Terkini Nasional
Prediksi Capres dan Cawapres 2024, Refly Harun Duga Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo akan Bersatu
Refly Harun memprediksi tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang bakal maju di Pilpres 2024.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memprediksi tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang bakal maju di Pilpres 2024.
Ia pun menyebut nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Lantas, menurut dia dengan siapa Anies Baswedan bakal berpasangan di Pilpres 2014?

Baca juga: Momen Haru Prabowo Lepas Wamen Jadi Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono: Saya Sedih Harus Berpisah
Baca juga: Penampakan Kado Ulang Tahun Istimewa Anies Baswedan untuk Riza Patria: Kesukaan Kami Sekeluarga
Dalam kanal YouTube Refly Harun, Selasa (29/12/2020), ia menyebut ada sejumlah kemungkinan pasangan capres dan cawapres.
"Tapi sekali lagi politik itu dinamis," terang Refly.
"Calon lain yang mungkin di luar calon yang saya sebutkan tadi adalah calon dari partai lainnya."
"Misalkan calon dari Partai Golkar."
Tak hanya Anies Baswedan, Refly lantas menyebut nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Seperti diketahui, kini Airlangga Hartarto juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Jadi alinsinya PDIP dan Gerindra, Golkar akan mencari aliansi lain untuk mengusung Airlangga Hartarto," ucapnya.
"Nasdem bisa menggandeng PKS untuk mengajukan calon sendiri."
"Sedangkan PKB, PPP, Demokrat, mungkin masih menjadi figuran dalam pencalonan ini."
Baca juga: Sandiaga Uno Direkrut Jadi Menteri Jokowi, Refly Harun: Untuk Mengikat Gerindra di Pilpres 2024
Baca juga: Kalah Telak dari Gibran di Hitung Cepat Pilkada Solo, Bagyo Tak Kapok Berpolitik: 2024 Ketemu Lagi
Ia menambahkan, hanya ada empat partai berpengaruh pada Pilpres 2024 mendatang.
"Karena tiga atau empat besar itulah yang akan berpengaruh," terang Refly.
"PDIP, Golkar, Gerindra dan Nasdem."
"Jadi sangat ideal sekali kan kalau pertarungannya tetap 20 persen?"
Terkait hal itu, Refly menyebut tiga pasangan yang kemungkinan maju di Pilpres 2024.
Mulai dari Prabowo Subianto hingga Gatot Nurmantyo.
"Prabowo-Puan, Ganjar berpasangan dengan Airlangga Hartarto dengan syarat Ganjar diculik partai lain," ujarnya.
"Lalu Anies berpasangan dengan Gatot Nurmantyo."
"Tergantung siapa yang kuat elektabilitasnya, apakah Gatot-Anies atau Anies-Gatot."
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-13.55:
Komentar Pengamat Politik
Di sisi lain, Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi mengungkap dugaan tujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk sejumlah nama populer sebagai menteri baru.
Burhanuddin menyebut Jokowi tengah mencari cara agar kinerja di periode kedua tak dianggap buruk.
Seperti yang diungkapkan Burhanuddin dalam kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Sabtu (26/12/2020).
Burhanuddin pun menyinggung soal Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Ungkap Skema Bansos 2021, Risma Ikuti Arahan Jokowi: Tak Lagi Sembako dan Dikirim Lewat Kantor Pos
Baca juga: Prabowo dan Sandiaga Uno Dirangkul Masuk Kabinet, Irma Chaniago: Tak Ada Orang Sebaik Pak Jokowi
Karena tak bisa lagi mencalonkan diri, Jokowi disebutnya tengah berupaya membuat citra positif di periode terakhir.
"Jokowi enggak bisa maju lagi 2024," kata Burhanuddin.
"Terus bagaimana caranya bisa memaksimalkan kinerja yang lebih baik di periode kedua?"
Menurutnya, memilih tokoh populer sebagai menteri menjadi satu di antara cara Jokowi.
Jika berhasil, besar kemungkinan sejumlah menteri maju sebagai capres 2024.
"Caranya tariklah orang-orang yang punya potensi berkinerja lebih baik kalau mereka punya insentif elektoral terpilih sebagai capres," ujar Burhanuddin.
"Jadi menteri-menteri ini seperti disodori atau dipacu supaya mereka bekerja lebih baik."
"Pak Airlangga Hartarto, Prabowo, tambah lagi Sandiaga Uno, ada Risma, ada Erick Thohir, ada Tito," tambahnya.
Baca juga: Muncul Sebutan Kabinet Capres 2024, M Qodari: Jokowi Sedang Mengumpulkan The Best Talents;
Baca juga: Menteri KKP Wahyu Trenggono Ngaku Dapat Pesan dari Jokowi soal Ekspor Benur: Akan Kami Evaluasi
Tak hanya itu, Burhanuddin juga menyinggung soal keuntungan yang diperoleh Jokowi.
Menurutnya, Jokowi bisa menikmati hasil yang baik jika para menteri itu bekerja maksimal.
"Orang-orang ini bekerja untuk dirinya, untuk kabinet Pak Jokowi," tuturnya.
"Dan kalau mereka sukses mereka dapat insentif elektoral sebagai capres 2024."
"Tetapi ujungnya siapa yang menikmati? Pak Jokowi."
"Karena mereka ini ditunjuk sebagai pembantu Pak Jokowi," imbuhnya.
Meski masih 2024 mendatang, 3 tahun bukanlah waktu yang lama untuk menyiapkan nama-nama capres.
"Jadi ada tiga setidaknya yang saya lihat mengapa Pak Jokowi seperti ingin menumpuk sekian capres populer."
"Meskipun masih jauh 2024, tapi untuk menaikkan profil itu waktu tiga tahun bukan waktu yang pendek," tandasnya. (TribunWow.com)