatkan Nazarudin CS Buat Kudeta, Moeldoko Cuma Korban?
Mantan staf Kantor Staf Presiden (KSP), Bambang Beathor Suryadi turut mengomentari isu kudeta Partai Demokrat.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
Imelda mengatakan, Demokrat hanya mencurigai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) karena diduga melakukan pertemuan dengan sejumlah kader Demokrat.
Nama Moeldoko disebut-sebut menjadi dalang gerakan kudeta tersebut.
"KSP dalam hal ini Jenderal Moeldoko yang saya kenal sejak lama itu adalah staf presiden," ujar Imelda.
"Dan pak presiden saat ini subuk urusan pandemi dan ekonomi."
Imelda lantas menyinggung posisi Moeldoko sebagai kepala KSP.
Namun belum selesai ia bicara, Deddy langsung menimpali.
Baca juga: Reaksi Deddy Sitorus saat Jokowi Dituduh Restui Moeldoko Dalangi Kudeta Demokrat: Anak SD pun Paham
Baca juga: Kader Demokrat di Daerah Disebut Ingin Mengganti Kepemimpinan AHY, Herzaky Bela AHY: Tuai Apresiasi
Menurut Deddy, Demokrat seharusnya langsung mengonfirmasi ini pada Moeldoko.
"Tugas seorang KSP adalah mensosialisasikan, membantu tugas-tugas presiden yang terkait dengan kebijakan yang harus sampai ke bawah," kata Imelda.
"Kalau begitu Anda memprotes tindakan Moeldoko, bukan memertanyakan pada presiden," sahut Deddy.
Lebih lanjut, Deddy menyebut Jokowi lah yang dirugikan oleh isu kudeta Demokrat.
Apalagi, muncul isu yang menyebut Jokowi merestui Moeldoko mengudeta posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Anda harusnya mengkritik ada anggota pemerintahan yang melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak seharusnya," kata Deddy.
"Bukan menanyakan presiden apakah ini direstui, Anda tahu apa enggak, enggak relevan."
"Anda tanya dulu sama Moeldoko, ketemulah sana sama Moeldoko, tanya bener enggak sih."
"Kalau iya bener baru kalian bicara, jangan tarik-tarik presiden," tukasnya. (TribunWow.com)