Terkini Daerah
Keroyok Informan Polisi di Lapas hingga Tewas, 3 Napi Senior Ternyata Orang yang Dipercaya Sipir
Tiga tersangka yang mengeroyok tahanan baru di lapas, berstatus sebagai tahanan pendamping yang diberi kepercayaan oleh sipir lapas.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Nasib nahas dialami oleh Arwinto (45), seorang informan polisi yang tewas dihajar oleh tiga napi lain seusai masuk di Lapas Kelas II B Indramayu.
Belum ada sehari menempati Lapas Kelas II B Indramayu, korban yang terjerat kasus narkoba tewas di hari yang sama ia masuk ke lapas.
Setelah diselidiki, tiga napi yang mengeroyok Arwinto ternyata tahanan yang diberi kepercayaan oleh sipir lapas.

Baca juga: 4 Fakta Tahanan Baru Dikeroyok Napi Senior, Pagi Masuk Lapas Malamnya Tewas hingga Merintih Sakit
Dikutip dari TribunJabar.id, ketiga tersangka adalah ED, KN, dan R.
Ketiganya merupakan napi senior yang lebih dulu menempati lapas karena kasus narkoba.
Mereka merupakan tahanan pendamping yang diberi kepercayaan oleh sipir lapas.
Karena memiliki status tersebut, para tersangka bisa memasuki ruang tahanan masa pengenalan lingkungan (mapeling) yang ditempati oleh korban.
Kepala Lapas Kelas II B Indramayu, Irwan Silais mengiyakan kabar bahwa Arwinto merupakan cepu atau informan polisi.
Ia menjelaskan, kabar tersebut terdengan oleh para pelaku pengeroyokan.
"Pada dasarnya mereka mendengar almarhum ini adalah cepu atau informan polisi sehingga dia juga memiliki emosi," ucap Irwan.
"Mungkin dulu mereka (tersangka) masuk oleh dia, sehingga dia mempunyai wawasan ada rasa balas dendam sehingga waktu itu ada kejadian pemukulan sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," ujarnya.
Napi Lain sempat Berteriak
Korban diketahui sempat merintih kesakitan sebelum akhirnya tewas.
Rintihan kesakitan korban diketahui berawal dari pengeroyokan yang dilakukan oleh dua orang napi lain.
Dikutip TribunWow.com dari TribunCirebon.com, kejadian pengeroyokan itu diketahui terjadi saat para napi dibagikan jatah makan sore sekira pukul 15.30-16.30 WIB.
Pada saat itu, seluruh ruangan blok dan kamar narapidana dibuka.
Ketika kamar sel dibuka, dua pelaku langsung masuk ke kamar sel korban.
Di sana korban dihajar secara membabi buta oleh kedua pelaku.
"Usai mengeroyok, kedua napi kembali ke blok mereka," terang Irwan.
Malam hari sekira pukul 19.15 WIB, korban mulai merintih kesakitan.
Para napi lain akhirnya berteriak meminta tolong kepada sipir lapas untuk memberikan pertolongan kepada korban.
"Petugas datang langsung diambil tindakan dievakuasi ke ruangan klinik kira kira 20-30 menit yang bersangkutan meninggal dunia," ujar Irwan.
Baca juga: Tahanan Baru Tewas Dikeroyok Napi Lain saat Jam Makan, Lapas Akui Kecolongan: Masuk Tanpa Dicurigai
Akui Kecolongan
Pihak lapas mengakui adanya kelalaian dalam pengawasan pada waktu pembagian makan yang terjadi di sore hari.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Lapas Kelas II B Indramayu, Irwan Silais.
"Iya kecolongan, kedua pelaku masuk tanpa dicurigai akan berbuat kriminal, mengeroyok tahanan hingga tewas," ucapnya.
Baca juga: Viral Video PNS Prabumulih Joget TikTok Pakai Seragam Dinas, Wawali: Jangan Terkesan Gak Ada Kerjaan
Irwan berkomitmen akan membenahi kelalaian tersebut supaya tidak ada kasus serupa kembali terulang.
"Kita akan benahi, agat tidak terjadi lagi seperti ini," ujar dia.
Ia mengatakan, kasus pengeroyokan tersebut kini telah dilimpahkan kepada pihak kepolisian.
"Menyangkut kedua napi yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan, kasusnya sepenuhnya diserahkan ke kepolisian," ujar Kepala Lapas Kelas II B Indramayu, Irwan Silais kepada Tribuncirebon.com, Minggu (17/1/2021). (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Tribuncirebon.com dengan judul BREAKING NEWS Napi Titipan Tewas di Kamar Sel Tahanan Lapas Kelas II B Indramayu, Diduga Dikeroyok, Detik-detik Pengeroyokan Napi yang Tewas di Lapas Kelas II B Indramayu, Terjadi Jam Makan Sore,Kalapas Kelas II B Indramayu: Tragedi Meninggalnya Napi di Sel Dilimpahkan Sepenuhnya ke Polisi, dan tribunjabar.id dengan judul Kalapas Indramayu Benarkan Ada Kabar Beredar Korban yang Tewas Dianiaya Narapidana Cepu Polisi