Isu Kudeta Partai Demokrat
Alasan Demokrat Surati Jokowi terkait Kelakuan Moeldoko, Andi Mallarangeng: Prosedur dari Pak Lurah?
Politikus Partai Demokrat Andi Mallarangeng menjelaskan alasan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengirim surat kepada Presiden Jokowi.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
Tak hanya itu, Moeldoko juga meminta Partai Demokrat berhenti menuding istana.
Ia juga memperingatkan Partai Demokrat agar tak mengusik Jokowi.
"Jangan sedikit-sedikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan, sekali lagi jangan sedikit-sedikit Istana dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini," terang Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu lantas menceritakan awal mula tuduhan itu dilayangkan kepadanya.
Baca juga: Singgung Sikap PKS dan PAN, Refly Harun: Mengapa Kemudian Demokrat Harus Diambil Alih?
Baca juga: Sehari Sebelum AHY Umumkan Gerakan Kudeta Demokrat, SBY: Banyak Cara Berpolitik yang Bermoral
Moeldoko mengaku ada sejumlah orang datang padanya secara bergantian.
Ia berupaya menyambut tamu itu tanpa mengetahui maksud kedatangan mereka.
"Berbondong-bondong ya kita terima. Konteksnya apa saya juga enggak mengerti," ungkap Moeldoko.
"Dari obrolan-obrolan itu biasanya saya awali dari pertanian karena memang saya suka pertanian."
"Berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi. Ya saya dengarkan saja."
Ia mengaku turut prihatin mendengar curhatan para tamu tersebut.
Setelah pertemuan itulah, muncul sejumlah isu soal Partai Demokrat.
Menurutnya, sejak saat itulah namanya terus digunjingkan.
"Saya sih sebetulnya prihatin ya dengan situasi itu. Sebab saya juga bagian yang mencintai Demokrat," jelas Moeldoko.
"Ya Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan itu ya silakan saja. Saya tidak keberatan." (TribunWow.com/Brigitta/Tami)