Vaksin Covid
Cerita Tenaga Kesehatan Indonesia setelah Disuntik Vaksin Covid-19 di Inggris: Cuma Pegal Linu
Tenaga kesehatan Indonesia yang bekerja di rumah sakit di London menceritakan pengalamannya saat mendapat vaksinasi massal Covid-19.
Editor: Rekarinta Vintoko
Ancaman gelombang ketiga Covid-19
Sejak terdeteksi di Inggris, varian baru ini juga ditemukan di setidaknya 20 negara lain, termasuk sebagian besar Eropa, serta di Asia, Jepang dan Korea Selatan. Di banyak negara, varian baru ini terdeteksi pada mereka yang baru kembali dari Inggris.
Varian baru juga ditemukan di Amerika Serikat pada pemuda berusia 20 tahun, namun pemuda ini disebutkan tidak melakukan perjalanan.
Data dari Kementerian Kesehatan Inggris menunjukkan sejak vaksinasi diluncurkan awal Desember lalu, baru sekitar 600.000 orang yang divaksin.
Untuk mencegah gelombang ketiga Covid-19, .Inggris perlu meningkatkan vaksinasi menjadi dua juta kali dalam seminggu
Peringatan ini tercantum dalam artikel ilmiah London School of Hygiene and Tropical Medicine yang didistribusikan bersama badan penasehat sains pemerintha, Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE).
Regulator kesehatan Inggris Rabu (30/12) menyepakati vaksin buatan Universitas Oxford bekerja sama dengan AstraZaneca.
Pemerintah Inggris telah memesan 100 juta dosis dari AstraZeneca sehingga dapat dipakai untuk memvaksinasi 50 juta orang.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan kepada BBC, vaksin tersebut akan mulai didistribusikan pada Senin (04/01).
"Kami punya vaksin ini dalam jumlah yang cukup guna memvaksinasi seluruh populasi—100 juta dosis. Tambahkan dengan 30 juta dosis Pfizer dan itu cukup bagi seluruh populasi untuk menerima dua dosis masing-masing," kata Hancock. (*)
Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul Vaksin Covid-19: Efek samping yang dirasakan nakes Indonesia yang divaksin di Inggris, hanya 'pegal linu'