Terkini Nasional
Risma Blusukan, Refly Harun Sebut Tak Cuma Gubernur DKI yang Malu, tapi Juga Jokowi: Saingi Anies
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun turut mengomentari kontroversi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun turut mengomentari kontroversi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Refly Harun, Kamis (7/1/2021).
Soal aksi blusukan di DKI Jakarta, Refly berharap Risma tak berniat mengambil posisi Anies Baswedan.

Baca juga: Blusukan Risma di DKI Tuai Kritik, Pengamat Singgung Jokowi hingga Ahok: Enggak Salah, Bosen Aja
Baca juga: Sebut Blusukan Risma Ada Pesan yang Disampaikan, Pengamat Politik: Sangat Keras, Menyindir Anies
Seperti diketahui, selain menjadi menteri, kini Risma masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
"Tentu kita hargai niat Menteri Sosial Tri Rismaharini," ujar Refly.
"Mudah-mudahan Beliau tidak punya maksud buruk untuk mendeligitimasi keberadaan Gubernur DKI Anies Baswedan."
Refly menduga Risma ditugaskan sebagai menteri salah satunya untuk menjadi saingan Anies Baswedan.
Karena itu, ia menilai DKI Jakarta kini diurus oleh dua sosok pemimpin.
"Karena saya paham sepertinya Risma di-deploy dari Surabaya untuk 'menyaingi' Anies Baswedan," kata dia.
"Jadi ada dua sosok yang mengurusi Jakarta yang bisa merebut simpati publik."
"Satu adalah gubernur DKI, dan satu adalah menteri sosial yang orang sebut menteri DKI," tambahnya.
Baca juga: Mensos Risma Dituduh Pencitraan Gara-gara Blusukan, Pengamat: Enggak Salah, Mereka Cuma Bosan Saja
Baca juga: Mensos Risma Dituduh Pencitraan Gara-gara Blusukan, Pengamat: Enggak Salah, Mereka Cuma Bosan Saja
Meskipun begitu, Refly berharap Risma hanya berniat menjalankan tugasnya sebagai menteri sosial.
Lantas, Refly menyebut Anies Baswedan yang kerap dianggap musuh oleh pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi mudah-mudahan kita bisa percaya Risma adalah orang yang punya integritas dan tidak terlibat dalam alur permainan politik," ucap Refly.
"Kita tahu bahwa Anies Baswedan adalah sosok yang selalu menjadi the common enemy bagi pendukung Jokowi."
"Coba lihat saja media atau partai politik yang setiap saat menggebuki Anies Baswedan."
Dalam aksi blusukannya di DKI, Risma menemui gelandangan di kawasan Jalan Sudirman-Thamerin, Jakarta Pusat.
Refly menganggap hal itu seharusnya membuat banyak pihak malu.
Tak cuma Anies Baswedan, namun juga Jokowi.
"Yang kedua, soal gelandangan ini adalah soal yang membuat kita semua malu," kata Refly.
"Tidak hanya gubernur DKI, tapi tentu Presiden Jokowi."
"Karena kita lihat bahwa konstitusi kita memberikan amanat untuk mensejahterakan rakyat, untuk melindungi segenap bangsa."
"Jadi kegagalan pemerintah daerah harus dilihat juga sebagai kegagalan pemerintah pusat," tukasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-6.45:
Blusukan Risma Manuver Politik?
Dalam kesempatan lain, sebelumnya Pengamat Politik, Ujang Komarudin buka suara menanggapi aksi blusukan dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
Dilansir TribunWow.com, Ujang Komarudin menyebut bahwa aksi yang dilakukan Risma merupakan bagian dari manuver politik.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Kamis (7/1/2021).
Baca juga: Blusukan Risma Disebut Pencintraan dan Cari Popularitas, Aria Bima: Apakah Bu Risma Masih Butuh Itu?
Baca juga: Mensos Risma Dituduh Pencitraan Gara-gara Blusukan, Pengamat: Enggak Salah, Mereka Cuma Bosan Saja
Menurutnya sudah menjadi kebutuhan seorang politisi untuk melakukan manuver politik dalam menjalankan tugasnya.
"Kalau apa yang dilakukan oleh politisi tentu manuver politik," ujar Ujang Komarudin.
Ujang lantas menyinggung kondisi politik di DKI Jakarta saat ini yang dipimpin oleh Anies Baswedan yang notabene bukan merupakan orang PDIP.
"Pasca kekalahan Ahok di Pilkada 2017 lalu, PDIP ingin merebut posisi gubernur dari tangan partai lain itu," katanya.
Dirinya mengatakan bahwa persaiangan untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di Ibu Kota sudah terjadi sejak Risma masih menjadi wali kota Surabaya.
Menurutnya hanya Risma lah sebagai kepala daerah dari kader PDIP yang bisa dibandingkan dengan kapasitas Anies.
"Kita lihat saja kronologinya bagaimana dulu ketika Risma menjadi wali kota itu dibanding-bandingkan dengan Anies," ungkapnya.
"Jadi indikator itu sudah ada sejak Risma menjadi wali kota Surabaya, ketika menjadi mensos itu tambah menjadi-jadi."
Baca juga: Gelandangan Banyak Muncul setelah Risma Rajin Blusukan ke Jakarta, bahkan Berasal dari Luar Ibu Kota
Oleh karenanya, ia berkeyakinan bahwa ada tujuan lain baik dari Risma maupun dari PDIP di Pilkada DKI Jakarta mendatang.
"Saya punya keyakinan Risma ini bisa didukung untuk didorong menjadi gubernur nanti di tahun 2022 ketika Pilkadanya dimajukan atau 2024 nanti," jelas Ujang.
"Pasca kekalahan Ahok itu tidak ada tokoh yang bisa dibandingkan dengan Anies," pungkasnya. (TribunWow.com/Tami/Elfan)