Kapolri Listyo Sigit Prabowo
Tantangan Kapolri Listyo Sigit soal Rayuan Politik, Kompolnas: Polisi Harus Netral
Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo resmi menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo resmi menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).
Hal itu ditandai dengan dilantikannya Listyo Sigit oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kapolri baru menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis.
Dilansir TribunWow.com, banyak tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh Listyo Sigit dalam memimpin institusi Polri.

Baca juga: Resmi Dilantik sebagai Kapolri, Ini Gaji dan Tunjangan yang Bakal Diterima Listyo Sigit Prabowo
Baca juga: Mengenal Keluarga Kapolri Listyo Sigit, Ketiga Anak Tak Ikuti Jejak Ayah hingga Hobi Mulia Istri
Satu di antaranya adalah banyaknya rayuan politik yang mencoba mempengaruhi keputusan dari pihak kepolisian.
Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti mengakui adanya kemungkinan buruk tersebut.
Oleh karenanya, ia meminta kepada Listyo Sigit beserta seluruh pejabat di Polri harus bersikap netral dan tetap bersikap independen.
"Saya setuju bahwa memang polisi harus netral," ujar Poengky Indarti, dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Rabu (27/1/2021).
"Dan memang berdasarkan Undang-undang Polri Pasal 28 itu menegaskan bahwa Polri harus netral," jelasnya.
Poengky mengatakan bahwa Kompolnas tidak akan lepas tangan tehadap kinerja kepolisian.
Menurutnya, satu fungsi dari Kompolnas adalah melakukan pengawasan terhadap Polri.
"Kalau Kompolnas sendiri, kami sebagai pengawas fungsional kami juga memantau apa yang dilakukan oleh Polri," kata Poengky.
Baca juga: Ungkit Terbongkarnya Kasus Besar, Kapolri Listyo Ibaratkan Idham seperti Elang: Tak Suka Pencitraan
Lebih lanjut, selain dituntut untuk bersikap netral, Polri dikatakan Poengky juga harus bisa menjalankan fungsi utamanya yakni menjaga keamanan dan ketertiban.
"Selain bersikap netral, bagaimana mereka juga bisa menjaga situasi agar tetap kondusif," ungkapnya.
"Karena kan memang negara kita ini, masyarakat masih belajar berdemokrasi untuk bisa menjadi negara dengan demokrasi yang seutuhnya bukan hanya prosedural," jelasnya menutup.
Simak videonya mulai menit awal: