Terkini Daerah
Ratusan Warga Berburu Batu Rak di Lahan untuk TPU Desa Kimak, 3 Hari Bisa Dapat Rp 300 Juta
Ratusan warga Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, memburu batu rak sejak sebulan terakhir.
Editor: Lailatun Niqmah
Jika mengambil harga rata-rata per kilogramnya senilai Rp20 ribu saja, maka dalam tiga hari total rupiah yang dihasilkan warga dari aktivitas ini adalah sekitar Rp100 juta.
"Dari pengalaman sebelumnya di lokasi penemuan batu rak terdahulu biasanya bisa mencapai 15 ton bahkan lebih baru rak yang berhasil dikumpulkan masyarakat," ujarnya.
Mustopa menyebut, warga luar tak boleh ikut menggali mencari batu rak ini.
Satu di antara alasannya karena pandemi Covid-19.
"Untuk keamanan kegiatan ini saya selaku kades bertanggungjawab menjaga situasi masyarakat tetap aman dan kondusif karena tidak ada warga luar yang boleh ikut menggali batu rak di sini selain warga desa kami, mereka ini juga tidak pernah jalan-jalan ke luar daerah dan saling kenal, mudah-mudahan tidak ada penularan wabah Covid-19," ujar Mustopa.
4. Batu bekas leburan timah zaman China dan penjajah belanda
Menurut Yan, batu rak ini laku dijual karena mengandung logam timah.
Dia menyebut batu rak merupakan batu bekas leburan timah jaman singkek atau penjajah Belanda dulu.
"Batu rak ini kalau jaman dulu orang menyebutnya buih timah bekas peleburan bijih timah, jadi kemungkinan jaman Singkek atau jaman Belanda dulu daerah ini merupakan lokasi peleburan bijih timah atau dapur peleburan bijih timah," kata Yan, warga Desa Kimak yang ditemui di lokasi, Kamis (4/2/2021) sore.
Kata dia, batu rak ini dijual pedagang pengepul kepada bos pengusaha smelter timah untuk dileburkan menjadi timah balok di smelter timah.
Jika dihaluskan, massa beratnya hampir sama dengan timah.
"Kami dengar batu rak ini dileburkan kembali di smelter timah untuk jadi timah balok," tukasnya.
5. Ada empat lokasi lain
Yan menyebut, selain di perkuburan tersebut, sebelumnya di Desa Kimak ini sudah ada ditemukan 4 lokasi lainnya berisi kumpulan batu rak yang sama.
"Sebelum lokasi kawasan TPU ini sudah lebih dulu ditemukan empat lokasi lain batu rak yang sudah diambil dan dikumpulkan masyarakat Desa Kimak ini, jadi penemuan batu rak ini bukan hal yang baru bagi warga di sini," ujarnya.