Isu Kudeta Partai Demokrat
Merasa Difitnah Terlibat Kudeta AHY, Marzuki Alie Peringatkan soal Perpecahan: Bahaya bagi Partai
Mantan Sekjen Partai Demokrat, Marzuki Alie ikut disebut terlibat dalam gerakan mengudeta pimpinan partai.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekjen Partai Demokrat, Marzuki Alie ikut disebut terlibat dalam gerakan mengudeta pimpinan partai.
Menanggapi tudingan itu, ia memberikan bantahan dan merasa bahwa dirinya difitnah.
Marzuki Alie lantas memberikan peringatan kepada Demokrat soal kemungkinan adanya perpecahan partai.
Hal itu disampaikannya dalam acara Prime Talk 'MetroTV', Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Herzaky Pertanyakan Peran Senior Demokrat, Marzuki Alie Tak Terima: Jangan Dianggap Tidak Bekerja
Baca juga: Minta Demokrat Anggap Santai soal Manuver Moeldoko, Max Sopacua: Kalau Mau Maju 2024 Biarkan Saja
Dalam kesempatan itu, dirinya mengaku enggan untuk memberikan penilaian terhadap kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ia menambahkan lebih memilih memberikan pengamatan dan melihat hasilnya pada Pilpres 2024 mendatang.
"Saya tidak berada di dalam kepengurusan, jadi saya tidak mau menilai," ujar Marzuki Alie.
"Nanti 2024 itu yang akan membuktikan keberhasilan seorang pimpinan partai," imbuhnya.
"Sepanjang dia tidak melanggar aturan partai, melanggaran anggaran dasar dan rumah tangga, kita tidak ikut dalam urusan-urusan internal kepengurusan partai," jelasnya.
Marzuki Alie kemudian sedikit menyoroti kepemimpinan AHY selama kurang lebih satu tahun.
Menurutnya, AHY dinilai kurang dalam mengendalikan para anggotanya, khususnya dalam berbicara di media sosial.
"Biarkan mereka bekerja, supaya bisa bekerja dengan baik karena memimpin partai ini tidak mudah, banyak sekali intrik," kata Marzuki Alie.
"Kemampuan pemimpin mengendalikan anggota-anggota ini penting. Ini yang saya lihat kurang," ungkapnya.
"Bicara di media sosial, bahasa yang tidak menggambarkan karakter partai Demokrat yang bersih, cerdas, dan santun."
Baca juga: Selain Moeldoko, Ruhut Sitompul Beberkan Pertemuan Kader Demokrat dengan Luhut, Bicarakan Apa?
Lebih lanjut, Marzuki Alie menyebut kondisi di Demokrat sudah memburuk lantaran banyak fitnah yang muncul.
Ia lantas mengingatkan kemungkinan adanya perpecahan di tubuh Demokrat.
"Apalagi sekarang dipenuhi dengan isu dan fitnah. Ini bahaya bagi partai ini, kalau fitnah ini terus dikembangkan dan tidak ada sanksi hukum maka partai ini akan pecah pasti," kata Marzuki Ali.
Marzuki Alie mencontohkan kasusnya sendiri yang sedang dihadapi saat ini, yakni terkait gerakan kudeta Demokrat.
"Bagaimana seorang Sarif Hasan, dia anggota mejlis tinggi memfitnah saya, menyebut nama saya bagian dari rencana kudeta," terangnya.
"Kedua Rachland Nashidik menyampaikan juga, satu di antara lima itu Marzuki Alie, terakhir Herman Heron."
Tidak tinggal diam atas fitnah yang didapat, Marzuki Alie mengaku akan meminta pertanggungjawaban atas tudingan tanpa bukti tersebut.
"Sekarang saya minta mereka buktikan, kalau tidak bisa buktikan dan Pak SBY tidak memberikan sanksi secara organisasi, maka pasi saya akan melakukan langkah hukum," harapnya.
"Supaya partai ini jadi benar, jangan partai ini dibiarkan penuh dengan fitnah," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 24.47
Curhat Marzuki Alie Ngaku Dituding Terlibat Kudeta Demokrat
Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Marzuki Alie mengungkit kerja kerasanya membangun partai tersebut.
Kini dituduh ikut gerakan kudeta, Marzuki Alie mengaku sudah berkorban banyak hal demi membesarkan Partai Demokrat.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Selasa (2/2/2021).
Marzuki membantah telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk merencanakan kudeta.
Baca juga: Tak Terima, Marzuki Alie Komplain ke SBY setelah Disebut Ikut Kudeta Demokrat: Enggak Ngerti Apa-apa
Baca juga: Soal Kudeta Demokrat, Deddy Sitorus Sebut Permainan Politik: Tak Ada Urgensinya dengan Jokowi
"Enggak tahu saya, tolong sampaikan kalau ada yang tahu," ucap Marzuki.
"Saya katanya telepon kader di daerah, telepon aja enggak pernah."
"Saya sering say hello teman-teman di daerah karena dulu ada kedekatan."
Sebagai mantan petinggi, Marzuki mengaku tahu betul sulitnya membangun partai.
Namun, ia menyebut kesulitan tersebut bisa menjadi ajang pembuktian kemampuan pemimpin partai.
"Telepon tidak saya respons, karena saya jangan mengganggu soliditas partai," jelas Marzuki.
"Saya tahu sulitnya memimpin partai, saya pernah memimpin partai ini."
"Begitu sulitnya memimpin partai, bagaimana membangun soliditas."
"Di situlah ujian seorang pemimpin itu," sambungnya.
Baca juga: Sosok Marzuki Alie yang Disebut Ikut Kudeta Partai Demokrat, Sindir AHY Tak Cengeng Surati Jokowi
Baca juga: Demokrat Klaim Moeldoko Ngaku Direstui Sosok Pak Lurah, PDIP: Silakan Langsung Konfirmasi ke Jokowi
Terkait hal itu, Marzuki langsung mengkritik pemimpin Partai Demokrat kini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut Marzuki, seorang pemimpin seharusnya bisa mengendalikan seluruh bawahannya.
"Kalau pemimpin tidak mampu mengendalikan bawahannya, saya pikir perlu mikirlah, apakah bisa membawa partai menjadi lebih besar," ucap Marzuki.
"Itu aja kritik saya, saya selalu kritik untuk kebaikan Partai Demokrat."
Marzuki pun mengungkit masa saat ia menjadi petinggi Demokrat.
Kala itu, Marzuki mengaku telah bekerja keras membesarkan partai tersebut.
"Karena saya merasa membesarkan loh, saya bekerja keras lima tahun membesarkan Demokrat," ucap Marzuki.
"Enggak main-main, siang malam dan jabatan saya sebagai direktur BUMN saya tinggalkan."
"Semua bisnis-bisnis saya tinggalkan hanya untuk mengurus Partai Demokrat."
"Sehingga Demokrat menang di 2009 yang lalu," tukasnya. (TriunWow/Elfan/Jayanti)