Breaking News:

Terkini Nasional

3 Fakta Aksi Blusukan Risma, dari Tawaran Mensos Ditolak Warga hingga Tabiat Penghuni Kolong Flyover

Sejumlah warga penghuni kolong jembatan menolak tawaran Mensos Tri Rismaharini untuk direlokasi ke tempat yang lebih baik.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Dok Kemsos
Menteri Sosial Tri Rismaharini blusukan ke sekitar kantor Kemensos pada hari pertama berkantor di Jakarta, Senin (28/12/2020). Terbaru, aksi blusukan Mensos Risma menuai pro dan kontra. 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Sosial Tri Rismaharini telah beberapa kali melakukan aksi blusukan semenjak berkantor di Kementerian Sosial (Kemensos) yang berada di Jakarta.

Mulai dari penghuni bantaran sungai hingga kolong tol ia kunjungi dalam beberapa hari belakangan ini.

Berbagai tawaran pun telah diberikan oleh Risma yang ingin memindahkan para penghuni tempat ilegal tersebut.

Tak hanya memindahkan, Risma juga ingin memanfaatkan Kemensos guna memberdayakan para warga kurang mampu itu.

Dikutip dari Kompas.com dan WARTAKOTAlive.com, berikut sejumlah fakta seputar aksi blusukan Mensos Risma:

1. Tawaran Risma Ditolak Warga

Sejumlah warga yang menempati bangunan liar di kolong fly over kawasan Pegangsaan, menolak tawaran Risma untuk dipindahkan ke tempat lain.

Lurah Pegangsaan Parsiyo menjelaskan, Risma sebelumnya telah menawarkan para warga itu untuk pindah ke tempat lain yang disediakan oleh Kemensos.

"Program Bu Risma itu rencananya, katanya Kemensos itu punya balai atau apa gitu, warga yang kemarin diundang itu akan diajak ke sana untuk melihat," kata Parsiyo kepada Kompas.com, Kamis (31/12/2020).

Hari pertama berdinas sebagai Menteri Sosial, Tri Rismahirini alias Risma menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial.
Hari pertama berdinas sebagai Menteri Sosial, Tri Rismahirini alias Risma menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial. (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Baca juga: Ucap Selamat Tahun Baru, Mensos Risma Ungkap Target soal Bansos di 2021: Tepat Sasaran

Di samping relokasi, Risma juga menawarkan untuk memberdayakan warga lewat pelatihan usaha.

Namun upaya Risma ditolak oleh warga setempat karena beberapa alasan.

"Warga ditawarkan belum ada jawaban mau. Intinya mereka menolak," ucap dia.

Parsiyo mengatakan, pada umumnya warga menolak dipindah karena lokasi baru terlalu jauh dari tempat kerja mereka.

Alasan lainnya adalah, ternyata tak seluruh warga yang tinggal di kolong fly over adalah tunawisma.

Sebagian besar dari mereka memilih tinggal di kolong fly over karena rumah asli mereka sempit.

Warga yang tinggal di kolong fly over banyak yang sudah memiliki rumah permanen di lingkungan RW 03, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

"RW 03 itu kan padat penduduk. Mereka punya anak empat, sudah berkeluarga semua anak-anaknya, berkumpul semua di situ," ucap Parsiyo.

Kini bangunan-bangunan liar semi permanen yang ada di kolong fly over telah dibongkar.

Warga yang memiliki rumah diminta kembali ke kediaman mereka masing-masing.

Sedangkan beberapa warga lainnya menyanggupi untuk mengontrak di tempat lain.

"Sudah saya bongkar semua. Akan kami tanami tanaman yang teduh di bawah situ," kata Parsiyo kepada Kompas.com, Kamis (31/12/2020).

2. Janji Risma

Dalam beberapa kunjungannya menyambangi warga kurang mampu, Risma menjanjikan mulai dari relokasi, pemberdayaan, hingga beasiswa.

Pada kunjungannya ke warga bantaran kali Ciliwung, Senin (28/12/2020), Risma menginginkan untuk memberdayakan warga yang tinggal di pinggir kali dan memindahkan mereka ke tempat yang lebih baik.

Risma berharap agar masyarakat yang berada di pinggir kali itu bisa diberdayakan lewat program-program Kemensos.

Dirinya juga menginginkan agar warga yang ada di pinggir kali pindah ke tempat yang lebih baik.

"Saya hanya ingin panjenengan (Anda) bisa tinggal di tempat yang lebih layak," ucap Risma.

Berikut caption lengkap yang ditulis oleh akun @kemensosri dalam unggahannya itu.

"Memotret permasalahan sosial lebih dekat langsung dari lokasi, tadi pagi Mensos Risma mengajak pemulung dan gelandangan di bantaran kali Ciliwung agar mau mengikuti program pemberdayaan @kemensosri," tulis akun@kemensosri.

Baca juga: Cara Mensos Tri Rismaharini Cegah Penyelewengan Bansos: Ada Mekanisme Laporan untuk Penerima

Kemudian saat mengunjungi warga yang menghuni bawah tol Gedong Panjang, Pluit, Jakarta Utara, Rabu (30/12/2020), dalam kunjungannya itu, Risma ingin memberdayakan para ibu-ibu kolong tol agar bisa bekerja mendapat penghasilan.

Dikutip dari kemensos.go.id, Risma memberikan motivasi kepada para penghuni kolong tol Pluit agar bersemangat memperbaiki taraf hidup mereka.

Ia lalu menawarkan kaum ibu yang menetap di kolong tol agar bisa mengolah warung pecel lele.

Bahan baku lele untuk warung itu rencananya akan dipasok oleh Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) “Pangudi Luhur” Bekasi.

“Bapak-bapak ngga papa cari uang tetap menjadi pemulung. Nanti, ibu-ibu kita ajari cari uang. Di belakang itu ada lele (halaman belakang BRSEGP “Pangudi Luhur”) nanti kita buat pecel lele. Atau buat yang lain. Nanti kita bisa jual, ya," ucap Risma.

Risma meyakini apabila dirinya meresmikan langsung, warung pecel lele tersebut pasti akan ramai pembeli.

"Kemarin itu di Balai “Pangudi Luhur” itu di pinggir jalan gede. Nanti aku yang ngresmikan. Ya. Penjenengan percoyo lek aku sing ngresmikan lak akeh sing tuku (Anda semua percaya saja, kalau saya yang meresmikan akan banyak yang membeli),” kata Risma di depan penghuni kolong tol Gedong Panjang, Pluit.

Didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat, Risma selanjutnya memotivasi anak-anak agar bersemangat untuk belajar.

”Ayo anak-anak harus jadi anak pinter. Nanti ibu kasih beasiswa ya. Buktikan kalau kalian bisa menjadi sukses meskipun saat ini menjadi penghuni kolong tol,” katanya.

Risma lalu mengenang masa-masa dirinya menjadi Wali Kota Surabaya.

Ia menyebut banyak anak-anak dari kalangan kurang mampu di Surabaya berhasil mengubah nasib mereka melalui peningkatan pendidikan.

“Mereka sudah banyak yang menjadi sarjana. Nanti saya berikan beasiswa," ungkapnya.

3. Balik Lagi seusai Diusir

Sementara itu Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi telah menyampaikan bahwa penghuni di kolong fly over yang ditemukan oleh Mensos Risma sudah sejak lama diperhatikan Pemerintah Kota Jakarta Pusat.

Irwandi bercerita, para penghuni kolong sudah kerap ditertibkan namun masih ngeyel kembali lagi.

"Sudah lama itu. Kami sebenarnya sudah lama (tahu), kami sudah tertibkan beberapa kali tapi balik lagi," kata Irwandi saat dihubungi, Selasa (29/12/2020).

Baca juga: Kembali Blusukan, Risma Ingin Berdayakan Ibu-ibu Kolong Tol Pluit Jual Pecel Lele: Akeh sing Tuku

Irwandi menjelaskan, para warga kolong jembatan pernah ditawari untuk menepati rumah susun milik Pemprov DKI Jakarta namun menolak.

Alasannya adalah jauh dari tempat usaha.

"Rusunnya dari perumahan jauh-jauh, mereka mau dekat. Saya bilang ya enggak bisa. Ya itu masyarakatnya biasa, dia kan usaha disitu, di Cikini, di Senen," ujar Irwandi.

Kendati demikian, Irwandi menyambut baik niat Risma menertibkan para warga penghuni kolong jembatan.

Irwandi mengatakan, pihaknya siap untuk berkoordinasi dan bekerjasama dengan Risma.

"Sama kok, pemerintah-pemerintah juga. Prinsipnya Pemkot sudah mengerjakan. Cuma nanti akan dibantu dengan kementerian kan bagus malah ada penguatan," katanya. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Ketika Warga Kolong Fly Over Tolak Tawaran Risma hingga Berujung Pembongkaran" dan Wartakotalive dengan judul Soal Pemulung Temuan Risma, Walikota Jakpus: Kami Sudah Sering Tertibkan, Mereka Balik Lagi

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Tri RismahariniMenteri SosialJakartaJakarta Pusattunawisma
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved