Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
6 Jenazah Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Berhasil Dikenali, Berikut Identitas Lengkapnya
Sebanyak enam jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sudah berhasil dilakukan diidentifikasi.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Sebanyak enam jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sudah berhasil dilakukan diidentifikasi.
Terbaru Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati, Jakarta mengidentifikasi dua jenazah penumpang Sriwijaya Air.
Dua jenazah tersebut atas nama Indah Halimah Putri dan Agus Minarni.

Baca juga: Fakta Pasangan Korban Sriwijaya Air dengan KTP Palsu: Nekat Cari Uang di Pontianak, Keluarga Pasrah
Baca juga: Sriwijaya Air SJ 182 Tak Meledak di Ketinggian 10 Ribu Kaki, KNKT Sebut Perlahan Turun di 250 Kaki
Kepastian itu diungkapkan oleh Kabid Topol Pusinafis Bareskrim Polri, Kombes Sriyanto, seperti yang dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/1/2021).
Indah memiliki nomor manifes 24 dan tercatat wanita kelahiran Sungai Pinang, Sumatera Selatan.
Dirinya berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa dan belum kawin.
Sedangkan untuk Agus tercatat di daftar manifes nomor 52 kelahiran Mempawah Hilir, Kalimantan Barat.
Dirinya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sudah berstatus kawin.
“Indah nomor manifes 24. Tempat lahir Sungai Pinang. Tanggal lahir 01-10-1994, jenis kelamin perempuan, agama Islam,” ujar dia saat konferensi pers di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2021) sore.
“Agus Minarmi, nomor manifes 52. Tempat lahir Mempawah, tanggal lahir 01-08-1973. Jenis kelamin perempuan, agama Islam,” ujar dia.
Menurut Sriyanto, keduanya berhasil diidentifikasi berkat sidik jari tangan yang dicocokkan dengan data Penduduk dan Catatan Sipil (Dukcapil).
Baca juga: Black Box Sriwijaya Air Terpecah Belah saat Ditemukan, Mantan KNKT: Jatuhnya Cepat Menghantam Laut
Selain Indah dan Agus, sebelumnya Tim DVI Polri juga sudah berhasil mengungkap empat identitas jenazah Sriwijaya Air Sj-182.
Empat jenazah tersebut memiliki identitas atas nama Okky Bima, Fadly Satrianto, Khasanah dan Asy Habul Yamin (kopilot).
Sama halnya dengan Indah dan Agus, keempatnya berhasil dikenali melalui kecocokan sidik jari.
Black Box Terpecah Belah saat Ditemukan
Mantan investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ruth Hanna Simatupang, menganalisis penyebab pecahnya black box (kotak hitam) yang ditemukan di antara puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Selasa (12/1/2021).
Diketahui kotak hitam berisi cockpit voice recorder (CVR) dan flight data recorder (FDR) yang bermanfaat untuk investigasi penyebab kecelakaan.
Namun tim penyelam baru menemukan bagian FDR, sedangkan CVR masih dalam proses pencarian.
Menanggapi fakta tersebut, Ruth mencoba menganalisis penyebab kotak hitam itu tercerai-berai saat jatuh ke laut.
"Kalau melihat pecahan seperti itu dan dia bisa sampai terpisah dari kotak yang harusnya bersama, samping-sampingan," kata Ruth Hanna Simatupang.
"Saya pikir ini berarti ini benturannya sangat keras sekali," komentarnya.

Baca juga: Isi Rekaman Video di Sriwijaya Air SJ 182 sebelum Take Off Direkam Penumpang Dikirim ke Keluarga
Diketahui bahan kotak hitam dipersiapkan untuk menghadapi berbagai macam kondisi, seperti kebakaran dan terbenam di dalam air.
Ruth menyinggung fakta bahwa mesin pesawat masih menyala saat jatuh ke perairan Kepulauan Seribu.
Diketahui pesawat itu jatuh dari ketinggian 10.000 kaki setelah 4 menit mengudara dari Bandara Soekarno-Hatta.
Ruth menilai pesawat Boeing 737-500 tersebut jatuh dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya menghantam permukaan laut.
"Tadi sudah dirilis oleh KNKT juga bahwa mesin masih hidup ketika menghantam laut," ungkit Ruth.
"Berarti posisi jatuhnya cepat sekali karena berhenti di 250 dari ketinggian 10.000 dengan cepat," jelasnya.
"Kemudian dia baru menghantam laut," lanjut mantan investigator KNKT ini.
Proses hantaman yang sangat cepat ini diduga menjadi penyebab kotak hitam SJ 182 terpecah-belah saat ditemukan.
"Proses itu, hantaman yang dari atas itu, yang membuat dia terlepas. 'Kan dia biasanya ada di ekor pesawat, jadi dia terlepas," kata Ruth.
"Mungkin black box-nya sudah keluar dari pesawat, ternyata belum. Begitu menghantam, baru dia terlepas. Kemungkinan begitu," tambah dia. (TribunWow.com/Elfan/Brigitta)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Dua Korban Sriwijaya Air Kembali Teridentifikasi, Atas Nama Indah Halimah Putri dan Agus Minarni dan 4 Korban Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi, Satu di antaranya Kopilot