Vaksin Covid
Bahas Sanksi Tolak Vaksin, dr Tirta Ungkit Raffi Ahmad Berpesta seusai Divaksin: Nakes Kecewa
Dokter Tirta mencontohkan kasus Raffi Ahmad sebagai upaya edukasi yang berbuah blunder mengenai program vaksinasi Covid-19.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Sanksi menolak vaksinasi Covid-19 kini tengah menuai pro dan kontra dari berbagai pihak.
Menanggapi isu tersebut, influencer sekaligus tenaga kesehatan (nakes), dr Tirta Mandira Hudhi menyebut, sanksi adalah pilihan paling terkahir jika edukasi tidak efektif dilakukan.
Dokter Tirta lalu mengambil contoh kasus Raffi Ahmad sebagai upaya edukasi vaksinasi yang berbuah blunder bagi pemerintah.

Baca juga: Ribka Tjiptaning Sebut Vaksin Covid-19 sebagai Rongsokan, dr Tirta: Jangan Berlagak Pahlawan
Dikutip TribunWow.com dari YouTube Kompastv, Sabtu (16/1/2021), awalnya dr Tirta menjelaskan bahwa nakes selalu mengupayakan tindakan promotif dan preventif.
Ia menyinggung bagaimana kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, akhir-akhir ini tengah menurun.
"Ada kelelahan psikis karena mereka selama berbulan-bulan di rumah, mereka memandang kasus Covid kita enggak kelar-kelar," jelas dr Tirta.
"Akhirnya kelelahan psikis ini berujung pada pembangkangan sipil."
Dokter Tirta mengatakan, sanksi bagi warga yang menolak divaksin justru akan membuat program vaksinasi semakin ditolak.
Solusi yang tepat menurut dr Tirta adalah edukasi yang tepat dan baik menggunakan nakes.
"Kalau ternyata masih membangkang atau menebarkan gerakan provokasi anti vaksin, itu yang ditindak," ujarnya.
Dokter Tirta lalu mencontohkan sebuah upaya edukasi yang berbuah buruk, yakni kasus Raffi Ahmad berpesta tak lama setelah mendapat suntikan vaksin Sinovac.
"Edukasi ini harus dengan bagus," ujarnya.
"Jangan kayak tadi, ngundang Raffi Ahmad ke Istana (vaksinasi), besoknya party di pesta, party di rumah, habis ini."
"Nakes kecewa."
"Itu vaksin orang rebutan lho, itu gratis rebutan orang menjadi yang pertama."