Breaking News:

Terkini Nasional

Tanggapi Suara Sumbang soal Anies dan Gerindra, Riza Patria: Selalu Berhubungan, Komunikasi Terus

Ahmad Riza Patria menanggapi suara sumbang yang muncul dari kader Partai Gerindra terhadap Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Ahmad Riza Patria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/10/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi suara sumbang yang muncul dari kader Partai Gerindra terhadap Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

Suara sumbang itu datang dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis. Ali menyimpulkan langkah yang dipilih Anies untuk meminta pemerintah pusat menangani koordinasi penanganan pandemi di Jabodetabek adalah tanda keputusasaan.

"Ini menimbulkan pertanyaan besar apakah Anies menyerah lawan Covid-19? Jika seperti itu maka sebaiknya mundur saja dari jabatan gubernur," kata Ali, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Temui Abu Janda, Gus Miftah Beri Peringatan: Jangan sampai Ada Anggapan Mas Arya Mewakili NU

Riza yang sudah melihat video dan tulisan mengenai pernyataan Ali tersebut pun ikut angkat bicara.

Menurut Riza, Ali Lubis salah dalam memahami keputusan yang diambil Anies Baswedan.

Ia mengatakan, Ali salah menganggap langkah tersebut memberi sinyal Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyerah dan melepaskan penanganan pandemi ke pemerintah pusat.

"Bukan kami melepas. Yang dilakukan oleh Ali Lubis sudah kami tegur, bahwa yang bersangkutan salah memahami. Padahal yang dimaksud mengoordinasikan atau mensinergikan, seperti yang di PPKM, itu namanya mengoordinasikan," kata Riza, dalam acara Aiman yang ditayangkan Kompas TV, Senin (1/2/2021) malam.

"Memang kebijakannya pemerintah daerah itu diberi kewenangan, tapi kalau masing-masing diberi kewenangan sendiri menentukan, yang terjadi akan beda-beda. Periodisasinya, substansi dan jam operasional. Nah kami minta itu ditarik ke atas (pusat) seperti sekarang, bagus sekali," sambung politisi Partai Gerindra itu.

Selain itu, ia berpandangan bahwa selama kepemimpinan Anies, DKI Jakarta selalu memperoleh beragam penghargaan, baik berkaitan dengan Covid-19 maupun tidak.

Penghargaan-penghargaan itu, kata Riza, merupakan fakta yang ada dan membuktikan bahwa Jakarta berhasil menangani pandemi.

"Kita harus jujur, prestasi Pak Anies membangun Jakarta sangat terlihat. Kita mendapat award dan prestasi. Antikorupsi. Penanganan Covid kita juga mendapat apresiasi dari WHO, dari dunia, luar biasa. Sekalipun peningkatan (kasus) masih tinggi, tapi itulah fakta dan kenyataannya, tapi kita bisa mengendalikan dengan baik," imbuh Riza.

Sinyal pecah kongsi Anies-Gerindra tak sampai di sini.

Suara sumbang tersebut pun merembet ke spekulasi persaingan antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Kerusuhan di Rumah Lokasi Suami Bakar Istri, Warga Resah Tuding TKP Kerap Dipakai Kegiatan Maksiat

Muncul sinyal kedua ini berawal dari pembahasan revisi Undang-Undang (UU) Pemilu.

Berdasarkan draf yang beredar, Pilkada akan kembali digelar pada 2022 dan 2023.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Anies BaswedanPartai GerindraAhmad Riza PatriaAli LubisPrabowo Subianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved