Terkini Nasional
Refly Harun Berharap Jokowi Merangkul FPI dan Rizieq Shihab, sebagai Seorang Presiden dan Bapak
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menduga adanya 'bisikan' ornag-orang di sekitar Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menduga ada bisikan orang-orang di sekitar Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait status tersangka pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
Refly Harun juga mengkritik sikap Jokowi terkait kasus ini.
Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Refly Harun, Minggu (3/1/2021).

Baca juga: Soal FPI, Refly Harun Sayangkan Jokowi Tak Ajak Dialog Rizieq Shihab: Harusnya Presiden Percaya Diri
Baca juga: Bahas Penghentian FPI, Refly Harun Ungkit Kasus Penistaan Agama oleh Ahok: Bisa Jadi Mesin Pendorong
Mulanya, Refly menyinggung soal kemampuan Jokowi berkomunikasi dengan kelompok masyarakat.
Sebagai presiden, Jokowi disebutnya harus bisa berkomunikasi dengan seluruh rakyat, tanpa terkecuali.
"Sementara Presiden Jokowi tidak memiliki formula, tidak memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan kelompok-kelompok," ujar Refly.
"Yang harusnya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan dia harusnya memiliki kemampuan itu."
"Kemampuan untuk merangkul semua golongan, bukan kemampuan untuk memukul," tambahnya.
Refly menambahkan, seorang presiden seharusnya bisa merangkul semua kelompok.
Termasuk, merangkul kelompok yang berbeda pendapat dengan pemerintah.
"Sebagai bapak, dia seharusnya berpikir bagaimana merangkul kelompok-kelompok di masyarakat," jelas Refly.
"Baik yang pro maupun yang kontra pemerintahan, terutama yang kontra."
Baca juga: Anggap FPI Kekanak-kanakan karena Pilih Ganti Nama seusai Dilarang, Pengamat: Seolah-olah Menentang
Baca juga: FPI Dilarang Beraktivitas, Keponakan Prabowo Subianto: Kita Tak Butuh Pihak yang Memecah Belah
Terkait hal itu, ia lantas menyinggung nama pimpinan FPI, Rizieq Shihab.
Menurut Refly, Jokowi seharusnya berdialoh dengan Rizieq Shihab sebelum FPI dihentikan.
"Sebagai contoh, Habib Rizieq 'meminta', kadang-kadang menantang dialog dengan Presiden Jokowi," ujar Refly.