Isu Kudeta Partai Demokrat
Sosok Marzuki Alie yang Disebut Ikut Kudeta Partai Demokrat, Sindir AHY Tak Cengeng Surati Jokowi
Sosok mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, tengah menjadi sorotan setelah dituding terlibat dalam rencana kudeta Partai Demokrat.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sosok mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, tengah menjadi sorotan setelah dituding terlibat dalam rencana kudeta Partai Demokrat.
Diketahui, pada 2015 silam, Marzuki Alie sempat disebut-sebut telah menyindir Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, hal ini disampaikan oleh Ruhut Sitompul yang kala itu menjabat sebagai Juru Bicara Partai Demokrat.

Ketika itu kader Demokrat meminta SBY agar menjadi ketua umum untuk kedua kalinya.
"Kader sudah minta Pak SBY (kembali menjadi ketua umum), dia (Marzuki) katakan 'eh lupa, katanya cuma mau sebentar'."
"Yang begitu pantas, enggak? Apa pantas seorang yang pernah dibesarkan partai bicara begitu kepada Pak SBY?" ujar Ruhut di sela-sela acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (5/7/2015).
Mengutip Kompas.com, Marzuki beberapa kali pernah mengkritik SBY yang ingin kembali maju sebagai calon ketua umum Demokrat sebelum Kongres IV digelar di Surabaya pada Mei 2015.
Pasalnya, menurut Marzuki, SBY pernah berjanji tidak akan kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum periode 2015-2020.
Hingga pada akhirnya, Marzuki mengalah untuk maju sebagai calon ketua umum.
Pasca-SBY terpilih, Marzuki Alie saat itu memberikan sinyal ia akan keluar dari Demokrat.
Baca juga: Soroti Sikap AHY Melebih-lebihkan Isu Kudeta Demokrat, Ferdinand Hutahaean: Dari Dulu Sudah Ada
Kala itu, Marzuki tak masuk dalam kepengurusan Demokrat di bawah pimpinan SBY.
Ia mengaku sudah tak ada ruang untuk dirinya berpolitik di Demokrat karena tak masuk dalam struktur apapun.
"Dengan tidak masuk dalam struktur apapun, tidak ada ruang yang diberikan oleh partai untuk mengabdi lagi di Partai Demokrat," kata Marzuki melalui pesan singkat, Sabtu (4/7/2015).
Tak hanya itu, Marzuki saat itu juga tak diundang hadir dalam rapat pimpinan nasional Partai Demokrat yang digelar di JCC Senayan pada Juli 2015.

"Jadi bukan saya yang tidak ingin berbuat lagi untuk Partai Demokrat, tapi SBY-lah yang menentukan bahwa kita tidak perlu lagi ada dalam Partai Demokrat," tandas dia.