Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Kisah Tim Evakuasi Sriwijaya Air SJ 182, Tidur di Lantai Kapal hingga Hadapi Cuaca Ekstrem
Evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu masih terus dilakukan.
Editor: Lailatun Niqmah
Kepala Kantor Basarnas DKI Jakarta Hendra Sudirman menyampaikan operasi penyelaman pada Senin (11/1/2021) terbilang lancar.
Baca juga: Diduga Pakai KTP Palsu, 2 Sejoli Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Identitasnya Berbeda
Total, ada 50 penyelam yang diterjunkan oleh tim gabungan SAR dan relawan.
Namun karena faktor cuaca yang mendadak berubah, tim gabungan Basarnas hanya mampu menurunkan 2 dari 3 tim penyelam pada pagi dan siang hari.
Sedangkan pada sore hari, ombak mendadak meninggi lantaran akan adanya hujan kembali.
"Mas bisa lihat disini cuaca disini tidak seperti disana (JICT). Ombak disini bergelombang agak besar. Jadi kita harus lihat situasi," katanya.
Namun demikian, tim Basarnas mengaku akan terus melakukan proses pencarian korban Sriwijaya Air SJ-182 hingga 7 hari ke depan.
Waktu tersebut bisa diperpanjang jika seluruh korban belum ditemukan oleh tim evakuasi.
Terhitung hingga Selasa (11/1/2021), tim gabungan Basarnas, TNI-Polri dan relawan telah mengumpulkan sebanyak 114 kantong jenazah yang dibawa ke JICT II.
Kantong jenazah itu berisikan potongan tubuh, serpihan pesawat hingga barang-barang pribadi milik korban. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tantangan Tim Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Hadapi Cuaca Ekstrem, Tidur di Lantai Kapal