Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Kata Pakar soal Viral Teriakan Minta Tolong di Laut saat Cari Korban Sriwijaya Air: Ini Rekayasa
Pakar Telematika, Abimanyu angkat bicara soal viral video proses pencarian korban dan puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Editor: Rekarinta Vintoko
"Frekuensinya terputus bukan gelombang, dengan adanya terputus seperti ini otomatis saya bilang ini rekayasa."
"Siapa yang melakukan rekayasa dan membawa isu ini? Banyak di antaranya yang merekam atau yang mengedarkan kan bisa jadi, kita gak perlu ulas sampai sana karena itu jadi kasus hukum," sambungnya.
Sementara itu, jumlah kantong jenazah dan kantong properti yang diterima posko postmortem (setelah kematian) Tim Disaster Victim Identification (DVI) terus bertambah.
Komandan DVI Pusdokkes Polri Kombes Hery Wijatmoko mengatakan hingga Selasa (19/1) pukul 09.00 WIB tercatat pihaknya menerima 310 kantong jenazah.
"Kemudian properti yang kami terima sampai saat ini sebanyak 250 kantong."
"Jadi tambahan keterangan properti ini data pendukung untuk analisa pemriksaan," kata Hery di RS Polri Kramat Jati, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 Yuni Dwi Berhasil Diidentifikasi Menggunakan Sikat Gigi
Bila dibanding pada Senin (18/1) terdapat penambahan dua kantong jenazah yang berisi bagian tubuh jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182.
Sementara pada kantong properti berisi barang pribadi korban yang merupakan data tambahan untuk identifikasi terdapat penambahan 106 kantong.
"Total sampel DNA yang kami lakukan pemeriksaan sekarang sudah mencapai 438 sampel, 293 terdiri dari sampel postmortem dan 145 dari keluarga," ujarnya.
Bila dibanding pada Senin (18/1) sampel tidak terdapat penambahan sampel DNA, sampel DNA dari 62 pihak keluarga korban Sriwijaya Air SJ-182 sudah lengkap.
Namun Tim DVI membutuhkan bagian tubuh jenazah korban Sriwijaya Air untuk mengambil sampel DNA dengan cara diekstrak lewat uji laboratorium.
Tiga parameter dalam identifikasi DVI lewat sidik jari, gigi, dan DNA, caranya dengan mencocokan data antemortem (sebelum kematian) dengan postmortem.
Hingga Selasa (19/1) pukul 09.00 WIB Tim DVI berhasil mengidentifikasi 34 jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 lewat pencocokan data sidik jari dan sampel DNA. (TribunJakarta/TribunnewsWiki)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Heboh Teriakan Tolong di Laut saat Cari Korban Sriwijaya Air SJ-182, Pakar Sebut Rekayasa Karena Ini