Kabinet Jokowi
Blusukan Mensos Tri Rismaharini Dianggap Pencitraan untuk Pilkada DKI, Tak Selesaikan PR soal Bansos
Kegiatan blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini mendapatkan sorotan dari Anggota Komisi VIII dari Fraksi PKS Bukhori Yusuf.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Kegiatan blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini mendapatkan sorotan dari Anggota Komisi VIII dari Fraksi PKS Bukhori Yusuf.
Diketahui kegiatan blusukan ala Risma dilakukan sejak dirinya dilantik jadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara,
Bukhori menilai, kegiatan blusukan yang dilakukan Risma di DKI Jakarta sebagai pencitraan.
Baca juga: Pro dan Kontra Blusukan Mensos Risma, Rocky Gerung: Yang Harus Dibenerin Bukan Gorong-gorong
Oleh karenanya, ia meminta Risma fokus melaksanakan tugas di Kementerian Sosial.
"Sebaiknya mensos fokus dulu menyelesaikan PR di Kemensos jangan terlalu sibuk dengan pencitraan," kata Bukhori saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).
Bukhori menduga, Risma sedang mengincar elektabilitas untuk Pilkada DKI Jakarta 2022 dengan blusukan ke sejumlah titik di Ibu Kota.
"Saya pikir targetnya di Pilkada DKI," ujarnya.
Lebih lanjut, Bukhori berharap Risma dapat memahami persoalan yang sesungguhnya dari Kemensos seperti persoalan Bantuan Sosial (Bansos).
Selain itu, ia meminta Risma bekerja dengan profesional tanpa dibayang-bayangi partai politik.
Baca juga: 3 Fakta Aksi Blusukan Risma, dari Tawaran Mensos Ditolak Warga hingga Tabiat Penghuni Kolong Flyover
"Saya berharap (Risma) menjadi menteri yang profesional jauh dari bayang-bayang parpol, dan memahami persoalan yang sesungguhnya dari kemensos dan persoalan mendasar bansos," pungkasnya
Semenjak resmi berugas sebagai Mensos, Risma beberapa kali blusukan ke sejumlah tempat di Jakarta.
Antara lain di sekitaran kantor Kementerian Sosial, lalu ke kolong tol di Pluit, Jakarta Utara.
Risma juga sempat berbincang dengan tunawisma di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.
Saat blusukan pada Senin (28/12/2020), Risma bertemu dengan seorang pemulung dan istrinya yang tengah mendorong gerobak di flyover Jalan Pramuka.
Risma pun berbincang dengan pemulung tersebut, termasuk bertanya perihal penghasilan sehari-hari yang didapat pemulung tersebut.
Baca juga: Kekecewaan Kepala WHO Tedros karena China Belum Beri Izin untuk Ahli Masuk Meneliti Covid-19
Setelah mendengar curahan hati pemulung, Risma berjanji akan mencarikan rumah layak huni sekaligus memberikan pelatihan agar si pemulung bisa memperbaiki kualitas hidup.
"Bapak, Ibu, saya carikan rumah jadi enggak perlu ada biaya ngontrak. Tetap cari sampah seperti ini. Nanti sampah dari Kementerian Sosial bisa untuk Bapak. Sambil saya ajari usaha. Masak mau terus kayak gini, ya. Mau ya," kata Risma.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, kegiatan blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini menunjukkan sikap seorang pemimpin yang menyatu dengan rakyat.
Menurut dia, tradisi menyapa masyarakat secara langsung mesti jadi bagian dari kultur kepemimpinan nasional.
"Tradisi blusukan ini juga dilakukan oleh Presiden Jokowi sebelumnya ketika beliau menjadi gubenur, sehingga ini harus menjadi bagian kultur kepemimpinan nasional kita, seorang pemimpin yang menyatu dengan rakyat," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa (5/1/2020). (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kritik Blusukan Risma, Anggota DPR: Baiknya Fokus Selesaikan PR di Kemensos, Jangan Pencitraan".