Breaking News:

Kabar Tokoh

Natalius Pigai Ungkap Ambroncius Sudah Rasis dari 2017, Minta Polisi Cek FB: Saya Pernah Baca

Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menanggapi unggahan bermuatan rasialisme dari Ketua Umum Projamin Ambroncius Nababan.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO/Tribunnews.com/Igman
Kolase foto Natalius Pigai dan Ambroncius Nababan. 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menanggapi unggahan bermuatan rasialisme dari Ketua Umum Pro Jokowi-Ma'ruf Amin (Projamin) Ambroncius Nababan.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan iNews, Selasa (26/1/2021).

Sebelumnya Ambroncius mengunggah foto bermuatan SARA di Facebook (FB) terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.

Mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai saat ditemui di sela diskusi di media center Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2019).
Mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai saat ditemui di sela diskusi di media center Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2019). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Baca juga: Ambroncius Nababan Minta Maaf Hina Pigai, Refly Harun: Mudah-mudahan Masyarakat Papua Memaafkan

Dalam foto itu, mantan politikus Partai Hanura ini menyandingkan Natalius Pigai yang berasal dari Papua dengan seekor gorila, disertai komentar terkait vaksin Covid-19.

Tidak hanya itu, Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU) Profesor Yusuf Leonard Henuk turut mengunggah ujaran rasialisme yang ditujukan kepada Pigai.

Meskipun begitu, Pigai mengaku tidak membaca unggahan yang menghina dirinya tersebut.

"Saya terus terang saja, mohon maaf. Jujur, saya tidak baca (unggahan) itu," jelas Natalius Pigai.

Ia mengaku sudah kerap kali mendapat hinaan bernada rasialisme karena latar belakangnya sebagai masyarakat Papua.

Selain itu, Pigai mengaku tidak mengikuti perkembangan kasus yang saat ini sudah sampai pada pemanggilan Ambroncius.

"Saya tidak membaca utuh karena itu hal yang biasa dan saya tidak tahu perkembangannya seperti apa," ungkap Pigai.

Pigai mengungkapkan Ambroncius hanya menyampaikan ulang hal yang pernah diunggahnya bertahun-tahun lalu.

Baca juga: Viral Rasisme pada Natalius Pigai, Refly Harun Kritik Jokowi: Belum Mampu Jadi Presiden Seutuhnya

Setelah itu Ambroncius menyangkutkan konteksnya dengan program vaksinasi Covid-19.

Untuk diketahui, Pigai pernah menyampaikan dirinya menolak vaksin yang diberikan pemerintah.

"Kalau yang soal vaksin menurut Ambroncius Nababan ini baru, kata-kata vaksinnya," jelas Pigai.

"Tapi kata-kata rasis gorilanya (sudah pernah) dia upload," ungkap aktivis HAM ini.

Ia menyebut unggahan serupa pernah disampaikan Ambroncius pada 2017 lalu.

Saat itu Ambroncius juga memberi pernyataan bermuatan SARA di Facebook.

Pigai kemudian meminta polisi turut mengecek unggahan lama dalam Facebook Ambroncius.

Pigai sendiri mengaku tidak kenal dengan mantan politikus Partai Hanura itu, tetapi kerap mendapat serangan rasialisme darinya.

"Bisa saja saya salah, tapi saya pernah baca," kata Pigai.

"Saya tidak kenal, tapi kayaknya dia pernah upload juga tahun 2017," ungkapnya.

"Jadi kalau dia upload sekarang itu, Bareskrim boleh membuktikan, periksa FB-nya 2017 atau 2018 sudah pernah," tambah Pigai.

Lihat videonya mulai menit 8.30:

Pernyataan Natalius Pigai soal Vaksin

Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, secara terang-terangan tidak ingin disuntik vaksin Covid-19 yang diumumkan pemerintah saat ini.

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Minggu (17/1/2021).

Dilansir TribunWow.com, Pigai mulanya membahas soal pertanyaan apakah vaksinasi itu menjadi hak atau kewajiban bagi setiap warga negara.

Baca juga: Khawatirkan Diskriminasi Vaksin Covid-19, Haris Azhar: Menteri Dikasih yang Bagus, Dilapisi Emas

Baca juga: Muncul Wacana Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Perjalanan, Benarkah? Ini Kata Kemenkes

Dirinya menyebut bahwa vaksinasi merupakan sebuah hak yang oleh bisa ditentukan masing-masing pribadi.

Dalam kesempatan itu, Pigai juga mengaku tidak menolak untuk disuntikkan vaksin.

Dirinya juga menghargai langkah dari pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan bagi warga negaranya.

"Artinya saya tidak menolak dan kita respek adanya keinginan baik pemerintah di dalam pelayanan kesehatan," ujar Natalius Pigai.

"Tapi jangan salah langkah, jangan memaksa," imbuhnya.

Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai buka suara soal pemerintah yang mengharusan vaksinasi Covid-19.
Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai buka suara soal pemerintah yang mengharusan vaksinasi Covid-19. (YouTube/Karni Ilyas Club)

Setelah itu, wartawan senior Karni Ilyas menanyakan soal pilihan vaksin apa yang akan sebenarnya diinginkan.

"Seandainya divaksin, Bung Pigai itu pilih vaksin yang mana?," tanya Karni Ilyas.

Menjawab hal itu, Pigai dengan tegas mengatakan tidak ingin divaksinasi dengan vaksin yang diumumkan oleh pemerintah saat ini.

Sedangkan diketahui, pemerintah sendiri mengumumkan akan menggunakan tujuh jenis vaksin, di antaranya adalah AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc and BioNTech, Sinovac hingga vaksin buatan sendiri yang diproduksi PT Bio Farma.

Baca juga: Netizen Malaysia Iri, Bandingkan Kecepatan Vaksin Covid-19 di Indonesia dan Singapura

"Yang jelas saya tidak pilih vaksin yang diumumkan pemerintah hari ini," jawab Pigai.

"Karena mereka sudah terlanjur menciptakan vaksin itu di dalam pro dan kontra," jelasnya.

Lebih lanjut, dirinya justru mengaku lebih memilih untuk mencari vaksin dari luar negeri.

"Saya pergi cari saya bisa beli sendiri, mau 10 juta, 20 juta yang penting saya bisa hidup, tapi saya kasih vaksin itu ke dokter Indonesia karena kita juga ikuti nasionalisme," kata Pigai.

"Tapi menyangkut hak hidup saya, saya sehat atau tidak, ditentukan oleh diri saya sendiri," tegasnya menutup. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)

Tags:
Natalius PigaiAmbroncius NababanRasisKomnas HAMFacebookJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved