Breaking News:

Gempa Bumi Guncang Sulawesi Barat

Video Angin Kencang Robohkan Ratusan Tenda Pengungsi Gempa Sulbar, Warga Histeris Selamatkan Diri

Nasib malang menimpa pengungsi gempa Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (17/1/2021).

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
YouTube tvOneNews
Angin besar robohkan ratusan tenda pengungsi di Sulawesi Barat, Minggu (17/1/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Nasib malang menimpa pengungsi gempa Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (17/1/2021).

Pasalnya, tenda pengungsi di halaman Sport Center, Majene, rusak diterpa angin kencang.

Video detik-detik robohnya ratusan tenda pengungsi pun viral di media sosial.

Satu di antaranya diunggah dalam kanal YouTube tvOneNews, Senin (18/1/2021).

Detik-detik angin kencang robohkan tenda pengungsi di depan Gedung Sport Center, Majene, Sulawesi Barat, Minggu (17/1/2021).
Detik-detik angin kencang robohkan tenda pengungsi di depan Gedung Sport Center, Majene, Sulawesi Barat, Minggu (17/1/2021). (YouTube tvOneNews)

Baca juga: Tampak Udara Mamuju Pasca Bencana Gempa, 5 Ribu Bangunan Alami Kerusakan

Baca juga: Penampakan Kandang Ayam Tempat Tinggal Para Pengungsi Gempa Sulbar, Warga di Bawah, Ternak di Atas

Dalam video berdurasi singkat itu, tampak pengungsi sudah berhamburan meninggalkan tenda.

Mereka berteduh di bawah gedung sembari melihat tenda pengungsi roboh diterpa angin.

Dalam rekaman itu, terdengar pula suara histeris bayi menangis.

Tak hanya itu, sejumlah warga juga histeris melihat kejadian tersebut.

Banyak pengungsi yang masih trauma akibat gempa yang melanda beberapa hari lalu.

"Ya Allah, ya Allah, hancur sudah" ucap seorang pria dalam video.

Baca juga: Seandainya Benar Aku Udah Lari Duluan, Kepala BMKG Pastikan Pesan WA soal Gempa Besar Mamuju Hoaks

Baca juga: Langsung Peluk Anak dan Istri saat Gempa, Sertu Palemba Jadikan Punggung untuk Tahan Reruntuhan

Angin kencang itu menerpa tenda pengungsian saat wilayah Sulbar yang diguyur hujan lebat.

Seorang pria dalam video menyebut angin besar yang merobohkan tenda pengungsi seperti puting beliung.

Selain itu, tampak sejumlah warga menangis histeris sambil menyelamatkan diri di Gedung Sport Center.

"Allahuakbar, Allahuakbar," kata seorang pria dalam video.

Melihat kondisi tenda yang roboh, para pengungsi pun berusaha menyelamatkan barang-barang mereka.

Angin besar tersebut juga merusak sejumlah rumah warga.

Akibatnya, warga ikut mengungsi ke Gedung Sport Center karena khawatir adanya gempa susulan.

Simak videonya berikut ini:

Tampa Udara Mamuju seusai Gempa 

Bencana gempa bumi baru saja melanda Sulawesi Barat yang terjadi pada Jumat (15/1/2021).

Banyak korban jiwa dan kerugian materiil akibat bencana gempa tersebut.

Dari pantauan udara yang diunggah oleh Kementerian Sosial RI (Kemensos) lewat akun YouTube Linjamsos Oke, nampak banyak terjadi kerusakan di Kota Mamuju.

Pantauan udara kondisi terkini kota Mamuju pasca gempa yang direkam oleh Kemensos RI, ditayangkan di YouTube Linjamsos Oke, Senin (18/1/2021).
Pantauan udara kondisi terkini kota Mamuju pasca gempa yang direkam oleh Kemensos RI, ditayangkan di YouTube Linjamsos Oke, Senin (18/1/2021). (YouTube Linjamsos Oke)

Baca juga: Penampakan Kandang Ayam Tempat Tinggal Para Pengungsi Gempa Sulbar, Warga di Bawah, Ternak di Atas

Video rekaman tersebut diunggah, Senin (18/1/2021).

Banyak alat berat mulai membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan yang rusak dan roboh akibat gempa.

Kemudian nampak sebuah pusat perbelanjaan Maleo Town Square yang rusak berat akibat gempa.

Jalanan nampak sepi dari rutinitas masyarakat.

Di sebuah lapangan sepak bola, nampak berjejer tenda-tenda darurat dari Kemensos.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, hingga Senin (18/1/2021) pukul 08.00, sudah ada 19.435 orang yang mengungsi akibat gempa.

Data tersebut dilaporkan oleh Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB).

Sebanyak 15.014 orang adalah pengungsi dari Kabupaten Mamuju, sedangkan 4.421 sisanya berasal dari Kabupaten Majene.

"Tercatat 25 titik pengungsian di Kabupaten Majene tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Senin.

Pantauan udara kondisi terkini kota Mamuju pasca gempa yang direkam oleh Kemensos RI, ditayangkan di YouTube Linjamsos Oke, Senin (18/1/2021).
Pantauan udara kondisi terkini kota Mamuju pasca gempa yang direkam oleh Kemensos RI, ditayangkan di YouTube Linjamsos Oke, Senin (18/1/2021). (YouTube Linjamsos Oke)

Tercatat ada 81 korban meninggal akibat gempa.

Sebanyak 70 korban jiwa berasal dari Mamuju, dan 11 lainnya dari Majene.

Kemudian, korban luka berat mencapai 253 orang, lalu luka ringan sebanyak 679 orang.

"BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak," ujar dia.

Suster Tewas Seusai Selamatkan Bayi

Dari banyak korban jiwa akibat gempa, seorang suster di Mamuju bernama Mia turut menjadi korban tewas.

Aksi heroik dilakukan oleh suster Mia sebelum dirinya meregang nyawa seusai menyelamatkan seorang pasien dan bayi saat gempa terjadi.

Dikutip dari TribunToraja,com, suster Mia yang biasa dipanggil Natyselia adalah seorang perawat yang bekerja di Rumah Sakit (RS) Mitra Mamuju.

Kala itu ketika gempa bumi terjadi, seisi rumah sakit panik dan kabur menyelamatkan diri karena goncangan yang begitu kuat.

Namun suster Mia justru lari ke dalam RS menyelamatkan seorang pasien.

Ketika berhasil menyelamatkan pasien tersebut, suster Mia kembali masuk ke dalam dan menyelamatkan seorang bayi yang sedang berada di dalam inkubator.

Kali ini suster Mia gagal keluar karena gedung rumah sakit telah ambruk lebih dulu dan menimpa dirinya serta bayi yang diselamatkannya.

"Saat menyelamatkan bayi ini, Mia terjebak dan tertimpa bahan bangunan yang jatuh," kata rekan korban, Manashe, Sabtu (16/1/2021) malam.

Baca juga: Detik-detik Polisi Selamatkan Nenek saat Banjir di Kalimantan Selatan, Kondisi Terjebak di Rumah

Setelah tertimbun reruntuhan, Mia dan sang bayi baru bisa diselamatkan sekira pukul 12.00 Wita, Jumat kemarin.

Mia dan bayi saat itu langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Mamuju.

Dari kedua korban reruntuhan itu, Mia akhirnya meninggal dunia.

"Saat kami mendampingi ia sempat menyampaikan keluhannya dan badannya terasa dingin hingga meninggal dunia," ungkap Manashe.

Sang bayi kini masih dalam perawatan di RS Bhayangkara. (TribunWow.com/Anung)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "UPDATE 18 Januari: 19.435 Orang Mengungsi akibat Gempa Sulbar dan TribunTimur Selamatkan Bayi Saat Gempa Susulan Guncang Majene, Suster Asal Tana Toraja Tewas

Tags:
Gempa BumiSulawesi BaratAngin KencangMajeneTribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved