Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Black Box Sriwijaya Air Terpecah Belah saat Ditemukan, Mantan KNKT: Jatuhnya Cepat Menghantam Laut
Mantan investigator KNKT Ruth Hanna Simatupang menganalisis penyebab pecahnya black box Sriwijaya Air SJ 182.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
"Proses itu, hantaman yang dari atas itu, yang membuat dia terlepas. 'Kan dia biasanya ada di ekor pesawat, jadi dia terlepas," kata Ruth.
"Mungkin black box-nya sudah keluar dari pesawat, ternyata belum. Begitu menghantam, baru dia terlepas. Kemungkinan begitu," tambah dia.
Lihat videonya mulai menit 2.30:
Pencarian CVR Tanpa Bantuan Sinyal
Black box atau kotak hitam atau Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah berhasil ditemukan pada Selasa (12/1/2021).
Terkait temuan tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan ada benda lain yang masih harus dicari.
Benda tersebut adalah CVR atau cockpit voice recorder.
Baca juga: Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Langsung Dibawa oleh Kapal Sea Rider Kopaskal
Dikutip dari tayangan langsung YouTube Kompastv, awalnya Marsekal Hadi mengungkit soal temuan underwater acoustic beacon atau underwater locator beacon (ULB).
Benda tersebut menuntun para penyelam menemukan kotak hitam jenis FDR.
Menyusul ditemukannya FDR, para penyelam juga menemukan ULB lain yang diketahui penunjuk bagi kotak hitam berjenis CVR.
Namun pada saat itu hanya ULB yang ditemukan tanpa CVR.

"Artinya, satu lagi cockpit voice recorder (CVR) masih perlu dicari tanpa adanya bantuan yaitu beacon tersebut," ujar Marsekal Hadi.
Marsekal Hadi optimis kotak hitam jenis CVR akan dapat segera ditemukan menyusul ditemukannya FDR.
"Namun kami meyakini semua bahwa karena beacon yang ada di cokcpit voice juga ditemukan di sekitar itu," terang dia.