Terkini Nasional
Bahas Dalang di Balik Makar Demokrat, M Qadari Singgung Upaya Balas Dendam: Lebih Baik Disebutkan
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qadari menduga adanya unsur balas dendam di balik munculnya gerakan pengambilalihan Partai Demokrat.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
"Kemudian yang lama mungkin balas dendam karena sudah tidak jadi pengurus lagi," tambah M Qadari.
Lebih lanjut, M Qadari menyebut motif gerakan tersebut belum bisa diketahui.
Pasalnya, tak disebutkan figur pasti yang menjadi dalang gerakan pengambilalihan tersebut.
"Yang sekarang konon kabarnya sebagai kendaraan politik ke Pilpres 2024."
"Yang nomor 1,2, 3, baru bisa kita terima argumentasinya kalau kita tahu siapa orangnya."
"Jadi motif ini tidak lepas dari figur."
"Sejauh tidak disebut figurnya, hanya motifnya saja, kita agak sulit untuk menerima atau menolak adanya asumsi gerakan tersebut," tukasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-2.33:
Moeldoko Dituding Terlibat
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, menjawab tudingan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebelumnya, AHY menyebut pejabat di sekitar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah bekerja sama dengan sejumlah oknum untuk mengambilalih Partai Demokrat.
Terkait hal itu, Moeldoko menyampaikan bantahannya.
Pasalnya, nama Moeldoko disebut-sebut sebagai pejabat Jokowi yang berperan di balik gerakan pengambilalihan Partai Demokrat.

Baca juga: Tanggapan Moeldoko soal Isu Keterlibatan dalam Gerakan Kudeta Demokrat: Jangan Mudah Baper
Baca juga: Jawab Tudingan Demokrat, Moeldoko: Jangan Sedikit-sedikit Ganggu Pak Jokowi dalam Hal Ini
Melalui konferensi pers virtual, Senin (1/2/2021), Moeldoko menyebut Jokowi bahkan tak tahu apa pun soal isu gerakan ini.
Karena itu, ia meminta semua pihak untuk tak menyangkutpautkan isu ini dengan Jokowi.