Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Disebut Berkalimat Sangat Santun, Herman Khaeron Beberkan Isi Surat AHY ke Jokowi: Hanya Menanyakan

Herman menegaskan AHY memiliki niat yang baik saat mengirimkan surat ke Presiden Jokowi yang menanyakan soal isu kudeta Partai Demokrat.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Humas Kemensetneg
Presiden Jokowi Bertemu AHY di Istana Bogor pada Rabu pagi, 22 Mei. Terbaru, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono telah meminta Presiden RI Joko Widodo untuk memberikan klarifikasi terkait adanya pejabat tinggi negara yang ingin mengambil alih paksa Demokrat. 

Nilai Isu Kudeta Demokrat Hanya Manuver Politik

Sementara itu, Politisi PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus menganggap bahwa isu kudeta Partai Demokrat hanyalah manuver politik yang dilakukan untuk menaikkan nama AHY atau Partai Demokrat.

Pernyataan itu disampaikan Deddy dalam acara SAPA INDONESIA MALAM, Selasa (2/2/2021).

Deddy merasa aneh ketika sejumlah nama besar dikait-kaitkan dalam rencana pengambil alihan kekuasaan Partai Demokrat.

"Menjadi aneh ketika kemudian terseret-seret ke Pak Presiden dan pejabat penting pemerintahan lain," kata Deddy.

"Pak AHY memang tidak menyebut, hanya menyebut orang di lingkaran Istana, lingkaran pejabat tinggi pemerintahan, tapi kemudian kader-kader Demokrat yang lainnya menebar segala macam di media sosial sehingga membuat gaduh."

Politisi PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus menanggapi soal isu kudeta Partai Demokrat, ditayangkan dalam acara SAPA INDONESIA MALAM, Selasa (2/2/2021).
Politisi PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus menanggapi soal isu kudeta Partai Demokrat, ditayangkan dalam acara SAPA INDONESIA MALAM, Selasa (2/2/2021). (YouTube Kompastv)

Baca juga: Ngaku Dicurhati Banyak Kader Demokrat, Ruhut Sebut Dirinya Dimintai Tolong Bujuk Moeldoko

Deddy mengungkit bahwa komunikasi antara Presiden Jokowi dengan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta AHY semuanya berjalan baik.

Ia justru merasa heran mengapa AHY tidak menemui langsung Presiden Jokowi untuk meminta kejelasan.

"Yang terjadi dalam dua hari ini adalah penghakiman teori konspirasi yang sangat besar bahwa seolah-olah Pak Jokowi ada di belakang semua ini," kata Deddy.

"Tidak ada urgensinya pak Jokowi pada periode kedua pemerintahannya ini hendak mengambil Partai Demokrat."

"Buat apa Mas AHY mengirimkan surat klarifikasi, ketemu saja," lanjutnya.

Deddy juga menyoroti soal AHY yang langsung menggelar konpers tanpa menunggu jawaban dari Presiden Jokowi.

"Kalau sudah ada surat klarifikasi kenapa pula konpers sebelum ada jawaban resmi dari Pak Jokowi," ucap Deddy.

Deddy mengatakan, kontroversi yang tengah terjadi saat ini hanyalah manuver politik yang sengaja dirancang untuk mendongkrak popularitas.

"Isu politik yang memang diorkestrasi (dirancang -red) sedemikian rupa untuk me-leverage (menaikkan) Pak AHY atau Partai Demokrat," kata dia.

"Ini memang manuver politik baik oleh orang yang mau masuk ke Demokrat maupun ini juga ditumpangi oleh elite Demokrat sendiri," lanjutnya. (TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Herman KhaeronPartai DemokratAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)JokowiPratiknoMoeldoko
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved