Breaking News:

Terkini Daerah

Dituduh Jadi Pemulung Settingan saat Risma Blusukan, Penjual Poster: Orang Enggak Tahu Kebenarannya

Seorang penjual poster di Jakarta membantah tudingan menjadi pemulung palsu yang ditemui oleh Mensos Risma saat blusukan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Pemilik toko bingkai dan poster Bung Karno, Doni BK, saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Semenjak menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) dan berkantor di Jakarta, Tri Rismaharini kerap blusukan menelusuri sejumlah daerah di Ibu Kota untuk menemui orang-orang pinggiran.

Terkait dengan aksi blusukan Risma, beredar narasi yang dikembangkan oleh warganet bahwa pemulung yang ditemui oleh Mensos adalah palsu atau settingan.

Menanggapi tuduhan tersebut, seorang penjual toko yang dituding menjadi pemulung mengaku jadi korban bullying.

Aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta.
Aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta. (Kemensos.go.id)

Baca juga: Biasa Dapat Rp 50.000 Per Hari, Pemulung Mengaku Tak Betah Dipindah Risma ke Balai Rehab: Dikurung

Dikutip dari TribunJakarta.com, perundungan itu diterima oleh Doni BK.

Doni BK adalah seorang pemilik toko poster Presiden Soekarno di Setiabudi, Jakarta Selatan.

Ia dituding menjadi seorang pengemis abal-abal saat Risma melakukan aksi blusukan.

Doni bercerita, anaknya menjadi target bullying akibat beredarnya narasi tuduhan di media sosial itu.

“Komen (bully) di media sosial sampai anak nangis. Anak keempat itu di-bully lewat medsos. Kok begitu dibilang, biar laku jualannya. Katanya pencitraan,” kata Doni saat ditemui di tokonya di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, pada Kamis (7/1/2021) siang.

Deri Setiadi (19) selaku putra Doni mengaku ia kini dibully oleh teman-temannya gara-gara tuduhan jadi pemulung palsu.

“Di komentar-komentar begitu. Mengejek. Kok jualan gitu, aktingnya jago. Di Twitter bilang jago setting. Padahal itu orang enggak tahu kebenarannya,” ujar Deri saat ditemui bersama Doni.

Doni mengatakan, pemulung yang ditemui oleh Risma adalah orang yang berbeda dari dirinya.

“Bahwasanya itu pemulung (gelandangan) itu berstatus jual bingkai itu tidak benar. Pedagang aslinya saya,” ujar Doni saat ditemui, Kamis (7/1/2021) siang.

“Yang (pemulung) ditemui (Risma) itu bukan berstatus seorang pedagang foto Bung Karno. Makanya saya enggak terima itu,” tambah Doni.

Diketahui, narasi pemulung settingan dikembangkan oleh akun Twitter @Andhy_SP211.

"Gembel ternyata bisa menjadi profesi yg menguntungkan,bisa ikut Drakor tanpa casting pastiny.." tulis @Andhy_SP211, Rabu (6/1/2021) pukul 10.22 WIB.

Akun tersebut juga mengunggah dua foto wajah seorang gelandangan berambut dan berkumis putih, bertopi hitam serta mengenakan masker.

Ia lalu menyertakan foto lain yang disebut-sebut sebagai foto penjual poster Soekarno yang diunggah oleh akun Facebook Adhe Idol.

"Kalau yg menghadap ke depan atau yg rambutnya putih/ubanan kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno Menang dia orang PDIP. Lokasi jualanya jln Minang kabau Manggarai, selain itu dia juga jualan kelapa muda. Terciduk juga,” demikian tulis akun Facebook Adhe Idol yang diunggah melalui Twitter @Andhy_SP211.

Baca juga: Ridwan Saidi Tak Percaya Risma Temukan Tunawisma di Sudirman-Tamrin: Pakai Rasio Dong

Mau Bekerja Baik Kok Direcokin

Di sisi lain, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ade Irfan Pulungan membantah soal tuduhan yang menyebut Menteri Sosial Tri Rismaharini tengah menyiapkan diri untuk Pilpres 2024.

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Apa Kabar Indoensia tvOne, Kamis (7/1/2021).

Soal blusukan yang dilakukan Risma di DKI, Ade Irfan menganggap sang menteri hanya melakukan tugas sebagai mensos.

Karena itu, ia membantah jika aksi blusukan Risma hanya untuk pencitraan belaka.

"Terlalu cepat kalau kita menganalisis apa yang dikerjakan, perbuatan Bu Risma sebagai menteri sosial untuk kepentingan 2024," kata Ade Irfan.

"Terlalu cepatlah, terlalu naif."

"Orang mau bekerja baik aja kok direcokin," tambahnya.

Baca juga: Viral Ditemui Risma, Pemulung Ini Bantah Benda yang Dipegang saat Itu Smartphone: Enggak Ada HP

Ade Irfan juga membeberkan alasan Risma melakukan blusukan di DKI Jakarta.

Ia menyebut hal itu dilakukan Risma karena kantor Kemensos berada di Ibu Kota.

"Ya karena kan kedudukan Kementerian Sosial ada di Jakarta," ucapnya.

"Bisa saja kan dari kantor menuju tempat lain sambil berjalan, memantau."

"Jadi jangan terlalu curiga dululah apa yang dilakukan Ibu Risma ini."

"Yang penting kan ini sangat baik."

Lebih lanjut, Ade Irfan pun mengungkit kehadiran Riza Patria sebagai wakil gubernur DKI.

Menurutnya, kala itu Riza Patria juga langsung terjun ke lapangan seusai dilantik.

Karena itu, ia menganggap tak ada yang spesial dari aksi blusukan Risma di DKI Jakarta.

"Misalnya kemarin itu, kita hampir dua tahun enggak punya wakil gubernur setelah Pilpres kemarin," terangnya.

"Begitu Bang Riza Patria ditetapkan sebagai wagub dia langsung action di lapangan."

"Itu kan luar biasa." (TribunWow.com/Anung/Tami)

Sebagian artikel ini diolah dari Tribunjakarta.com dengan judul Curhat Pemilik Toko Poster Bertemu Risma, Sang Anak Nangis Di-Bully karena Ayahnya Disebut Pemulung

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Tri RismahariniJakartaBlusukanMenteri SosialPemulung
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved