Terkini Nasional
Refly Harun Anggap Prabowo-Sandi Lukai Hati Pendukung setelah Jadi Menteri: Kekuasaan Selalu Nikmat
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menyinggung kekecewaan pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat Pilpres 2019 lalu.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
"Itu jerit hati pendukung Prabowo-Sandi ya," ujar Refly Harun.
"Memang teman saya, Zainal Arifin Mochtar, membuat satire."
Melihat kondisi politik kini, Refly Harun lantas membeberkan sindiran dari Pakar Hukum Tata Negara, Zainal Arifin Mochtar.
Menurut dia, tak seharusnya Pilpres 2019 digelar sengit jika kini kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden duduk di pemerintahan.
"Harusnya pemilihan presiden jangan pemilihan presiden dan wapres saja," jelas Refly Harun.
"Tapi pemilihan presiden wapres dan menteri."
"Yang menang jadi presiden, yang kalah jadi menteri jadi enggak perlu gontok-gontokan katanya."
"Tentu ini gaya satire yang bersangkutan untuk menyampaikan pesan ya aneh sebenarnya," lanjutnya.
Baca juga: Prabowo hingga Sandiaga Jadi Menteri, Pengamat Politik Singgung 2024: Ujungnya yang Nikmati Jokowi
Baca juga: Refly Harun Sebut Prabowo-Sandi Punya Tanggung Jawab Bela Laskar FPI dan Habib Rizieq Shihab
Terkait hal itu, Refly Harun menyinggung pemerintahan Presiden ke-16 Amerika Serikat, Abraham Lincoln.
Kala itu, sang presiden juga melakukan hal yang kini dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Yakni, menempatkan mantan rival sebagai tim pembantu.
"Tapi semua ada alasannya, seperti yang disampaikan Fadli Zon misalnya," jelas Refly Harun.
"Abraham Lincoln pernah membuat tim yang dikatakannya sebagai tim rival, team of rival."
"Jadi tim di antara mereka yang berkompetisi atau menjadi rival dalam politik."
"Tapi itu long time ago zaman Abraham Lincoln," sambungnya.