Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Ikut Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh, Kakak Beradik Asal Sragen Punya Keinginan yang Belum Terwujud
Dua kakak beradik warga Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Riyanto dan ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Pekerjaan juga tertunda. Tidak ada dana buat bikin talut," tambahnya.
Tulis Pesan Obat Rindu
Sebelum ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, Riyanto sempat ditangisi oleh sang buah hati yang masih berusia 1 tahun.
Kepastian itu diungkapkan oleh istrinya, Ernawati, seperti yang dikutip TribunWow.com dari TribunSolo.com, Senin (11/1/2021).
"Tidak boleh berangkat. Dipegangi benar," ujar Ernawati pada Minggu (10/1/2021).
"Tidak boleh berangkat. Anaknya nangis terus," imbuhnya.
Melihat anaknya yang terus menangis, Riyanto pun tidak bisa langsung meninggalkannya.
Oleh sebab itu, Riyanto menyempatkan diri untuk menghibur anaknya dengan tujuan supaya tertidur.
"Setelah tertidur, bapak baru berangkat," kata Ernawati.
Ernawati mengaku masih teringat dengan pesan dari suaminya untuk sang buah hati.
"Bila (anaknya) kangen. Lihat baju bapaknya saja," ungkapnya.
Baca juga: Beredar Foto Bayi Diselamatkan Tim SAR Disebut Korban Sriwijaya Air SJ 182, Faktanya Hoaks
Menurutnya, sang suami berangkat bersama kakaknya, Suyanto menuju Jakarta menggunakan bus dari Terminal Pilangsari, Sragen.
Sesuai dengan persyaratan perjalanan, Ernawati menjelaskan suaminya beserta kakak iparnya langsung menjalani uji swab PCR di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Swab PCR Keduanya menunjukkan hasil yang negatif sehingga diperbolehkan untuk melakukan perjalanan menggunakan Sriwijaya Air Sj 182.
Ernawati mengaku juga masih sempat berkomunikasi melalui video call pada pukul 13.00 WIB.