Listyo Sigit Prabowo Calon Kapolri
Sosok Iptu Novita Rindi Polwan yang Dampingi Listyo Sigit di Tes Kelayakan, Pernah Gagal Masuk Unpad
Berikut ini sosok Iptu Novita Rindi, polwan yang diajak calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo saat fit and proper test di Komisi III DPR RI
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Berikut ini sosok Iptu Novita Rindi, polwan yang diajak calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo saat fit and proper test di Komisi III DPR RI, Jakarta pada Rabu (20/1/2021).
Gagal masuk perguruan tinggi negeri karena keterbatasan biaya, Iptu Novita Rindi justru menjadi perwira polisi yang cukup dekat dengan Kapolri.
Hal ini beralasan karena Iptu Novita Rindi bertugas sebagai Spripim Kapolri sejak Juli 2020 lalu.
Terbiasa melayani Kapolri, Iptu Novita Rindi pun diajak Komjen Listyo Sigit Prabowo saat fit and proper test di Komisi III DPR RI.
Baca juga: Ikuti Kabar Calon Kapolri Baru, Ini Tanggapan Habib Rizieq Shihab soal Listyo Sigit Prabowo
Baca juga: Ungkap PR Listyo Sigit, Beka Sebut Kepolisian Jadi Institusi yang Banyak Diadukan ke Komnas HAM
Tampil berhijab mengenakan seragam resmi Polri, sosok Iptu Novita Rindi pun terlihat mencolok.
Bahkan, kehadirannya dipuji oleh Anggota Komisi III DPR RI fraksi PKS Achmad Dimyati Natakusumah.
Kepada Tribunnews (grup surya.co.id), Iptu Novita Rindi mengaku tak menyangka kehadirannya diperhatikan anggota DPR.
"Kalau ditanya pasti senang dan bangga. Apresiasinya ternyata positif tentang kehadiran saya. Saya juga terima kasih kepada Pak Sigit telah diberikan kesempatan untuk mendampingi beliau secara langsung di fit and proper test," kata Iptu Novita Rindi saat berbincang dengan Tribunnews, Jumat (22/1/2021).
Siapa sebenarnya Iptu Novita Rindi?
Berikut profil dan biodatanya:
1. Gagal masuk Unpad
Iptu Novita Rindi merupakan wanita kelahiran Bandung, 15 November 1993.
Meskipun keturunan asli Kota Kembang, Novita tumbuh besar hingga mengenyam pendidikan sejak Sekolah Dasar (SD) di Jakarta.
Baca juga: Listyo Sigit Jadi Kapolri, ICK Sarankan Tiru Langkah Jokowi: Saya Yakin Tidak Ada Gejolak
Saat lulus SMA, Novita sempat dilema karena orang tuanya tidak mempunyai biaya untuk pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.
Pada 2011, dia sempat diterima Universitas Padjajaran (UNPAD) jurusan Hubungan Internasional (HI).
Namun karena alasan keterbatasan biaya, dia memilih mundur dan mencari sekolah dinas.
"Karena memang saat itu kondisi keluarga memang lagi tidak baik. Saya waktu itu sempat keterima di UNPAD jurusan hubungan internasional, tapi saya waktu itu tidak ada biaya. Jadi saya mencari sekolah dinas," katanya.
2. Diterima di Akpol
Setelah gagal kuliah, Novita berpikir mewujudkan cita-citanya sebagai seorang polisi wanita (Polwan).
Alhasil, dia pun berjuang untuk mengikuti seleksi angkatan polisi pada tahun 2011.
Novita langsung diterima Akpol pada pendaftarannya yang pertama kali.
Tak butuh waktu lama, dia pun menyelesaikan pendidikannya hanya dalam kurun waktu 4 tahun.
"Pertama kali daftar langsung masuk. Akpol ini saya ingin dari dulu. Alhamdulillah masuk dilancarkan sama Allah SWT tahun 2011 masuk dan lulus tahun 2015," jelasnya.
Ia menuturkan menjadi seorang polisi wanita memang telah menjadi impiannya sejak dulu. Selain itu, orang tuanya juga mengharapkan anaknya bisa menjadi bagian dari korps Bhayangkara.
"Motivasinya awal itu pertama itu cita-cita. Terus kedua, saya ingin menjadi kebanggaan orang tua pastinya. Karena saya berasal dari orang yang tidak punya. Jadi saya sangat berusaha sebisa mungkin mengejar mimpi saya itu," pungkasnya.
3. Jadi Spripim Kapolri
Di Polri, Iptu Novita memang biasa bertugas sebagai Spripim Kapolri sejak Juli 2020 lalu.
Ketika itu, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menunjuknya sebagai salah satu pendamping saat kegiatan fit and proper test.
Dia mengaku senang menjadi salah satu yang dipercayai mendampingi Komjen Listyo. Sebab, orang yang dipercayai untuk bisa masuk ke dalam ruangan fit and proper test sangat terbatas.
Baca juga: Listyo Sigit Jadi Calon Kapolri, Refly Harun Ungkit Kasus Haikal Hassan: Diproses Saking Ekstremnya
Sebagai orang yang bertugas melayani Kapolri, Novita menilai Listyo merupakan sosok yang arif dan bijaksana di lingkungan Polri. Dia pun mengharapkan eks Kabareskrim tersebut bisa membawa Polri ke arah yang semakin baik lagi.
"Pastinya Pak Listyo itu orangnya arif, bijaksana, berwibawa, dan berkompeten. Saya sih harapannya dapat membawa Polri menjadi arah yang lebih baik. Bukan berarti yang kemarin tidak baik. Tetapi yang sudah baik, namun bisa lebih baik lagi," tukasnya.
Data Diri Iptu Novita
Nama : Novita Rindi Pratama, S.T.K., S.I.K., M.H.
Jenis Kelamin: Perempuan
Tempat & tanggal lahir: Bandung, 15 November 1993
Nama suami: Wan Deni Ramona Gusti, S.T.K., S.I.K. (menikah pada tahun 2019)
Karir Iptu Novita
1. Lulusan Akpol Tahun 2015
2. Kanit IV PPA Polres Majalengka 2015-2018
4. Kanit Laka Lantas Polres Majalengka 2018
5. Pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian atau PTIK 2018-2019
6. Personel Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri 2019-2020
7. Spripim Kapolri Juli 2020-Sekarang
Baca juga: Puji-puji Listyo Sigit, Arteria Dahlan Beri Dukungan soal Pencegahan Korupsi: Itu Kehebatannya
Prestasi Iptu Novita
1. Polisi Teladan Polres Majalengka Poldaa Jabar Tahun 2018
2. 100 Besar Kompetisi Paper Internasional di Rusia tahun 2019
3. Salah satu personil yang membantu Kepolisian Hungaria dalam mengekstradisi buronan Interpol an Andras Pucher tahun 2020
4. Tim Brigade Motor Mojang Lodaya
Selain Iptu Novita Rindi, sosok Brigjen Ida Utari menjadi perhatian saat diajak Komjen Listyo Sigit Prabowo ketika menjalani fit and proper test di hadapan komisi III DPR RI, Rabu (20/1/2021).
Brigjen Ida Utari menjadi satu-satunya Polwan bintang satu yang diperkenalkan Komjen Listyo Sigit Prabowo di hadapan Komisi III DPR RI.
"Mohon izin dalam kegiatan uji kepatutan dan kelayakan ini, kami laporkan bahwa didampingi oleh bapak Wakapolri (Komjen Gatot), bapak Kabarham Polri (Komjen Agus), bapak Kalemdiklat Polri (Komjen Arief)," ujar Listyo di ruang Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (20/1/2021).
"Kemudian Kadiv Propam (Brigjen Ferdy), kemudian Kapolda Aceh (Irjen Wahyu), Kapolda Sulut, kemudian ada ibu Ida Utari, lalu junior kami Ahrie Sonta Kapolres, kemudian staf kami Ferli dan dua operator," sambung Listyo.
Listyo menjelaskan, nama-nama tersebut merupakan dari berbagai angkatan di Akpol, mulai dari 1987, 1988,1989, dan 1990.
"Saya sendiri 1991 berserta leting kami dan adek-adek kami. Jadi mohon ini, bahwa saat ini Polri solid," paparnya.
Lalu, siapa Brigjen Ida Utari?

Ida Utari kini menjabat sebagai Ketua Konferensi Polwan Sedunia, atau International Association of Women Police (IAWP).
Dikutip dari www.iawp2020indonesia.org, IAWP adalah organisasi yang menaungi polisi wanita di seluruh dunia.
IAWP didirikan pada tahun 1915 di Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Anggota IAWP terdiri dari 73 negara, dan setiap tahunnya mengadakan konferensi internasional di berbagai negara.
Setelah berjalan selama 104 tahun, Indonesia terpilih sebagai negara tuan rumah pertama di Asia yang menjadi tuan rumah IaWP Conference pada tahun 2020, tepatnya di Yogyakarta.
Pencapaian ini diraih karena 3 delegasi Polwan Indonesia memenangkan Bidding di Quito, Ekuador pada 5 Maret dengan presentasi yang memukau dari Direksi.
Delegasi dipimpin oleh Brigjen Pol Ida Utari didampingi anggotanya Inspektur Polisi Yuli Cahyanti dan Inspektur Senior Polisi Anggraini Putri.
Brigjen Pol Ida Utari pernah tiga tahun bertugas di BNN.
Dia dipercaya menjadi Direktur Bagian Rehabilitasi BNN
Ia ternyata bukan dari lulusan Akademi Ilmu Kepolisian (Akpol).
Bahkan Ida Utari juga tidak segan membocorkan kiat-kiatnya sehingga bisa mendapat posisi bintang satu di pundaknya.
"Saya bukan dari Akpol, tapi dari Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) angkatan 87. Intinya kalau mau berkarir bagus ya harus bekerja yang terbaik, iklas dan jangan lupa berdoa. Karena pangkat itu titipan dan amanah," terang Ida Utari.
Ditanya soal bagaimana nantinya apabila pimpinan Polri menarik dirinya untuk bertugas kembali di Institusi Polri, ? Misalnya penempatan sebagai Kapolda? Merespon itu, Ida Utari menjawab dirinya siap ditempatkan dimana saja.
"Dimanapun nantinya ditempatkan, saya siap. Kami Polwan harus punya warna dan berarti bagi masyarakat. Itu yang terpenting," tegas Ida Utari.
Selanjutnya Ida Utari juga mengimbau seluruh Polwan di Indonesia agar tekun melakukan tanggung jawab dan tugasnya.
"Rekan-rekan Polwan, bekerjalah dengan tekun. Jangan lupa sekolah, tempuh sekolah dengan baik. Diiringi dengan doa dan kerja iklas," imbuhnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Iptu Novita Rindi, Polwan Berhijab yang Dampingi Komjen Listyo di Fit And Proper Test