Vaksin Covid
Penjelasan IDI soal Bupati Sleman yang Positif Covid-19 setelah Sepekan Disuntik Vaksin Sinovac
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Zubairi Djoerban buka suara soal kasus Bupati Sleman Sri Purnomo yang terpapar Covid-19 setelah dilakukan vaksinasi.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Zubairi Djoerban buka suara soal kasus Bupati Sleman Sri Purnomo yang terpapar Covid-19 setelah sepekan disuntik vaksin.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas Siang, Sabtu (23/1/2021), Zubairi mengatakan bahwa kekebalan tubuh setelah divaksin baru muncul setelah satu bulan.
Oleh karenanya dirinya memastikan bahwa apa yang dialami oleh Sri Purnomo bukan karena vaksinnya gagal atau tidak efektif.

Baca juga: 9 Syarat yang Harus Dipenuhi Penerima Vaksin Covid-19, Ini Daftar Penyakit yang Tak Diperbolehkan
Baca juga: Mengaku akan Stop Dengar tentang Covid-19, Sujiwo Tejo Termenung Lama saat Ditanya Kesiapan Divaksin
Dirinya menjelaskan bahwa efek dari vaksinasi tidak bisa didapat secara instan.
Karena menurutnya, proses pembentukan antibodi baru akan dimulai pada hari kedelapan.
"Lima sampai tujuh hari itu belum terbentuk proteksi, jadi kalau kita disuntik vaksinasi kemudian tubuh akan bereaksi kemudian membentuk sistem untuk mengenali kalau ada virus masuk, kemudian membentuk antibodi," ujar Zubairi.
"Semua proses itu diawali dengan terbentuknya antibodi pada hari kedelapan sampai hari kesepuluh."
"Hari ke-14 pun baru efektivitas separuh, setelah sebulan baru mendekati seratus persen dari yang kita harapkan," jelasnya.
Oleh karenanya, ia menegaskan bahwa ketika proses vaksinasi belum sampai satu bulan, maka masih wajar dan tetap berpeluang untuk tertular Covid-19.
"Jadi kalau ini testernya kurang dari seminggu setelah divaksinasi, pasti bukan karena vaksinnya. Jadi pasti karena memang daya lindung vaksinnya belum muncul," ungkapnya.
Baca juga: Viral Histeris saat Divaksin Covid-19, Kepala Puskesmas Bone Tegaskan Bukan Tolak Vaksin: Saya Fobia
Lebih lanjut, sistem kekebalan penuh baru akan tercipta setelah dilakukan vaksinasi kedua.
"Sekali lagi daya lindung vaksin melindungi kita terhadap virus itu baru optimal setelah satu bulan atau satu minggu setelah vaksinasi kedua," kata Zubairi.
"Baru terbentuk kekebalan yang bagus setelah dua minggu setelah vaksinasi kedua. Jadi vaksinasi kedua mutlak harus dikerjakan," pungkasnya.
Simak video lengkapnya:
Penjelasan Dinkes Sleman
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo memastikan bahwa Bupati Sleman tidak positif gara-gara disuntik vaksin.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJogja.com, Bupati Sleman diketahui menjadi penerima vaksin tahap pertama di Sleman.
Sebelum menerima vaksin, riwayat kesehatan sang bupati dinyatakan sehat dan baik-baik saja.
Terkait kondisi Bupati Sleman yang kini positif Covid-19, Joko memastikan penyebabnya bukanlah Vaksin Sinovac.
"(Bupati) bukan menjadi positif gara-gara vaksin. Tetapi kebetulan saja seminggu lalu divaksin dan hari ini positif," kata Joko.
Baca juga: Seorang Dokter Ditemukan Tewas Dalam Mobil Sehari seusai Suntik Vaksin Covid-19, Saksi: Kami Curiga
Ia menyinggung bagaimana proses pembentukan antibodi setelah orang divaksin membutuhkan waktu.
Meski positif Covid-19, Joko memastikan Bupati Sleman tidak akan mengalami gejala berat karena sudah menerima suntikan Vaksin Sinovac.
"Karena virusnya yang masuk itu lebih sedikit dibanding yang belum divaksin," terang dia.
Berdasarkan pengakuan Sekda Sleman Harda Kiswaya, Bupati Sleman termasuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
Bupati Sleman masih bisa beraktivitas biasa tanpa halangan appaun, namun harus menjalani isolasi mandiri karena positif Covid-19.
"Hanya memang dilakukan secara daring, karena melakukan isolasi mandiri di rumah dinas," tutur Harda. (TribunWow/Elfan/Anung)