Virus Corona
Viral Jenazah Pasien Covid-19 Tertukar di Malang, Petugas: Itu Manusiawi, Teman-teman Kecapekan
Viral di media sosial sebuah video yang mengabarkan ada kejadian jenazah Covid-19 yang tertukar di Kota Malang.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial sebuah video yang mengabarkan ada kejadian jenazah Covid-19 yang tertukar di Kota Malang.
Rekaman video tersebut diunggah oleh sejumlah akun Instagram, termasuk @malang_media.
"VIRAL pemakaman yang salah jenazah di Malang
Repost by @buari.stp" tulis akun tersebut.
Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Terlantar karena Tukang Pikul Mogok, Keluarga Angkut Sendiri Tanpa Pakai APD
Video viral berdurasi kurang dari satu menit tersebut memperlihatkan sejumlah orang mengamuk karena jenazah keluarganya tertukar dengan jenazah lain.
Insiden itu menyebabkan seorang petugas PSC 119 Dinas Kesehatan Kota Malang pingsan akibat kena pukulan anggota keluarga tersebut.
Hingga Jumat (29/1/2021) video ini telah ditonton lebih dari 4 ribu kali dan menuai sejumlah komentar dari warganet lainnya.
Penjelasan Petugas
Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum Kota Malang, Takroni Akbar mengatakan, insiden jenazah tertukar tersebut karena petugas kelelahan imbas dari banyaknya pemakaman jenazah Covid-19 selama dua hari kemarin.
"Itu manusiawi. Teman-teman kecapekan karena sebelumnya sehari semalam diguyur hujan. Jadi harus dimaklumi," ucap Takroni kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (29/1/2021).
Ada sekitar sembilan pemakaman jenazah Covid-19 di Kota Malang pada pada Kamis kemarin.
Jenazah yang tertukar tersebut berinisial W, warga Kota Malang yang memiliki nomor antrean 4.
Saat itu petugas PSC 119 Dinas Kesehatan Kota Malang ingin memakamkan jenazah nomor antrean 3 dan 5 karena sama-sama dimakamkan di TPU Sukun.
Baca juga: Anies Baswedan Buka Suara soal Pasien Covid di Jakarta: Beban Kita Bertambah karena Pasien dari Luar
Baca juga: Reaksi Ridwan Kamil soal Ucapan Anies Baswedan, Ngaku Sudah Maksimal Urus Covid-19: Pakai Logika Aja
Tetapi, keluarga jenazah W tidak sabar menunggu sehingga satu anggota keluarganya marah.
Karena merasa tertekan, petugas sampai keliru mengambil antrean jenazah nomor 4, tapi yang diambil nomor 6.