Breaking News:

Virus Corona

Erick Thohir Akhirnya Ungkap Alasan Pemerintah Utamakan Vaksin Covid-19 dari China

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkapkan alasan pemerintah lebih mengutamakan vaksin Covid-19 dari China, yakni Sinovac.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Tribunnews.com/Herudin
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkapkan alasan pemerintah lebih mengutamakan vaksin Covid-19 dari China, yakni Sinovac. 

Kata Kemenkes Kemungkinan Orang yang Divaksin Masih Bisa Terpapar

Pemerintah menyampaikan bahwa suntikan vaksin Sinovac bukanlah perlindungan utama terhadap Covid-19.

Pemerintah berulang kali menyampaikan bahwa protokol kesehatan harus terus diterapkan mesti sudah mendapat suntikan vaksin.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan, suntikan vaksin Sinovac tidak akan membuat penerima vaksin menjadi kebal Covid-19.

Penyuntikan vaksin Covid-19 di RSU Tangsel, Pamulang, Jumat (15/1/2021).
Penyuntikan vaksin Covid-19 di RSU Tangsel, Pamulang, Jumat (15/1/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR)

Baca juga: Penjelasan soal Penerima Vaksin Covid-19 Tetap Masih Bisa Menularkan Virus Corona

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Minggu (17/1/2021).

Siti menegaskan, tidak ada vaksin yang memiliki efikasi 100 persen atau membuat pasien yang disuntik menjadi kebal dari Covid-19.

"Sampai saat ini tidak ada vaksin yang 100 persen efikasinya, artinya membuat orang menjadi tidak berisiko untuk sakit Covid-19," ujar dia.

Siti memaparkan, para penerima suntikan vaksin Sinovac nantinya akan memiliki risiko tertular Covid-19 hanya 35 persen.

"Kemungkinan kita untuk sakit Covid-19 hanya 35 persen," ujar dia.

Jumlah tersebut turun sebanyak 65 persen sebelum disuntik vaksin.

Ia juga mengingatkan bahwa protokol kesehatan masih harus diterapkan dalam situasi pandemi saat ini.

Karena konsentrasi penyebaran virus di masyarakat masih tergolong tinggi.

Baca juga: Siapa Saja Kelompok Masyarakat yang Tidak Bisa Diberi Vaksin Covid-19 Sinovac?

"Situasi di dalam masyarakat, penularannya masih sangat tinggi," ungkap Siti.

"Walau sudah divaksinasi, kita harus menerapkan protokol kesehatan."

Selanjutnya, Siti menerangkan soal antibodi yang tidak bisa secara instan terbentuk seusai menerima suntikan vaksin.

"Tidak bisa satu kali suntik pada dosis pertama maupun pada dosis kedua, itu sudah langsung membentuk antibodi yang optimal," kata Siti.

"Sehingga dalam masa pembentukan antibodi tersebut, kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan," sambungnya. (TribunWow/Elfan/Anung)

Tags:
Erick ThohirVirus CoronaCovid-19ChinaTribunWow.comSinovacBadan Usaha Milik Negara (BUMN)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved