Terkini Nasional
Ungkit Penghentian FPI hingga Beda Penindakan Kasus Kerumunan, Sudjiwo Tedjo: Masih Tebang Pilih
Budayawan Sudjiwo Tedjo turut angkat bicara soal penghentian kegiatan Front Pembela Islam (FPI).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo turut angkat bicara soal penghentian kegiatan Front Pembela Islam (FPI).
Sudjiwo Tedjo justru merasa bingung FPI akhirnya dibubarkan.
Pasalnya, calon kapolri, Listyo Sigit bertekad bakal menghidupkan kembali organisasi Pasukan Pengamanan Masyarakat (Pam) Swakarsa.
Hal itu diungkap Sudjiwo Tedjo dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (23/1/2021).

Baca juga: Soal Kasus Penembakan 6 Laskar FPI, Amien Rais Berharap Listyo Sigit Prabowo Bisa Tepati Janji
Baca juga: Balasan Komnas HAM atas Komitmen Listyo Sigit Mengusut soal Pelanggaran HAM Tewasnya Laskar FPI
Mulanya, Sudjiwo ditanya Karni Ilyas soal pendapatnya mengenai kondisi politik saat ini.
"Ya bingung aja, tetap bingung," kata Sudjiwo.
"Masalahnya seperti senior saya Mas Slamet Rahardjo."
"Berita politik kita enggak baca ketinggalan, kita baca bingung."
Terkait hal itu, Sudjiwo langsung membahas pembubaran FPI.
Ia mengaku heran saat FPI dibubarkan namun Pam Swakarsa akan segera dihidupkan kembali.
"Misalkan sebuah organisasi dibubarkan, katakanlah FPI," ucap Sudjiwo.
"Yang diduga jadi cikal bakalnya Pamswakarsa dihidupkan lagi."
"Jadi saya bingung, ini gimana gitu."
Baca juga: Tanggapan Calon Kapolri Listyo Sigit soal Rekomendasi Komnas HAM terkait Tewasnya Laskar FPI
Baca juga: Ungkit Penembakan 6 Laskar FPI, Refly Harun: Tak Ada Intervensi, Kekerasan Psikologis Barangkali Ada
Ia meyakini Pam Swakarsa lah yang menjadi cikal bakal FPI.
Karena itu, Sudjiwo menganggap janggal jika akhirnya Pam Swakarsa kembali dihidupkan setelah FPI dihentikan.
"Ya sebuah pohon sudah berdiri, pohonnya enggak boleh, tapi benihnya dihidupkan lagi," ujarnya.
"Bahkan sekarang rakyat sudah boleh 'menjadi polisi' satu sama lain dalam kasus terorisme."
Melihat kondisi ini, Sudjiwo menganggap hukum di Indonesia masih tebang pilih.
Ia pun menyinggung soal beda perlakuan hukum terhadap kasus kerumunan akhir-akhir ini.
"Dalam kasus masih tebang pilih, kalau pihak sana melapor langsung diproses, kalau pihak sini melapor enggak," kata Sudjiwo.
"Kalau di sana berkerumun dibilang masih mengikuti protokol"
"Kalau pihak sana berkerumun langsung."
Karena itulah, Sudjiwo menilai kondisi saat ini begitu berbahaya.
Apalagi, penindakan hukum dilakukan sesuai rasa suka-tidak suka aparat keamanan.
"Dalam kasus-kasus situasi masih begini, rakyat dikasih hak untuk saling memeriksa itu bahaya banget."
"Kalau ada yang disukai sama enggak di aparat hukum," tukasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-14.37:
Diam saat Ditanya soal Covid-19
Dalam kesempatan itu, sebelumnya Sudjiwo Tedjo sukses membuat wartawan senior Karni Ilyas terpingkal.
Bahkan, Sudjiwo Tedjo sempat termenung meski akhirnya tak mau menjawab pertanyaan soal kesediaan disuntik vaksin Covid-19.
Hal itu terlihat dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (23/1//2021).
"Bang Karni sudah vaksin?," tanya Sudjiwo.
Baca juga: Di Hadapan Karni Ilyas, Sudjiwo Tedjo Sempat Termenung saat Ditanya soal Covid-19: Saya Gak Komentar
Baca juga: Status Karni Ilyas dan Gories Mere dalam Kasus Dugaan Korupsi Tanah Rp 3 Triliun di Labuan Bajo
Di umurnya yang sudah lebih dari 60 tahun, Karni Ilyas mengaku belum disuntik vaksin Covid-19.
Berbeda dengan Karni Ilyas, Sudjiwo Tedjo kini berada di umur yang seharusnya menerima vaksin.
"Belum, kan saya umur 60 (tahun) lebih, sehingga vaksin Sinovac ini belum boleh," kata Karni Ilyas.
"Karena baru diuji coba di bawah 60(tahun)."
"Mas Jiwo masih boleh pakai Sinovac."
"Saya 59, hampir enggak boleh sebetulnya," sahut Sudjiwo.
Lantas, Sudjiwo mengaku sudah berencana tak akan mau mengetahui atau berkomenter soal Covid-19.
Ia memilih untuk menerapkan protokol kesehatan dan meningkatkan doa.
Baca juga: Sudjiwo Tedjo Ikut Tanggapi Pencopotan Baliho Rizieq Shihab oleh TNI: Silakan kalau Mau Memaki Aku
Baca juga: Beri Pesan ke Arya Sinulingga, Sudjiwo Tedjo Minta Jangan Merasa Bekerja Paling Keras: Sampeyan Enak
"Hampir enggak boleh tapi masih boleh," ucap Karni Ilyas.
"Tapi saya enggak tahu kapan atau mungkin enggak akan, saya akan ngomong akan stop baca, denger apa pun tentang Covid."
"Yang penting aku 3M dan aku happy, dan doa tolak bala dari Kiai Hasim Asy'ari itu."
Lebih lanjut, Karni Ilyas menanyakan kesediaan Sudjiwo disuntik vaksin Covid-19.
Namun, Sudjiwo tak menjawab.
Ia tampak diam sejenak hingga akhirnya terbahak.
"Mas Jiwo mau enggak pakai vaksin?," tanya Karni Ilyas.
"Aku itu Pak Karni, jarum suntik miring aja takut setengah mati," jawab Sudjiwo.
"Ini kan harus tegak, terus lihat ada polisi yang teriak-teriak, aku kan bukan militer."
"Aku enggak bisa jawab," sambungnya.
Namun, Karni Ilyas terus mencecar Sudjiwo.
Jika vaksin diwajibkan, Sudjiwo mengaku akan menggunakan pernyataan WHO sebagai alasan.
"Kalau diwajibkan?," tutur Karni Ilyas.
"Aku pakai screenshoot pernyataan WHO dilarang mewajibkan," jawab Sudjiwo.
"Ada kan, itu bertentangan dengan hak asasi." (TribunWow.com)