Vaksin Covid
Singgung Masa Lalu Menkes Budi, Ribka Tjiptaning Enggan Divaksin Covid: Ujung-ujungnya Jualan Obat
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning menolak divaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning menolak divaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (12/1/2021).
Menurut Ribka, penerimaan vaksin adalah hak asasi manusia (HAM), sehingga tidak bisa dipaksakan negara.

Baca juga: Wali Kota Terpilih Solo Gibran Rakabuming Tak Terdaftar sebagai Penerima Vaksin Tahap Pertama
Ia memberi contoh satu hal yang menjadi perhatiannya adalah harga vaksin yang bervariasi, layaknya rapid test.
Ribka menyoroti kemungkinan vaksin berharga murah ditargetkan untuk masyarakat kelas bawah.
"Saya tanya, untuk gratiskan kepada masyarakat ini yang mana?" ungkit Ribka Tjiptaning, dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (12/1/2021).
"Wong ada 5 macam, ada yang harga Rp584 ribu, ada yang Rp292 ribu, ada yang Rp116 ribu, ada yang Rp540 ribu sampai Rp1.080.400, ada Rp2.100.000. Pasti yang murah untuk orang miskin," katanya.
Ia mengingatkan agar pemerintah jangan sampai berbisnis vaksin dengan masyarakat.
"Dari Maret lalu saya sudah bilang begitu ada Covid ini ujung-ujungnya jualan obat jualan vaksin," komentar politikus PDIP ini.
Ribka bahkan menyoroti latar belakang Menkes Budi yang pernah menjadi Wakil Menteri BUMN.
Menurut dia, sudah ada pola yang menunjukkan bagaimana vaksin berbayar akan dikelola, bahkan diperdagangkan.
Baca juga: Soroti Ribka Tjiptaning Tolak Vaksin Covid-19, dr Tirta Sebut Cuma Cek Ombak: Dalih demi Rakyat
"Karena sekarang bukan masanya APD (alat pelindung diri), nanti habis ini obat ramai, habis obat ini 'kan Menkes jago ekonomi nih, Wamennya BUMN, habis ini stunting, sudah tahu deh, sudah dipola kesehatannya," ucap Ribka.
"Saya cuma ingatin nih, negara tidak boleh berbisnis dengan rakyatnya, tidak boleh mau alasan apa saja tidak boleh," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ribka mengungkapkan alasan lain dirinya menolak vaksin adalah belum ada yang dapat memastikan vaksin Sinovac asal Tiongkok.
"Kalau persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin, maupun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya sudah 63 nih, mau semua usia boleh tetap (saya tolak)," kata Ribka.
Diketahui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan sertifikasi emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Sinovac.
Sertifikasi halal juga sudah dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdasarkan fatwa nomor 2 tahun 2021.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, seperti yang dikutip dari covid19.go.id.
"Kedua sertifikasi ini telah memenuhi standar medis, sehingga berkhasiat, minim efek samping, dan juga halal," kata Wiku Adisasmito.
Dokter Tirta Beri Teguran
Dokter sekaligus influencer Tirta Mandira Hudhi menanggapi pernyataan anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning yang menolak divaksin Covid-19.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Instagram @dr.tirta, diunggah Selasa (12/1/2021).
Diketahui, Ribka Tjiptaning menolak vaksin Covid-19 buatan Sinovac karena meragukan keampuhannya.
Baca juga: Ingatkan Menkes Budi, Ribka Tjiptaning Ungkit Kegagalan Vaksin Polio: Kalau Dipaksa Pelanggaran HAM
Menanggapi pernyataan Ribka, dr Tirta mengaku setuju vaksin tidak harus diwajibkan.
Namun demikian ia menilai anggota DPR seharusnya dapat menjadi teladan masyarakat banyak.
Dalam unggahan itu, dr Tirta juga mencantumkan berita yang memuat pernyataan Ribka Tjiptaning.
"Gak perlu sampean divaksin duluan. Saya? Duluan. Saya juga GAK SETUJU VAKSIN DIWAJIBKAN. DAN HARUSNYA WAKIL RAKYAT DAN NAKES YANG JADI CONTOH EDUKASI," tulis dr Tirta.

Ia mengungkapkan kegeramannya dengan menuding Ribka hanya mengetes tanggapan masyarakat, alias cek ombak.
Dokter Tirta juga merasa Ribka hanya takut divaksin.
Ia menyebut akan mengingat momen ini jika suatu saat Ribka memutuskan menerima vaksin jenis apapun.
"Jika di kemudian hari, Anda meminta vaksin apapun, bahkan vaksin merah putih, akan saya catat!"
"Bilang saja sampean WAKIL RAKYAT TAKUT DIVAKSIN. MAU CEK OMBAK DULU," sindir dr Tirta.
"KETIKA PERMENKES DIKETUK KEMAREN ke mana aja? Gak usah dalih 'demi rakyat'."
Baca juga: Foto-foto Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac, Dokter Kepresidenan Tangannya sampai Gemetaran
Ia juga mempertanyakan sumbangsih Ribka selama penanganan pandemi Virus Corona di Indonesia.
Ia menyinggung pernyataan Ribka baru diluncurkan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan hasil uji efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
"Jika Anda nolak, ke mana selama 9 bulan terakhir? Saat penanganan Covid? Muncul pas APD, OBAT, ama VAKSIN," ungkit dr Tirta.
"Kok pas bulan Juli gak ikut kritik vaksin? Begitu dah keluar EUA, BARU KOMENTAR?" tambah dia.
Kebalikan dengan Ribka, dr Tirta mengaku siap divaksin sesegera mungkin.
"Demi rakyat, saya justru BERANI JADI YANG PERTAMA," tegasnya.
"Saya relawan. Risiko apapun saya terima demi RAKYAT. NANTI KALO AMAN, BARU SAMPEAN IKUTIN YAH! KALO SAYA KENAPA-KENAPA, SILAKAN ANDA AMBIL KEPUTUSAN," tandas dr Tirta.
(TribunWow.com/Brigitta)